Penelitian yang dilakukan Doyle 2009 hasilnya tidak menemukan fenomena Monday Effect di 13 Major Market in USA. Widodo 2010 tidak
menemukan fenomena Monday Effect pada BEI. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pasar pada saat penelitian dalam keadaan efisien. Artinya harga saham
bergerak secara acak. Mbululu 2012 tidak menemukan fenomena Monday effect di 8 sektor pasar modal Indonesia, penelitiannya berhasil mengungkap
fenomena Monday Effect hanya pada 1 sektor yaitu sektor bahan dasar. Perbedaan berbagai hasil penelitian menjadi dasar untuk penelitian
selanjutnya untuk membuktikan kembali ada atau tidak ada eksistensi fenomena Monday Effect. Penelitian Iramani 2006 menemukan pola yang mengikuti
fenomena Monday Effect yaitu return yang cenderung negatif pada hari Senin hanya terjadi pada minggu keempat dan kelima selanjutnya fenomena tersebut
dikenal dengan Week Four Effect.
2.6. Week Four Effect
Salah satu anomali pasar efisien yaitu kelompok anomali musiman. Anomali musiman ini sangat tergantung oleh waktu. Week Four Effect
merupakan salah satu bagian dari anomali musiman. Menurut Rita 2009 Week Four Effect adalah rata-rata Senin yang negatif hanya terjadi pada Senin minggu
keempat dan kelima. Dengan kata lain fenomena Monday Effect hanya terjadi pada minggu ke empat dan kelima setiap bulannya. Bukti mengenai fenomena
Week Four Effect telah cukup banyak dipublikasikan.
Iramani 2006 menemukan adanya fenomena Week Four Effect pada BEJ pada tahun 2005. Yaitu return Senin negatif signifikan terjadi pada minggu
keempat dan kelima. Sementara return negatif hari Senin pada minggu ke-1, ke- 2 dan ke-3 tidak signifikan atau tidak berbeda dengan nol. Berbeda dengan hasil
temuan Iramani, temuan Cahyaningdyah 2005 yang dilakukan sebelum penelitian Iramani tidak berhasil mengidenifikasi eksistensi Week Four Effect
pada BEJ. Penelitian lain Rita 2009 memperkuat hasil temuan sebelumnya hasilnya return Senin negatif tidak hanya terjadi pada minggu keempat dan
kelima tetapi juga minggu selain minggu keempat dan kelima. Ketidakhadiran eksistensi Week Four Effect dibuktikan juga oleh Widodo 2010 bahwa
fenomena Week Four Effect tidak terjadi pada pasar modal Indonesia. Inkonsistensi hasil penelitian di Bursa Efek Indonesia menjadikan sebuah
peluang untuk diteliti kembali guna membuktikan ada atau tidaknya fenomena Week Four Effect. Selain fenomena Week Four Effect, masih ada fenomena
yang menyertai keberadaan Monday Effect yaitu January Effect. January Effect adalah salah satu anomali musiman dimana pola return Monday Effect
menghilang pada bulan Januari yang dikenal juga dengan nama Rogalski Effect.
2.7. Rogalski Effect
Menurut Cahyaningdyah 2005 Rogalski Effect adalah suatu fenomena yang ditemukan oleh Rogalski pada tahun 1984. Hasil temuan Rogalski
mengemukakan bahwa ada hubungan menarik antara Day Of The Week Effect
dengan January Effect. Rata-rata return Senin pada bulan Januari adalah positif sementara rata-rata return Senin dibulan selain Januari adalah negatif. Artinya,
pola Monday Effect menghilang pada bulan Januari fenomena tersebut dikenal dengan Rogalski Effect.
Jauh sebelum penelitian Cahyaningdyah, Bouadreaux 1995 menemukan fenomena January Effect di pasar modal U.S. Rathinasamy 1996 juga
mengemukakan bahwa January Effect benar ditemukan bahkan bukti semakin kuat pada perusahaan berskala kecil. Hal tersebut membuktikan adanya pola
tertentu pada pasar modal internasional. Menurut Cahyaningdyah 2005 penelitian yang dilakukan di Bursa Efek Jakarta sekarang BEI menunjukkan
bahwa January Effect tidak relevan untuk BEJ, diduga Monday Effect menghilang pada bulan April berkaitan dengan Earning Managemen yang
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan publik yang menyampikan laporan keuangan mereka pada bulan April.
Beberapa penelitian yang dilakukan di Indonesia antara lain Cahyaningdyah 2005 menemukan fenomena Rogalski Effect pada pasar modal
Indonesia dibulan April. Rita 2009 menemukan fenomena Rogalski Effect pada pasar modal di Indonesia, hasilnya mengindikasikan bahwa return hari
Senin bulan April cenderung positif berbeda dengan return di 11 bulan lain. Cahyaningdyah 2010 menemukan adanya Rogalski Effect pada bulan April.
Hasil yang berbeda telah banyak ditunjukkan. Iramani 2006 Tidak menemukan fenomena Rogalski Effect pada bulan April di BEJ. Hasil tersebut
diperkuat oleh penelitian Widodo 2008 hasilnya tidak dapat membuktikan adanya Rogalski Effect di BEI. Ketidakkonsistenan atas hasil penelitian
merupakan indikasi bahwa fenomena Rogalski Effect perlu untuk dibuktikan kembali kebenarannya.
2.8. Penelitian Terdahulu