perpajakan. Ini disebabkan kurangnya t i n g k a t k o m u n i k as i ya n g d i m i l i ki p e t u g a s d a l am p e n ya m p a i a n d a n p em e c a h a n permasalahan juga kurang
kesadaran para petugas dalam penggunaan sarana - sarana yang tersedia tersebut. Selanjutnya dapat ditambahkan pula mengenai frekuensi penggunaan fasilitas
yang tersedia berupa mobil-mobil pajak untuk menyebarkan, brosur-brosur dan buku- buku perpajakan kepada masyarakat yang menjadi sasaran penyuluh di
Kantor penyuluhan Pengamatan dan Potensi Perpajakan Medan Kota dalam penyuluhan, penggunaannya ada kemungkinan dapat membantu kelancaran
proses penyuluhan perpajakan, akan tetapi hal tersebut jarang sekali di lakukan.
4. Tenaga Penyuluh
Kegiatan penyuluhan hanya dapat dilakukan secara lebih optimal jika
tersedia jumlah tenaga penyuluh terampil yaitu tenaga penyuluh yang
memiliki pengetahuan perpajakan yang cukup, mengusai komputer sehingga mampu mengubah bahan penyuluhan yang akan ditampilkan serta mempunyai
kemampuan dalam menyampaikan penyajian dihadapan umum. Pelaksanaan penyuluhan dilakukan oleh penyuluh pajak. Jabatan
penyuluh pajak adalah jabatan fungsional dan dengan demikian berarti hanya dapat dijabat oleh mereka yang telah berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil.
Kelompok tenaga fungsional penyuluh perpajakan mempunyai tugas melakukan penyuluhan dan pelayan konsultasi dibidang perpajakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok tenaga fungsional
Universitas Sumatera Utara
penyuluh perpajakan dalam jabatan fungsional terbagi dalam kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok tersebut dipimpin oleh seorang tenaga
penyuluh perpajakan paling senior yang ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pajak. Jumlah tenaga penyuluh pajak tersebut ditentukan berdasarkan ketentuan dan
beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan tenaga penyuluh perpajakan diatur sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku.
Tenaga penyuluh yang mampu yaitu orang yang ditugaskan untuk memberikan informasi kepada peserta dalam proses penyuluhan kepada
sasaran yang ingin dicapai. Tenaga penyuluh yang mengikuti pendidikan secara khusus dan bertahap dari segi kuantitas kurang memadai, disamping itu kurang
memiliki teknik komunikasi yang dapat menyesuaikan diri dengan komunikasi
yang dihadapinya. Untuk merekrut tenaga penyuluh yang lebih professional lagi, baik dalam hal penguasaan materi, teknik penyampaian haruslah diambil
ornag-orang yang benar-benar ahli dalam hal itu. Sebab tenaga penyuluh mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pajak. Pada Kantor penyuluhan
Pengamatan dan Potensi perpajakan Medan Kota dari sudut kuantitas tenaga penyuluh masih kurang memadai apabila dibandingkan dengan letak geografis dan
demografisnya, sehingga informasi mengenai perpajakan yang diberikan belum merata diterima oleh masyarakat wajib pajak. O1eh karena itu tidak
berlebihan rasanya jika t en a g a pen yu l u h m em b e ri k an p en er an ga n dan pen yu l u h an d e n gan k o m uni kas i ya n g professional, maksudnya adalah untuk
Universitas Sumatera Utara
membentuk sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dikehendaki melalui
komunikasi yang professional pula.
B. Metode Penyuluhan Yang Dilakukan Oleh Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota