2.5. Monday Effect
Menurut Widodo 2010 Monday Effect adalah salah satu bagian dari Day of The Week Effect. Monday Effect mengungkapkan return hari Senin
cenderung negatif sedangkan return positif terjadi pada hari selain Senin. Fenomena Monday Effect merupakan suatu anomali dalam kelompok anomali
musiman. Anomali jenis ini sangat bergantung pada waktu. Fenomena tersebut merupakan sebuah penyimpangan atas teori pasar efisien yaitu harga saham saat
ini telah mencerminkan seluruh informasi yang berkaitan, pergerakan harga saham adalah acak tidak terpengaruh oleh informasi yang masuk, hari
perdagangan dan tidak ada pola-pola tertentu dalam pergerakan harga saham. Artinya jika pasar dalam keadaan efisien maka return yang terjadi setiap
harinya tidak berbeda. Tetapi kenyataannya muncul fenomena tersebut bukan hanya di pasar modal Indonesia tetapi juga pasar modal internasional.
Berument 2001 mengungkapkan eksistensi fenomena Monday Effect menggunakan SP 500 Market Index hasilnya menemukan fenomena tersebut
tetapi juga menemukan fenomena lain yaitu return tertinggi terdapat pada hari Rabu. Iramani 2006 berhasil mengidentifikasi fenomena Monday Effect di
BEJ pada tahun 2005. Kristiawan 2010 juga menemukan fenomena Monday Effect di BEI hasil temuannya juga mengungkapkan bahwa return hari Senin
dipengaruhi oleh return hari Kamis minggu sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad 2010 dibursa saham Malaysia mengungkapkan
bahwa return terendah terdapat pada hari Senin.
Penelitian yang dilakukan Doyle 2009 hasilnya tidak menemukan fenomena Monday Effect di 13 Major Market in USA. Widodo 2010 tidak
menemukan fenomena Monday Effect pada BEI. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pasar pada saat penelitian dalam keadaan efisien. Artinya harga saham
bergerak secara acak. Mbululu 2012 tidak menemukan fenomena Monday effect di 8 sektor pasar modal Indonesia, penelitiannya berhasil mengungkap
fenomena Monday Effect hanya pada 1 sektor yaitu sektor bahan dasar. Perbedaan berbagai hasil penelitian menjadi dasar untuk penelitian
selanjutnya untuk membuktikan kembali ada atau tidak ada eksistensi fenomena Monday Effect. Penelitian Iramani 2006 menemukan pola yang mengikuti
fenomena Monday Effect yaitu return yang cenderung negatif pada hari Senin hanya terjadi pada minggu keempat dan kelima selanjutnya fenomena tersebut
dikenal dengan Week Four Effect.