65 memperhatikan kategori ukuran perahukapal motor sebagaimana Tabel 3.4 pada
bagian 3.5, jarak jangkau perahukapal motor pada masing-masing kategori, dan berdasarkan lokasi operasi penangkapan ikan, dibuat zona penangkapan ikan
sejajar garis pantai dengan kriteria sebagai berikut : a.
Zona pertama dengan garis terluar berjarak 4 km dari garis pantai dialokasikan untuk perahu layar dan motor dengan ukuran dibawah 5 GT.
b. Zona kedua berjarak antara 4 km sampai 10 km dari garis pantai, dialokasikan
untuk perahu motor dengan ukuran 5 – 10 GT. c.
Zona ketiga berjarak antara 10 km sampai dengan 20 km dari garis pantai, dialokasikan untuk perahu motor dengan ukuran 10 – 20 GT.
d. Zona keempat berjarak di atas 20 km dari garis pantai, dialokasikan untuk
perahu motor dengan ukuran diatas 20 GT. Dengan memperhatikan jumlah perahu layar dan perahu motor yang ada di
wilayah Kabupaten Situbondo, dilakukan perhitungan luas area penangkapan per perahu layarmotor pada tiap-tiap zona dengan persamaan sebagai berikut.
W
z
= L
z
J
pm
............................................................................ ...........6. Dengan : W
z
= luas zona untuk setiap kategori perahu layar dan perahu motor pada masing-masing zona km
2
unit; L
z
= luas zona km
2
; J
pm
= jumlah perahukapal motor unit.
Analisis alokasi perahukapal motor pada masing-masing zona dan ukuran perahu motor, dilakukan dengan kriteria sebagaimana analisis pada Bagian 4.6.1,
4.6.2 dan 4.6.4 di atas.
4.5.4 Analisis pengelolaan zona penangkapan ikan
Dengan mengacu pada rencana tata ruang Kabupaten Situbondo yang membagi wilayah Kabupaten Situbondo menjadi 3 wilayah pengembangan,
pengelolaan penangkapan ikan Kabupaten Situbondo juga dibagi menjadi 3 zona yaitu zona barat berpusat di PPI Besuki selanjutnya dinyatakan sebagai zona A,
zona di bagian tengah berpusat di PPI Tanjung Pacinan dinyatakan sebagai zona B, dan zona paling timur berpusat di PPI Pondok Mimbo disebut sebagai zona C
Gambar 15. Untuk memudahkan dalam analisis penggunaan informasi spasial
66 pengelolaan penangkapan, dibuat batas masing-masing zona yaitu zona A dengan
batas koordinat 113
o
30’ – 113
o
52’ BT dan 7
o
22’ 30” – 7
o
45’ LS, zona B dalam koordinat 113
o
52’ – 114
o
6’ 30” BT dan 7
o
22’ 30” – 7
o
42’ 30” LS, serta zona C dalam koordinat 114
o
6’ 30” – 115
o
BT dan 7
o
20’ – 7
o
55’ 30” LS.
Gambar 15 Batas zona pengelolaan penangkapan ikan Kabupaten Situbondo meliputi PPI Besuki, PPI Tanjung Pecinan dan PPI Pondok Mimbo.
Dengan memperhatikan wilayah kecamatan yang mempunyai pantai sebagaimana Tabel 1 dalam Bab 3, dilakukan pengelompokan 13 wilayah
kecamatan di Kabupaten Situbondo ke dalam 3 PPI. Pengelolaan penangkapan ikan zona A meliputi mengelolaan penangkapan dari 5 kecamatan yaitu
Banyuglugur, Besuki, Suboh, Melandingan dan Bungatan. Zona B meliputi pengelolaan penangkapan untuk 4 kecamatan yaitu Kendit, Panarukan, Mangaran,
dan Kapongan. Zona C meliputi pengelolaan penangkapan untuk 4 kecamatan yaitu Arjasa, Tanjung Jangkar, Asembagus, dan Banyuputih. Analisis zona
penangkapan ikan oleh nelayan Situbondo dibagi menjadi 4 empat pola pengaturan penangkapan sebagai berikut:
1 Nelayan dari masing-masing PPI melakukan kegiatan penangkapan ikan
dalam PPI yang bersangkutan;