5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TANAMAN KATUK Sauropus androgynus L Merr
Sauropus androgynus L Merr yang disebut juga daun manis atau katuk adalah jenis semak yang termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae, yang tumbuh di
daerah tropis yang hangat dan lembab dan biasa digunakan sebagai sayuran. Tanaman ini dilaporkan memiliki batang tegak mencapai tinggi 2,5 cm. Sauropus
androgynus L Merr dikenal di India dari Malaysia pada tahun 1950 karena nutrisinya dan berguna dalam kesehatan. Daun yang lembut dan lezat dari tanaman
ini dimanfaatkan dalam dunia kuliner dan terkenal karena nilai gizinya yang tinggi. Oleh karena itu, tanaman ini dikenal sebagai sayuran multi mineral. Daun yang
mentah memiliki rasa yang enak dan merupakan salah satu sayuran hijau yang penting. Daun Sauropus androgynus L Merr memiliki nilai gizi yang lebih unggul
dibandingkan sayuran hijau yang biasa dikonsumsi lainnya. Sayuran ini biasanya diperbanyak dengan cara vegetatif namun tingkat perbanyakannya cukup rendah [9].
Batang tanaman katuk memiliki alur-alur dengan kulit yang agak licin berwarna hijau dan jumlah daun percabang berkisar antara 11 – 21 helai [6]. Katuk
merupakan jenis tanaman tahunan yang setiap saat dapat dipetik, tidak tergantung pada musim dan dapat dipanen lebih dari sepuluh kali selama bertahun-tahun.
Tanaman ini mudah ditanam, tahan gulma dan menghasilkan daun yang banyak dalam waktu yang relatif singkat [5].
Katuk merupakan sayuran berdaun gambar 2.1 yang paling populer di daerah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Penyebaran tanaman ini berasal dari pulau
Jawa. Tanaman ini tumbuh secara liar. Kondisi tumbuh terbaik untuk tanaman katuk adalah di daerah dengan ketinggian 1300 meter di atas permukaan laut. Bagian
tanaman yang biasa dikonsumsi adalah daunnya. Ciri-ciri dari daun katuk adalah daunnya majemuk, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, panjang 5 –
6 cm, pertulangan menyirip, dan berwarna hijau tua [10].
6 Menurut [11], sistem taksonomi tanaman katuk adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae Kelas
: Dicotiledoneae Sub kelas : Monochlamydeae Apetalae
Bangsa : Euphorbiales Suku
: Euphorbiaceae Marga
: Sauropus Jenis : Sauropus androgynus L Merr.
Gambar 2.1 Tanaman Katuk Sauropus androgynus L Merr [10]
Penyebaran tanaman katuk sampai saat ini diketahui terdapat di Filipina Luzon, Mindoro dan Malay Peninsula Pahang, Kelantan, sedangkan di Indonesia
sendiri terdapat di daerah Sumatera, Kalimantan, Kepulauan Sunda dan di Jawa. Tumbuhan ini dapat dijumpai hampir di semua tempat di Indonesia. Terdapat
bermacam-macam nama lokal untuk katuk sesuai daerah tersebut menamakannya. Sebagai contoh, di Jawa disebut Katu, Babing dan Katukan, di Madura disebut
Kerakur, di Bali disebut Kayu Manis, di Sumatera Barat Minangkabau disebut Simani dan masyarakat Dayak Kenyah menyebut tanaman ini Jowaluk [6]. Di daerah
sumatera, tanaman ini dikenal dengan nama simasi [5].
7 Di dalam daun katuk banyak terdapat minyak atsiri, sterol, saponin,
flavonoid, triterpin, asam-asam organik, asam-asam amino, alkaloid dan tanin. Selain itu daun katuk juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B, C dan
senyawa steroid serta polifenol [6]. Hasil penelitian Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia menunjukkan bahwa tanaman katuk mengandung
beberapa senyawa kimia, antara lain alkaloid papaverin, protein, lemak, vitamin, mineral, saponin, flavonoid dan tanin [12].
Tanaman katuk banyak dimanfaatkan sebagai sayuran atau lalapan dan dipercaya masyarakat mampu melancarkan air susu ibu ASI dan mempercepat
pemulihan tenaga bagi orang sakit. Tanaman katuk juga bermanfaat sebagai tanaman obat keluarga TOGA, bahan makanan dan sebagai tanaman hias. Rebusan daun
katuk memberikan rasa yang agak asam dan manis, air perasan daun katuk digunakan juga untuk memberi warna pada makanan, disamping itu air rebusan daun dan
akarnya digunakan sebagai obat demam, diuretika dan meningkatkan ASI [6]. Tabel 2.1 berikut menunjukkan komposisi kimia dari daun katuk.
Tabel 2.1 Komposisi Kimia Daun Katuk per 100 Gram Bagian yang Dapat Dimakan [12]
Kandungan Jumlah
Kalori kal 59
Protein g 4,8
Lemak g 1,0
Karbohidrat g Kalsium g
Fosfor g Besi mg
β-karoten µg Thiamin mg
Air 11,0
204 83
2,7 10370
0,10 81,0
2.2 ANTIOKSIDAN