Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas

Berdasakan tabel 4.39. menunjukkan bahwa dari ketiga indikator kontrol diri, indikator decisional control memiliki mean empiris yang paling tinggi yaitu sebesar 2,994 dibandingkan dengan indikator lainnya. Maka dapat disimpulkan bahwa indikator decisional control merupakan indikator yang paling berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kontrol diri responden. Perbedaan nilai mean empiris antara tiap indikator kontrol yang tidak terlalu jauh yaitu tidak lebih dari 1, maka semua indikator kontrol diri memiliki pengaruh yang hampir sama terhadap tinggi rendahnya tingkat kontrol diri responden.

4.5 Hasil Penelitian

4.5.1 Uji Asumsi Klasik 4.5.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan utuk menguji apakah dalam model regresi , variabel residu memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas terhadap data yang diperoleh, dilakukan sebelum analisis data, yaitu untuk memenuhi asumsi dasar analisis korelasi Product Moment dari Pearson. Uji normalitas data dilakukan untuk membuktikan apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak Arikunto, 2006: 301. Penelitian ini menggunakan studi populasi atau sampling jenuh. Jumlah sampel penelitian ini adalah 57 responden yaitu hakim Pengadilan Negeri Semarang sebanyak 33 orang dan jaksa Kejaksaan Negeri Semarang sebanyak 24 orang. Dari jumlah 33 hakim yang diberikan angket dan skala, hakim yang mengisi angket dan skala secara lengkap sejumlah 20 orang. Sedangkan, dari jumlah 24 jaksa diberikan angket dan skala, jaksa yang mengisi angket dan skala secara lengkap sejumlah 10 orang. Jadi, jumlah keseluruhan responden yang mengisi angket dan skala secara lengkap adalah 30 responden. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan uji normalitas. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.36. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Perilaku Etis Kepuasan Imbalan Kontrol Diri N 30 30 30 Normal Parameters a,,b Mean 103,2667 26,4667 54,4667 Std. Deviation 15,09952 4,58433 8,49232 Most Extreme Differences Absolute ,164 ,102 ,165 Positive ,115 ,102 ,089 Negative -,164 -,080 -,165 Kolmogorov-Smirnov Z ,900 ,557 ,903 Asymp. Sig. 2-tailed ,393 ,915 ,389 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Menentukan normal atau tidaknya sebaran data berdasarkan acuan jika p 0,05 maka sebaran data dinyatakan normal dan jika tingkat p 0,05 maka sebaran dinyatakan tidak normal. Hasil uji normalitas pada angket perilaku etis dalam bekerja menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov diperoleh koefisien K-S Z sebesar 0,900 dengan nilai signifikansi 0,393 maka p 0,05 atau 0,393 0,05. Hal ini menunjukkan sebaran data pada angket perilaku etis dalam bekerja berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pada skala kepuasan imbalan menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov diperoleh koefisien K-S Z sebesar 0,557 dengan nilai signifikansi 0,915 maka p 0,05 atau 0,915 0,05. Hasil tersebut menunjukkan sebaran data pada skala kepuasan imbalan berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji normalitas menggunakan teknik One- Sample Kolmogorov-Smirnov pada skala kontrol diri diperoleh koefisien K-S Z sebesar 0,903 dengan nilai signifikansi 0,389 maka p 0,05 atau 0,389 0,05. Hasil tersebut menunjukkan sebaran data pada skala kontrol diri berdistribusi normal.

4.5.1.2 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk menguji apakah pola sebaran data variabel X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Pengujian linieritas tersebut menggunakan SPSS versi 20.0 for Windows. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya sebaran data adalah jika p 0,05 maka sebaran data dinyatakan linier, dan jika p 0,05 maka sebaran data dinyatakan tidak linier. Hasil uji coba linieritas disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.37. Hasil Uji Linieritas ANOVA Table Perilaku Etis Kepuasan Imbalan Between Groups Within Groups Total Combined Linearity Deviation from Linearity Sum of Squares 4099.700 .247 4099.453 2512.167 6611.867 Df 14 1 13 15 29 Mean Square 292.836 .247 315.343 167.478 F 1.749 .001 1.883 Sig. .147 .970 .121 ANOVA Table Perilaku Etis Kontrol Diri Between Groups Within Groups Total Combined Linearity Deviation from Linearity Sum of Squares 5754.867 3481.118 2273.748 857.000 6611.867 Df 16 1 15 13 29 Mean Square 359.679 3481.118 151.583 65.923 F 5.456 52.806 2.299 Sig. .002 .000 .070 Berdasarkan tabel 4.37. menunjukkan hasil uji linieritas antara perilaku etis dalam bekerja dengan kepuasan imbalan diperoleh F sebesar 0,01 dengan signifikansi 0,970. Maka p 0,05 atau 0,0970 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pola hubungan antara variabel kepuasan imbalan terhadap perilaku etis dalam bekerja penegak hukum adalah tidak linier. Sedangkan hasil uji linieritas antara perilaku etis dalam bekerja dengan kontrol diri diperoleh F sebesar 52,806 dengan signifikansi 0,000. Maka p 0,05 atau 0,000 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pola hubungan antara variabel kontrol diri terhadap perilaku etis dalam bekerja penegak hukum adalah linier.

4.5.2 Uji Hipotesis