dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif cepat. Sejalan dengan itu, harus pula diatur hukum acara khusus untuk menyelesaikan masalah sengketa merek seperti
juga bidang hak kekayaan intelektual lainnya. Adanya peradilan khusus untuk masalah merek dan bidang-bidang hak kekayaan intelektual lain, juga dikenal di
beberapa negara lain, seperti Thailand. Dalam Undang-Undang No. 15 Tahun 2001, pemilik merek diberi upaya perlindungan hukum yang lain, yaitu dalam
wujud penetapan sementara pengadilan untuk melindungi mereknya guna mencegah kerugian yang lebih besar. Di samping itu, untuk memberikan
kesempatan yang lebih luas dalam penyelesaian sengketa, dalam Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 dimuat ketentuan tentang arbitrase atau alternatif penyelesaian
sengketa.
30
B. Merek Sebagai Salah Satu Hak Kekayaan Intelektual
Merek dipandang dari segi kedudukannya tidak dapat dipisahkan dari Hak Atas Kekayaan Intelektual HAKI karena merek merupakan salah satu bagian
dari HAKI. Merek hidup berdampingan dengan HAKI yang lain yaitu hak cipta, paten, rahasia dagang, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan
perlindungan varietas tanaman. Merek dikatakan sebagai HAKI karena merek tergolong hak ekono mi
economic right yang merupakan hak khusus pada HAKI. Adapun yang disebut hak ekonomi adalah hak untuk memperoleh keuntungan ekonomi atas HAKI.
Dikatakan sebagai hak ekonomi karena HAKI adalah termasuk benda yang dapat
30
Op cit, hal. 337
Universitas Sumatera Utara
dinilai dengan uang. Hak ekonomi tersebut berupa keuntungan sejumlah uang yang diperoleh karena penggunaan sendiri HAKI atau karena penggunaan pihak
lain berdasarkan lisensi.
31
Sejalan dengan itu menururt Lindsey, dkk bahwa merek sering merupakan logo yang terkenal dan menjadi komoditi yang sangat bernilai.
Dengan kondisi merek yang telah dikenal biasanya di dalam praktik barang yang menggunakan merek tersebut banyak dicari orang. Seseorang yang menggunakan
merek tersebut banyak dicari orang. Seseorang yang mengunakan merek terkenal pada umumnya merasa bangga dan merasa memiliki gengsi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan menggunakan merek yang belum terkenal. Larisnya barang dengan merek terkenal pemilik merek memperoleh keuntungan yang sepadan.
32
Dengan hak atas merek yang dimilikinya seorang pemilik merek mempunyai hak untuk mencegah pihak lain menggunakan mereknya tanpa izin
dengannya. Dalam kedudukannya sebagai HAKI merek dilindungi oleh undang-
undang atau hukum. Sebagaimana telah diketahui dalam sejarah undang-undang merek di Indonesia, perlindungan merek didasarkan atas pemakaian pertama
merek UU Merek 1961 dan kemudian sistemnya diganti dengan pendaftaran pertama merek UU Merek 1992 jo. UU Merek 1997 yang berlaku sampai
sekarang dengan berlakunya UU Merek 2001.
33
31
Gatot Supramono, Menyelesaikan Sengketa Merek Menurut Hukum Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hal. 13
32
Ibid
33
Ibid, hal. 14
Pihak lain tersebut jika ingin menggunakan merek orang lain harus dengan terlebih dahulu mengadakan perjanjian dengan pemilik merek yang
disebut lisensi.
Universitas Sumatera Utara
Jadi pada prinsipnya yang berlaku dalam HAKI setiap orang wajib menghormati HAKI yang telah dimiliki orang lain. Seseorang tidak dapat begitu
saja menggunakan HAKI orang lain tanpa ada kesepakatan lebih dahulu. Penggunaan tanpa izin merupakan pelanggaran hukum di bidang HAKI yang
merugikan pemiliknya yang dapat dihukum secara pidana maupun perdata.
C. Peranan dan Fungsi Merek Dalam Dunia Perdagangan