25 Menggunakan teori resepsi sastra yang melibatkan pembaca mahasiswa
Sastra Indonesia stambuk 2011 untuk memberikan interpretasi terhadap puisi ”Surat Balasan Untuk Emak yang tak kukirim” maka peneliti mendapatkan hasil
seperti berikut. Dua puluh orang melihat dan menemukan nilai estetika di dalamnya dari struktur batin.
Puisi ”Surat Balasan Untuk Emak yang tak kukirim” dibangun dengan menggunakan struktur batin dan menjadikan nada dan suasana sebagai unsur
dasar. Berikut adalah responden yang melihat puisi ”Surat Balasan Untuk Emak
yang tak kukirim” dari struktur batin. Tujuh belas orang menjadikan feeling sebagai unsur dasar dan tiga orang menjadikan amanat sebagai unsur dasar yang
membangun puisi tersebut.
4.1.4 Puisi 4 ”Buat Yang Namanya Manusia”
Sakitmu bukan mati Tidurmu bukan diam
dan Diammu bukan malam.
Semuanya bermula saat kau bernafas dan akan berakhir sampai degupan nadi terakhirmu berhenti.
Buat apa ada asa
Universitas Sumatera Utara
26 Kalu tak ada perjuangan
Mengeluh hanya milik pecundang, sampah Buta saja kalau tak berani menatap silaunya pagi
Lari, sembunyi jika tak ingin terpanggang matahari Teriklah...
”Aku masih belum akan mati Sampai mentari tak lagi terbit dari penghujung timur”
Menggunakan teori resepsi sastra yang melibatkan pembaca mahasiswa Sastra Indonesia stambuk 2011 untuk memberikan interpretasi terhadap puisi
”Buat Yang Namanya Manusia” maka peneliti mendapatkan hasil seperti berikut. Delapan belas orang melihat dan menemukan nilai estetika di dalamnya dari
struktur batin dan dua orang melihat dan menemukan nilai estetika di dalamnya dari struktur fisik.
Puisi ”Buat Yang Namanya Manusia” dibangun dengan menggunakan struktur batin dan menjadikan feeling sebagai unsur dasar.
Berikut adalah responden yang melihat puisi ”Buat Yang Namanya Manusia” dari struktur batin. Sebelas orang menjadikan amanat sebagai unsur
dasar, lima orang feeling, satu orang tema, dan satu orang menjadikan nada dan suasana sebagai unsur dasar yang membangun puisi tersebut.
Berikut adalah responden yang melihat puisi ”Buat Yang Namanya Manusia” dari struktur fisik. Satu orang menjadikan diksi sebagai unsur dasar dan
Universitas Sumatera Utara
27 satu orang menjadikan bahasa figuratif sebagai unsur dasar yang membangun
puisi tersebut.
4.1.5 Puisi 5 ”busuk. busuk. busuk”
Kita sedang tertindas oleh kebusukan: busukhati.busukrasa.busukakhlak.busukmoral.busukmulut.busuk
mata busuktelinga.busuknurani
busukbadan.busuksenyum.busukkarya.busukharta.busukkebaikan. busukidealis.busukreformis.busukcinta.busukperhatian.
busukjanjijanji.busukberagama.busukiman. busukatasnamarakyat
busukkepala.busukcerita.busukmenolong.busukomongan. busuktindakan.busuk.busuk
YaCiumlah,Busukbukan?
Penyair-pun ikut.jadi busuk. Bicara tentang nurani- eh gak taunya busuk juga-
Bicara akhlak- busuk juga – Bicara korupsi- eh busuk-
Bicara rasa- busuk- Bicara moral- lebih busuk-
Universitas Sumatera Utara
28 Busuk.busuk.busuk
takutmiskin janganjadi penyair-supaya.takbusuk--supaya tak melonte-
....... sudah,
penguasanyabusuk. birokratnyabusuk.
pendidikannyabusuk. kesejahteraannyabusuk.
ee.ee.ee penyairnya-pun-membusuk
Bambang Riyanto
Menggunakan teori resepsi sastra yang melibatkan pembaca mahasiswa Sastra Indonesia stambuk 2011 untuk memberikan interpretasi terhadap puisi
”busuk. busuk. busuk” maka peneliti mendapatkan hasil seperti berikut. Sembilan orang melihat dan menemukan nilai estetika di dalamnya dari struktur
fisik dan sebelas orang melihat dan menemukan nilai estetika di dalamnya dari struktur batin.
Puisi ”busuk. busuk. busuk” dibangun dengan menggunakan struktur fisik dan menjadikan verifikasi sebagai unsur dasar.
Berikut adalah responden yang melihat puisi ”busuk. busuk. busuk” dari struktur batin. Tujuh orang menjadikan amanat sebagai unsur dasar, tiga orang
menjadikan feeling, dan satu orang menjadikan nada dan suasana sebagai unsur dasar yang membangun puisi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
29 Berikut adalah responden yang melihat puisi ”busuk. busuk. busuk.”
dari struktur fisik. Empat orang menjadikan diksi sebagai unsur dasar, tiga orang verifikasi, dan dua orang menjadikan bahasa figuratif sebagai unsur dasar yang
membangun puisi tersebut.
4.2 Interpretasi Responden Terhadap Nilai Estetika Antologi Puisi Suara