Prosedur Percobaaan Utama Prosedur Analisis .1 Prosedur Penentuan Bilangan Asam [27]

22

3.4 PROSEDUR PENELITIAN

3.4.1 Prosedur Percobaaan Utama

1. Minyak kelapa ditimbang sebanyak 5 gram. 2. Ekstrak daun katuk diambil sebanyak 5 dari jumlah minyak kelapa yaitu sebanyak 0,25 gram. 3. Dicampurkan minyak kelapa dan ekstrak daun katuk dan dimasukkan ke dalam botol hitam. 4. Campuran disimpan sesuai variasi waktu kontak yaitu 2, 4 dan 6 hari. 5. Campuran dianalisis bilangan asam, bilangan iod dan bilangan peroksidanya. 3.4.2 Prosedur Analisis 3.4.2.1 Prosedur Penentuan Bilangan Asam [27] 1. Campuran diambil dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer. 2. Campuran ditambahkan 50 ml alkohol netral 95 kemudian dipanaskan selama 10 menit dalam penangas air sambil diaduk 3. Larutan ditambahkan indikator phenolpthalein. 4. Larutan dititrasi dengan KOH 0,1 N. 5. Titrasi blanko dilakukan tanpa menggunakan sampel. W 56,1 x N A x Asam Bilangan = Dimana : A = volume KOH yang terpakai untuk titrasi sampel ml N = normalitas KOH N W = massa sampel gram 3.4.2.2 Prosedur Penentuan Bilangan Iod [28] 1. Campuran diambil dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Campuran dilarutkan dalam 10 ml CCl 4 dengan penambahan 25 ml pereaksi hanus. 2. Erlenmeyer ditutup dan dibiarkan ditempat gelap selama 1 jam sambil dikocok beberapa kali. 3. Larutan ditambahkan 10 ml KI 15 sambil terus dikocok. 4. Larutan ditambahkan 100 ml aquadest yang telah dididihkan. 23 5. Larutan dititrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 N sampai larutan tersebut berwarna kuning pucat. 6. Larutan ditambahkan beberapa tetes indikator amilum 1. 7. Larutan dititrasi hingga warna biru tepat hilang. 8. Titrasi blanko dilakukan tanpa mengggunakan sampel. W 12,69 x N x B - A Iod Bilangan = Dimana : A = volume larutan Na 2 S 2 O 3 yang terpakai untuk blanko ml B = volume larutan Na 2 S 2 O 3 yang terpakai untuk sampel ml N = normalitas larutan Na 2 S 2 O 3 W = massa sampel gram 3.4.2.3 Prosedur Penentuan Bilangan Peroksida [27] 1. Campuran diambil dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer. 2. Campuran ditambahkan 30 ml campuran asam asetat glasial dan kloroform dengan perbandingan 3:2. 3. Larutan KI jenuh sebanyak 0,5 ml ditambahkan ke dalam erlenmeyer lalu diaduk rata kemudian didiamkan selama 2 menit hingga larutan berwarna kuning. 4. Setelah 2 menit, aquadest sebanyak 30 ml ditambahakan ke dalam larutan. 5. Larutan dititrasi dengan menggunakan larutan natrium tiosulfat Na 2 S 2 O 3 0,01 N hingga warna kuning hampir hilang kuning muda. 6. Indikator amilum 1 sebanyak 0,5 ml ditambahkan sehingga larutan berubah menjadi warna biru gelap. 7. Larutan dititrasi menggunakan larutan natrium tiosulfat Na 2 S 2 O 3 0,01 N sampai warna biru gelap tepat hilang. 8. Titrasi blanko dilakukan tanpa mengggunakan sampel. 100 x W 8 x N x B - A peroksida Bilangan = Dimana : A = volume larutan Na 2 S 2 O 3 yang terpakai untuk blanko ml B = volume larutan Na 2 S 2 O 3 yang terpakai untuk sampel ml N = normalitas larutan Na 2 S 2 O 3 24

3.5 FLOWCHART PENELITIAN