4.8 Keterbatasan Penelitian
Pada saat melakukan penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan saat proses penelitian penelitian. Keterbatasan penelitian tersebut ini antara lain:
1. Jumlah instrumen yang diisi atau kembali tidak sesuai dengan jumlah instrumen yang diberikan atau disebar. Sehingga jumlah responden penelitian
ini seharusnya lebih banyak, dimana rencana awal peneliti mengambil seluruh hakim Pengadilan Negeri Semarang dan jaksa Negeri Semarang sebagai
responden penelitian ini namun hal tersebut terbentur oleh responden yang tidak bersedia mengisi instrumen penelitian.
2. Peneliti tidak bisa mengkondisikan lingkungan tempat pengisian instrumen penelitian dalam sebuah ruangan dan kondisi tertentu. Hal ini dikarenakan
responden penelitian mempunyai kesibukan yang padat sehingga tidak bersedia meluangkan waktu untuk mengisi instrumen dalam ruangan dan
kondisi tertentu. Instrumen penelitian diisi tergantung pada masing-masing responden, ada responden yang bersedia di tunggu oleh peneliti saat pengisian
instrumen dan ada juga responden bersedia mengisi instrumen dengan membawa pulang kerumah atau mengisi pada saat istirahat kerja. Kondisi
seperti ini tentunya mempengaruhi hasil penelitian, dimana peneliti tidak dapat melihat secara langsung apakah ada kendala-kendala tertentu ketika
responden mengisi instrumen penelitian. Akibat dari hal tersebut adalah ada beberapa instrumen yang dikembalikan tidak diisi secara lengkap dan pada
akhirnya instrumen tersebut tidak dapat dilakukan analisis lebih lanjut sebagai data penelitian.
3. Peneliti hanya melakukan studi pendahuluan khusus yaitu melalui metode wawancara hanya pada satu hakim Pengadilan Negeri Semarang, satu
pengacara dan enam orang masyarakat yang pernah berurusan dengan hukum. Jumlah responden penelitian sebanyak 57 responden. Jumlah subyek studi
pendahuluan tidak sebanding dengan jumlah responden penelitian, sehingga jumlah subyek studi pendahuluan tidak mempresentatifkan jumlah responden
penelitian dan hal tersebut di duga dapat mempengaruhi hasil yang di peroleh.
159
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada penegak hukum mengenai pengaruh kepuasan imbalan dan kontrol diri terhadap perilaku etis
dalam bekerja dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Hasil analisis deskriptif secara umum menggambarkan bahwa perilaku etis
dalam bekerja penegak hukum berada pada kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa responden penelitian telah bekerja sesuai dengan nilai-
nilai, keyakinan dan prinsip-prinsip kode etik profesi penegak hukum dan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.
2. Hasil analisis deskriptif secara umum menggambarkan bahwa kepuasan imbalan penegak hukum berada pada kriteria rendah. Hal ini mengindikasikan
bahwa responden penelitian merasakan ketidakadilan terhadap imbalan yang mereka terima, sehingga menimbulkan kepuasan imbalan yang rendah.
Komponen keadilan imbalan yang pegawai terima dengan kebijakan sistem merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap tinggi rendahnya
kepuasan imbalan responden. 3. Hasil analisis deskriptif secara umum menggambarkan bahwa kontrol diri
penegak hukum berada pada kriteria tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa