2.3.1. Definisi dan konsep Anomali pasar efisien
Menurut Alteza 2007, anomali pasar efisien adalah penyimpangan terhadap konsep pasar efisien yang penyebabnya sulit untuk dijelaskan.
Sedangkan Gumanti 2011 mengungkapkan bahwa anomali pasar adalah bukti yang menolak atau setidaktidaknya kurang mendukung keberadaan teori pasar
efisien yang muncul pada semua bentuk pasar efisien baik itu lemah, semi kuat maupun kuat yang bisa dieksploitasi untuk menghasilkan Abnormal Return.
Werastuti 2012 mengemukakan bahwa anomali pasar adalah suatu ketidakberaturan yang terdeteksi di pasar modal, yang bersifat persisten dan
mempunyai dampak yang cukup signifikan. Sedangkan Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa anomali pasar
efisien adalah suatu peristiwa yang menjadi bukti menolak atau kurang mendukung konsep pasar efisien dalam bentuk lemah, semi kuat, maupun kuat
yang bersifat persisten dan mempunyai dampak yang cukup signifikan yang bisa dieksploitasi untuk menghasilkan return diatas return pasar dimana
penyebabnya sulit untuk dijelaskan. Anomali pasar efisien bisa ditemukan dalam pasar efisien dalam bentuk lemah, semikuat, atau kuat. Di Indonesia
bukti tentang adanya anomali ini sudah banyak didokumentasikan antara lain: 1.
Cahyaningdyah 2005 membuktikan adanya fenomena Day of The Week Effect dimana return terendah terjadi pada hari Senin Monday Effect
dan return tertinggi pada hari Jumat Weekend Effect. Penelitian tersebut menemukan juga Rogalski Effect pada bulan April.
2. Iramani 2006 mengungkapkan ada pengaruh hari perdagangan terhadap
return saham harian, dalam penelitiannya ditemukan juga fenomena Week Four Effect.
3. Fitriyani 2013 menemukan adanya fenomena January Effect pada
return saham. Penelitian yang dilakukan diluar Indonesia terkait adanya anomali pasar
efisien antara lain : 1.
Rathinasamy 1996 menemukan bahwa return tertinggi di bulan Januari pada perusahaan yang kecil.
2. Berument 2001 menemukan fenomena return tertinggi pada hari Rabu
dan return terendah hari Senin pada SP Market Index. 3.
Kamaludin 2010 menemukan Holliday Effect pada bursa asia termasuk Indonesia.
Ditemukannya berbagai hasil penelitian tersebut membuktikan adanya anomali pasar efisien sekaligus menolak atau kurang mendukung konsep pasar
efisien. Anomali pasar bukan hanya berkenaan dengan pola-pola tertentu pada pasar tetapi juga perusahaan itu sendiri, informasi atas akuntansi, suatu
peristiwa tertentu dan lain-lain.
2.3.2. Jenis-Jenis Anomali Pasar Efisien