26
3.5.2.2 Prosedur Penentuan Bilangan Iod
Gambar 3.3 Flowchart Prosedur Penentuan Bilangan Iod Apakah larutan telah
berwarna kuning pucat?
Erlenmeyer ditutup dan dibiarkan di tempat gelap selama 1 jam sambil dikocok
Campuran dilarutkan dalam 10 ml CCl
4
dan ditambah 25 ml pereaksi hanus
Ya Tidak
Mulai Campuran diambil dan dimasukkan
ke dalam erlenmeyer
Larutan ditambahkan 10 ml KI 15 sambil terus dikocok
Larutan ditambahkan 100 ml aquadest yang telah dididihkan
Larutan dititrasi dengan larutan Na
2
S
2
O
3
Larutan ditambahkan beberapa tetes indikator amilum 1
A
27 Gambar 3.3 Flowchart Prosedur Penentuan Bilangan Iod lanjutan
Selesai A
Larutan dititrasi dengan larutan Na
2
S
2
O
3
0,1 N
Apakah warna biru pada larutan telah
hilang? Tidak
Ya Titrasi blanko dilakukan tanpa
menggunakan sampel
Bilangan iod ditentukan
28
3.5.2.3 Prosedur Penentuan Bilangan Peroksida
Gambar 3.4 Flowchart Prosedur Penentuan Bilangan Peroksida Campuran diambil dan dimasukkan
ke dalam erlenmeyer Mulai
Ditambahkan 0,5 ml larutan KI jenuh ke dalam erlenmeyer lalu diaduk rata
kemudian didiamkan selama 2 menit hingga larutan berwarna kuning
Setelah 2 menit, aquadest sebanyak 30 ml ditambahkan ke dalam larutan
A Tidak
Ya Campuran ditambahkan 30 ml
campuran asam asetat glasial dan kloroform dengan perbandingan 3:2
Dititrasi larutan dengan menggunakan larutan Na
2
S
2
O
3
0,01 N
Apakah warna kuning pada larutan
29 Gambar 3.4 Flowchart Prosedur Penentuan Bilangan Peroksida lanjutan
A
Selesai Titrasi dilanjutkan menggunakan
larutan Na
2
S
2
O
3
0,01 N
Apakah warna biru gelap pada larutan
Tidak
Titrasi blanko dilakukan tanpa menggunakan sampel
Bilangan peroksida ditentukan
30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian kandungan flavonoid pada ekstrak daun katuk Sauropus androgynus L Merr sebagai antioksidan pada minyak kelapa ini dilakukan dengan
cara mengekstraksi daun katuk lalu mencampurkannya pada minyak kelapa. Variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kadar flavonoid total dari ekstrak daun
katuk dan waktu kontak flavonoid pada minyak kelapa. Bahan baku utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daun katuk
Sauropus androgynus L Merr. Kadar flavonoid yang ada pada daun katuk sebesar 143 mg100 g atau sekitar 32 [29]. Penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah
ekstraksi daun katuk yang dipengaruhi oleh variabel volume pelarut, jenis pelarut dan waktu ekstraksi. Hasil ekstrak yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian
salah satunya yaitu pengujian kadar flavonoid total ekstrak. Ekstrak yang memiliki kadar flavonoid total 6,668, 7,748 dan 27,909 kemudian akan digunakan
sebagai bahan baku untuk pengujian keefektifan antioksidan terhadap minyak kelapa. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisisi bilangan asam, bilangan iod
dan bilangan peroksida. Perubahan yang terjadi dari setiap hasil analisis akan menunjukkan bahwa kandungan flavonoid dari ekstrak daun katuk dapat digunakan
sebagai antioksidan pada minyak kelapa. Untuk menunjukkan bahwa kandungan flavonoid dari ekstrak daun katuk
memberikan hasil dapat digunakan sebagai antioksidan pada minyak kelapa maka terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap minyak kelapa tanpa penambahan
ekstrak daun katuk. Hasil yang diperoleh seperti pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Minyak Kelapa tanpa Penambahan Ekstrak Daun Katuk
Kadar Flavonoid Total
Waktu Kontak
Hari Bilangan
Asam mg KOHg
Bilangan Iod
g I
2
100 g Bilangan
Peroksida Meqkg
2 2,030
24,190 24,762
4 2,351
14,514 32,381
6 2,885
4,838 42,857
31
4.1 PENGARUH KADAR FLAVONOID TOTAL DAN WAKTU KONTAK