Sebaran Titik Panas Bulanan Tahun 2000-2004

100 200 300 400 500 600 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Bulan Jumlah Titik Panas Curah Hujan mm

B. Sebaran Titik Panas Bulanan Tahun 2000-2004

Jumlah curah hujan bulanan mempengaruhi jumlah titik panas bulanan Gambar 3 dalam kurun waktu tahun 2000-2004. Rata-rata jumlah titik panas yang rendah terdapat pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, November dan Desember. Bulan-bulan tersebut memiliki rata-rata jumlah curah hujan bulanan yang tinggi. Bulan Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober memiliki rata-rata jumlah curah hujan bulanan yang kecil dan rata-rata jumlah titik panas yang tinggi. Rata-rata jumlah titik panas tertinggi bulanan sebesar 533,4 titik terjadi pada bulan Agustus dengan rata-rata jumlah curah hujan sebesar 133,68 mm. Rata-rata jumlah titik panas terendah pada bulan Desember sebesar 1 titik dengan rata-rata curah hujan sebesar 185,54 mm. Curah hujan tahunan di Propinsi Jambi periode tahun 2000-2004 sebesar 1950,9 mmtahun. Gambar 3. Jumlah Titik Panas Bulanan dan Jumlah Curah Hujan Bulanan di Propinsi Jambi Tahun 2000-2004 Sumber data titik panas dan curah hujan: Satelit NOAA, FFMP2-PHKA JICA, Badan Meteorologi dan Geofisika. Gambar 3 menunjukkan frekuensi terjadinya kebakaran yang tinggi pada bulan Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober. Pada bulan-bulan tersebut sangat perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya kebakaran. Rata-rata jumlah hari hujan bulanan tertinggi sebesar 16,8 hari per bulan adalah bulan Februari. Rata-rata jumlah hari hujan terendah sebesar 12,2 hari per bulan adalah bulan Juli. Pada setiap bulannya, rata-rata jumlah hari hujan pada setiap bulan selama periode tahun 2000-2004 cukup tinggi, namun yang membedakan adalah rata-rata curah hujan. Bulan Maret dan bulan Desember memiliki rata-rata jumlah hari hujan sama sebesar 16,2 hari per bulan, namun rata-rata curah hujan pada bulan Maret 174,7 mm dan bulan Desember 185,54 mm. Jumlah rata-rata hari hujan tahunan Propinsi Jambi periode tahun 2000-2004 sebesar 170,2 hari per tahun. Tabel 5. Curah Hujan dan Hari Hujan Bulanan Propinsi Jambi Tahun 2000-2004 Bulan Rata-rata Hari Curah Hujan mm Jan 13.8 226.56 Feb 16.8 328.26 Mar 16.2 174.7 Apr 13.8 96.52 May 14 138.32 Jun 12.4 110.26 Jul 12.2 122.14 Aug 13.2 133.68 Sep 11.8 103.3 Oct 14.6 160.34 Nov 15.2 171.3 Dec 16.2 185.54 Jumlah 170.2 1950.9 Waktu terjadinya titik panas Lampiran 6 adalah pada pukul 07.00-pukul 12.00 WIB. Terjadinya titik panas dimungkinkan adanya radiasi maksimum matahari pada hari sebelumnya atau juga adanya pembakaran oleh masyarakat sekitar hutan dengan tujuan membuka lahan untuk perladangan.

C. Sebaran Titik Panas Menurut Areal Penutupan Lahan Tahun 2000-2004

Dokumen yang terkait

Informasi Kebakaran Hutan dan Lahan Berdasarkan Indeks Kekeringan dan Titik Panas di Kabupaten Samosir

1 46 75

Determinasi Tingkat Kebakaran Hutan dan Lahan Melalui Studi Sebaran Data Titik Panas dan Bentuk Penggunaan Lahan Dengan Sistem Informasi Geografi (SIG) di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Labuhan Batu

1 35 110

Studi Tentang Sebaran Titik Panas (Hotspot) Bulanan Sebagai Penduga Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan di Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2001 dan 2002

0 8 92

Hubungan Antara Curah Hujan Dengan Titik Panas (Hotspot) Sebagai Indikator Terjadinya Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Kabupaten Pontianak Propinsi Kalimantan Barat

0 13 104

Studi tentang sebaran titik panas (HOTSPOT) sebagai penduga kebakaran hutan dan lahan di Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2003 dan Tahun 2004

3 26 78

Pola Sebaran Titik panas (hotspot) dan Keterkaitannya dengan Perubahan Penggunaan Lahan (Studi Kasus Provinsi Kalimantan Barat)

3 8 176

Spatial Clustering Berbasis Densitas untuk Persebaran Titik Panas sebagai Indikator Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Sumatera

0 4 116

Analisis Pola Sebaran Titik Panas dan Pemodelan Spasial Kerentanan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah

0 6 52

Hubungan Curah Hujan dan Titik Panas (Hotspot) dalam Kaitannya dengan Terjadinya Kebakaran di Provinsi Riau Tahun 2013

0 9 24

Studi Tentang Sebaran Titik Panas (Hotspot) Bulanan Sebagai Penduga Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan di Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2001 dan Tahun 2002

0 4 80