Sistem Pemungutan Pajak Sistem Pemungutan Pajak dapat dibagi menjadi : Pengertian Penyuluhan Perpajakan

2. Pajak Obyektif adalah pajak yang berpangkal pada obyeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak yang bersangkutan. Contoh : PPn, PPn BM, dan PBB. c. Menurut Lembaga Pemungutnya 1. Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh : Pajak Penghasilan PPh 2. Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk rumah tangga daerah. Contoh : Pajak Reklame, Pajak Hiburan.

C. Sistem Pemungutan Pajak Sistem Pemungutan Pajak dapat dibagi menjadi :

a. Official Assessment System Sistem ini merupakan system pemungutan pajak yang memberi wewenang Kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang. Ciri – Ciri Official Assessment System : 1. Wewenang untuk rnenentukan besarnya pajak terutang berada pada fiskus. 2. Wajib Pajak bersifat pasif. 3. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat ketetapan pajak oleh fiskus. Universitas Sumatera Utara b. Self Assessment System. Sistem ini merupakan system pemungutan pajak yang memberi wewenang kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. c. Witholding System Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak tehutang oleh wajib pajak.

D. Pengertian Penyuluhan Perpajakan

Penyuluhan pajak kepada masyarakat Indonesia yang jumlah penduduk sekitar 200 juta jiwa jelaslah merupakan tugas penting, tujuan bukan saja untuk meningkatkan jumlah wajib pajak dan penerimaan pajak dari tahun ke tahun, tetapi yang tertutama adalah meningkatkan kesadaran membayar pajak dikalangan masyarakat agar pajak yang dibayarkannya sesuai dengan tuntutan masyarakat terhadap pembangunan ekonomi pada khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya. Upaya penyadaran ini merjadi begitu penting, mengingat bahwa sistem perpajakan nasional yang berlaku saat ini sistem self assessment yaitu wajib pajak diberi kepercayaan untuk melaksanakan kegotong royongan nasional melalui sistern menghitung, memperhitungkan dan membayar sendiri pajak yang terhutang. Universitas Sumatera Utara Kepercayaan yang begitu besanya kiranya hanya akan menimbulkan anarki, tanpa ada upaya yang sungguh - sungguh untuk penyadarannya. Disinilah pentingnya Penyuluhan Perpajakan serta kehadiran penyuluh pajak. Penyuluhan Perpajakan adalah kegiatan memberikan informasi bimbingan dan sosialsasi tentang peraturan perundang - undangan perpajakan kepada masyarakat secara umum pada khususnya masyarakat wajib pajak, dengan harapan masyarakat mejadi paham dan sadar akan kewajiban dan hak sebagai Wajib pajak. Penyuluhan Perpajakan adalah suatu sistem penyampaian informasi, konsultasi, dan bimbingan perpajakan secara berkesinambungan kepada masyarakat guna meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemauan anggota masyarakat untuk memperoleh hak dan melaksanakan kewajiban perpajakannya. Adams Pola Dasar Penyuluhan Perpajakan 1990:4 mempunyai pandangan bahwa penyuluhan merupakan suatu pertalian timbal balik antara individu dimana seseorang membantu yang lain, supaya dapat memahami lebih baik dalam hubungannya dengan masalah - masalah yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang. Dalam dunia, pendidikan penyuluhan diartikan sebagai usaha pendidik untuk membantu mahasiswa dalam mengatasi kesulitan di sekolah maupuan diluar sekolah. Dibidang pertanian penyuluhan dilaksanakan untuk menciptakan perubahan cara berpikir, sikap dan tindakan para petani sehingga tercapai usaha berproduksi yang lebih baik Pola Dasar Penyuluhan Perpajakan 1990: 5. Universitas Sumatera Utara Dari Pengertian tersebut di atas terlihat bahwa, kegiatan penyuluhan merupakan suatu proses timbal balik yang berkesinambungan dan dilaksanakan oleh orang badan yang mempunyai klasifikasi tertentu dengan maksud untuk mempengaruhi dan membantu orang lain dalam mengatasi kesulitannya. Masyarakat selama ini mempunyai citra yang negatif terhadap pajak yang diwarisi dari konsep pada zaman kolonial, maka penyuluh pajak harus mampu memperkenalkan nilai-nilai baru dan mengajak masyarakat menggantikan nilai- nilainya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai baru yang ingin di tanamkan yaitu kesadaran membayar pajak. Mengingat beratnya tugas yang diemban, maka menjadi penyuluh pajak tidak cukup hanya, berbekal kemampuan teknis perpajakan semata-mata, namun juga perlu ditunjang dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan agar materi yang disuluhhan dapat diterima oleh pihak yang disuluh secara utuh dan efektif. Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, seorang penyuluh harus menguasai bahan penyuluhan, memahami proses pembentukan pendapat, memahami proses belajar, memahami proses tumbuhnya motivasi dan demotivasi, serta menguasai teknik - teknik komunikasi, khususnya komunikasi tatap muka presentasi. Sehingga hasil akhir dari tugas penyuluh pajak adalah perubahan sikap hidup masyarakat terhadap perpajakan. Jadi hanya seseorang, yang mempunyai kualitras yang ditunjuk atau diangkat sebagai penyuluh dalam arti petugas penyuluh adalah tenaga profesional. Petugas penyuluh fungsional ini dibutuhkan agar dapat dilaksanakan secara profesional, sehingga tujuan Universitas Sumatera Utara penyuluhan melalui konsultasi dan bimbingan dapat tercapai dengan baik yang akhirnya dapat meningkatkan penerimaan pajak karena masyarakat menjadi sadar dan mau melaksanakan kewajiban perpajakannya.

E. Tujuan Penyuluhan Pajak

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2 44 65

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

3 109 60

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

1 49 74

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 37 33

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)Pratama Medan Petisah

1 61 61

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

Efektifitas Pengawasan Wajib Pajak Restoran Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Medan

4 65 57

Prosedur Penagihan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

0 57 85