Design dan sintesis Informasi Spasial ZPPI

57 ground Narendra, 1993. Informasi spasial ZPPI dihasilkan dari implementasi parameter SPL dan kandungan klorofil-a yang berkaitan erat dengan kehidupan ikan. Penentuan ZPPI dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1 Membuat citra SPL dalam sistem peta untuk mendapatkan kesamaan posisi dari setiap piksel citra SPL dengan menggunakan rumus 1 - 4; 2 Melakukan penggabungan citra SPL mingguan berdasarkan urutan minggu pada bulan yang sama setiap tahunnya, dengan menggunakan metode nilai minimum yaitu mengambil nilai SPL minimum dari semua citra pada urutan minggu dan bulan yang sama. 3 Pengumpulan data klorofil-a bulanan yang di download dari internet http:oceancolor.gsfc.nasa.govcgibrpuse.pl 4 Identifikasi thermal front dari masing-masing citra SPL mingguan, dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1 pembuatan kontur SPL; 2 identifikasi dan analisis gradien SPL untuk setiap jarak 3 km 3 pixel sebesar 0,5 o C; dan 3 analisis nilai kandungan klorofil-a 0,3 mgl; 5 Penentuan ZPPI berdasarkan thermal front dari SPL mingguan tiap tahun; 6 Pembuatan ZPPI mingguan berdasarkan agregat dari ZPPI mingguan selama 10 tahun; 7 Pembuatan layout informasi spasial ZPPI mingguan dalam format peta; 8 Pembuatan ZPPI bulanan yang merupakan sintesis dari ZPPI mingguan dalam bulan yang sama; 9 Pembuatan layout informasi spasial ZPPI bulanan dalam format peta. 10 Pembuatan layout informasi spasial ZPPI musiman dalam format peta. Diagram alir pembuatan informasi spasial ZPPI secara umum sebagaimana dinyatakan pada Gambar 10. Diagram alir proses pembuatan informasi spasial ZPPI sebagaimana Gambar 11, 12 dan 13. 58 Gambar 10 Proses umum pembuatan informasi spasial ZPPI dalam penelitian identifikasi zona potensi penangkapan ikan di Selat Madura dan sekitarnya. Koreksi Geometrik Dan Radiometrik Penentuan Suhu Permukaan Laut SPL Mingguan Rektifikasi SPL dengan Titik Kontrol Peta Cropping Citra Berdasarkan Daerah Penelitian Analisis deteksi ”Thermal front” Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan ZPPI Batas-batas koordinat daerah penelitian peta dasar 1;200.000 Peta Dasar Skala 1:200.000 Data kedalaman dan data lapangan Kesuburan perairan dari data SeaWIFs Data NOAA 59 Gambar 11 Proses sintesis untuk menghasilkan pola spasial ZPPI mingguan, i = 1-4, j = 1-12 dan k = 1-10. SPL minggu M i bulan B j tahun T k SPLT minggu M i bulan B j tahun T k SPL minggu M i bulan B j tahun T k SPL minggu M i bulan B j tahun T k SPL minggu M i bulan B j tahun T k SPL minggu M i bulan B j tahun T k SPL minggu M i bulan B j tahun T k SPL minggu M i bulan B j tahun T k SPL minggu M i bulan B j tahun T k SPL minggu M i bulan B j tahun T k SPL minggu M i bulan B j tahun T k SPL minggu M i bulan B j tahun T k SPL rata-rata minggu ke empat bulan B j SPL rata-rata minggu ke tiga bulan B j Thermal front minggu pertama bulan B j SPL rata-rata minggu pertama bulan B j Thermal front minggu ke dua bulan B j SPL rata-rata minggu ke dua bulan B j Thermal front minggu ke tiga bulan B j Thermal front minggu ke empat bulan B j ZPPI minggu ke tiga bulan 1 - 12 ZPPI minggu ke dua bulan 1 - 12 ZPPI minggu pertama bln 1-12 ZPPI minggu ke empat bulan 1-12 60 Gambar 12 Proses sintesis data untuk menghasilkan pola spasial ZPPI bulanan setiap tahun, dengan T k adalah tahun data. ZPPI minggu 2 Januari tahun T k ZPPI minggu 3 Januari tahun T k ZPPI minggu 4 Januari tahun T k SST minggu 1 – 4 Desember thn T k SST minggu 1 – 4 Desember tahun T k SST minggu 1 – 4 Desember tahun T k SST minggu 1 – 4 Desember tahun T k ZPPI bulan Januari tahun T k ZPPI bulan Februari tahun T k ZPPI bulan Maret tahun T k ZPPI bulan April tahun T k ZPPI bulan Mei tahun T k ZPPI bulan Juni tahun T k ZPPI bulan Juli tahun T k ZPPI bulan Agustus tahun T k ZPPI bulan September tahun T k ZPPI bulan Oktober tahun T k ZPPI bulan November tahun T k ZPPI bulan Desember tahun T k ZPPI minggu 1 Januari tahun T k 61 Gambar 13 Diagram alir proses ZPPI bulanan, dengan Ti menyatakan tahun data. ZPPI bulan Januari tahun T k ZPPI bulan Februari tahun T k ZPPI bulan Maret tahun T k ZPPI bulan April tahun T k ZPPI bulan Mei tahun T k ZPPI bulan Juni tahun T k ZPPI bulan Juli tahun T k ZPPI bulan Agustus tahun T k ZPPI bulan September tahun T k ZPPI bulan Oktober tahun T i ZPPI bulan November tahun T k ZPPI bulan Desember tahun T k Sintesis ZPPI bulanan B i dan tahun T k ZPPI bulan Januari ZPPI bulan Februari ZPPI bulan Maret ZPPI bulan April ZPPI bulan Mei ZPPI bulan Juni ZPPI bulan Juli ZPPI bulan Agustus ZPPI bulan September ZPPI bulan Oktober ZPPI bulan November ZPPI bulan Desember 62 Untuk setiap unit spasial diberikan satu klasifikasi kepadatan dan tingkat prospek keberhasilan penangkapan ikan. Dalam penelitian diterapkan 4 kelas kepadatan ZPPI yang menggambarkan tingkat prospek keberhasilan dari setiap unit spasial, sebagai berikut: 1 kelas sangat padat : unit spasial yang didalamnya terdapat lebih dari 5 ZPPI; 2 kelas padat : unit spasial yang didalamnya terdapat 4 - 5 ZPPI; 3 kelas sedang : unit spasial yang didalamnya terdapat 2 – 3 ZPPI; 4 kelas rendah : unit spasial yang didalamnya terdapat hanya 1 ZPPI. Klasifikasi kepadatan ZPPI ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang tinggi rendahnya kemungkinan keberhasilan operasi penangkapan ikan yang berpengaruh terhadap produktivitas penangkapan.

4.5 Metode Analisis

4.5.1 Pengaturan zona penangkapan ikan berdasarkan ukuran jarak

jangkau perahukapal motor Berdasarkan kategori ukuran perahu motor dan jarak tempuh perahu motor dari PPITPI untuk masing-masing ukuran, dibuat skenario zona penangkapan yang dibagi menjadi 2 jenis yaitu dalam bentuk lingkaran dan dalam bentuk sejajar garis pantai. Skenario pertama yaitu zona berbentuk lingkaran dengan titik pusat pada masing-masing PPITPI, sedangkan skenario kedua berbentuk zona sejajar garis pantai Gambar 14. Secara umum, zona penangkapan dibagi menjadi 4 empat zona yaitu : 1 zona dengan jarak 0 – 4 km; 2 zona dengan jarak antara 4 km sampai 10 km; 3 zona berjarak antara 10 km sampai dengan 20 km, dan 4 zona berjarak di atas 20 km. Berdasarkan batas masing-masing zona tersebut, dihitung luas masing-masing zona yang dialokasikan untuk masing- masing kelompok ukuran perahu motor. Pembagian zona penangkapan ini diarahkan untuk mencegah terjadinya konflik perebutan penangkapan antar perahu motor khususnya antara perahu motor tradisional dengan perahu motor yang berukuran besar dan menggunakan peralatan modern, sekaligus untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas penangkapan oleh nelayan Situbondo. 63 Gambar 14 Pembagian zona penangkapan berdasarkan jarak tempuh perahu motor pada masing-masing ukuran, berbentuk lingkaran dengan titik pusat pada PPI dan zona sejajar garis pantai.

4.5.2 Pengaturan zona penangkapan berdasarkan daya jangkau kapal dalam bentuk lingkaran

Dengan memperhatikan kategori ukuran perahu motor sebagaimana Tabel 4, dilakukan pengaturan zona penangkapan berbentuk lingkaran dengan titik pusat pada masing-masing PPI berdasarkan kategori ukuran dan jarak jangkau perahu motor pada masing-masing kategori. Analisis pengaturan zona operasi penangkapan ikan dibuat berdasarkan kriteria sebagai berikut: a. Zona penangkapan disajikan dalam bentuk lingkaran paling dalam dengan jari-jari 4 km dari PPI dialokasikan untuk perahu layar dan motor dengan ukuran dibawah 5 GT. b. Zona penangkapan berbentuk lingkaran dalam area antara jari-jari 4 – 10 km dari PPI dialokasikan untuk perahu motor dengan ukuran 5 – 10 GT. c. Zona penangkapan berbentuk lingkaran dalam area antara jari-jari 10 – 20 km dari PPI, dialokasikan untuk perahu motor dengan ukuran 10 – 20 GT. d. Zona penangkapan di luar lingkaran jari-jari 20 km, dialokasikan untuk perahu motor dengan ukuran di atas 20 GT.