Topografi Iklim Flora dan Fauna 1. Flora

IV. KONDISI UMUM PROPINSI JAMBI A. Letak Geografis

Propinsi Jambi terletak di Pantai Timur Pulau Sumatera berhadapan dengan Laut Cina Selatan, pada alur lalu lintas Internasional dan Regional. Secara geografis Propinsi Jambi terletak diantara 0º 45’ – 2 o 45’ Lintang Selatan dan antara 101 o 10’ – 104 o 44’ Bujur Timur. Luas wilayah Propinsi Jambi 53.435,72 km 2 , luas daratan 51.000 km 2 , luas lautan 425,5 km 2 dan panjang pantai 185 km. Batas-batas Wilayah Propinsi Jambi adalah sebagai berikut : • Sebelah Utara dengan Propinsi Riau • Sebelah Selatan dengan Propinsi Sumatera Selatan • Sebelah Barat dengan Propinsi Sumatera Barat • Sebelah Timur dengan Laut Cina Selatan Propinsi Jambi termasuk dalam kawasan segi tiga pertumbuhan Indonesia- Malaysia-Singapore IMS-GT dan Indonesia-Malaysia-Thailand IMT-GT. Waktu tempuh dari Jambi ke Singapura melalui jalur laut melalui Batam dengan menggunakan kapal cepat jet-foil ± 5 jam Bappeda Jambi, 2005 dan Pemerintah Kota Jambi, 2005 .

B. Topografi

Kondisi lahan di Propinsi Jambi bervariasi dari daratan rendah sampai daratan tinggi yaitu Bappeda Jambi, 2005 : • Kemiringan 0– 3 = 14.576 km 2 29,0 • Kemiringan 3–12= 14.381 km 2 28,6 • Kemiringan 12–40= 9.306 km 2 18,5 • Kemiringan 40 = 12.000 km 2 23,9 Jumlah luas areal menurut ketinggian tempat di Propinsi Jambi: - 0 - 100 meter = 34.738 km 2 53,2 - 101-500 meter = 17.981 km 2 24,5 - 500-1.000 meter = 9.127 km 2 13,9 - 1.000 meter = 5.437 km 2 8,4 .

C. Iklim

Dari sisi iklim, Propinsi Jambi termasuk beriklim tropis. Musim hujan jatuh pada bulan Oktober sampai April dipengaruhi oleh Musim Tenggara dan musim kemarau pada bulan April sampai Oktober dipengaruhi oleh Musim Barat. Jumlah curah hujan di Propinsi Jambi tercatat sebesar 201,5 mmbulan dari hari hujan 13,5 hari per bulan. Pada siklus 30 tahunan terjadi curah hujan yang lebih besar sehingga terjadi banjir. Iklim Propinsi Jambi bertipe A Schmidt and Ferguson dengan curah hujan rata-rata 1.900 – 3.200 mmtahun dan rata-rata hari hujan 116 – 154 hari per tahun. Suhu maksimum sebesar 31 o C Bappeda Jambi, 2005 dan BMG, 2005 .

D. Flora dan Fauna 1. Flora

Di Propinsi Jambi terdapat beberapa tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah sampai ekosistem sub alpin serta beberapa ekosistem yang khas rawa gambut, rawa air tawar, dan danau. Selain itu terjadi pendominasian oleh beberapa jenis famili seperti Dipterocarpaceae, Leguminosae, Lauraceae, Myrtaceae , Bombacaceae , Moraceae , Anacardiaceae , Myristicaceae , Euphorbiaceae dan Meliaceae. Dari penelitian Biological Science Club pada tahun 1993 ditemukan 115 jenis tumbuhan etnobotani yang digunakan oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari.

2. Fauna

Beberapa jenis fauna yang ada seperti Badak Sumatera, Gajah Sumatera, Macan dahan, Tapir, Kambing Hutan, Katak bertanduk, Siamang,Wau-wau Hitam, Beruk, Kera ekor panjang, Tiung Sumatera masih mendominasi pada beberapa taman nasional yang ada di Propinsi Jambi Forest Watch Indonesia, 2004.

E. Penutupan Lahan

Dokumen yang terkait

Informasi Kebakaran Hutan dan Lahan Berdasarkan Indeks Kekeringan dan Titik Panas di Kabupaten Samosir

1 46 75

Determinasi Tingkat Kebakaran Hutan dan Lahan Melalui Studi Sebaran Data Titik Panas dan Bentuk Penggunaan Lahan Dengan Sistem Informasi Geografi (SIG) di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Labuhan Batu

1 35 110

Studi Tentang Sebaran Titik Panas (Hotspot) Bulanan Sebagai Penduga Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan di Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2001 dan 2002

0 8 92

Hubungan Antara Curah Hujan Dengan Titik Panas (Hotspot) Sebagai Indikator Terjadinya Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Kabupaten Pontianak Propinsi Kalimantan Barat

0 13 104

Studi tentang sebaran titik panas (HOTSPOT) sebagai penduga kebakaran hutan dan lahan di Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2003 dan Tahun 2004

3 26 78

Pola Sebaran Titik panas (hotspot) dan Keterkaitannya dengan Perubahan Penggunaan Lahan (Studi Kasus Provinsi Kalimantan Barat)

3 8 176

Spatial Clustering Berbasis Densitas untuk Persebaran Titik Panas sebagai Indikator Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Sumatera

0 4 116

Analisis Pola Sebaran Titik Panas dan Pemodelan Spasial Kerentanan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah

0 6 52

Hubungan Curah Hujan dan Titik Panas (Hotspot) dalam Kaitannya dengan Terjadinya Kebakaran di Provinsi Riau Tahun 2013

0 9 24

Studi Tentang Sebaran Titik Panas (Hotspot) Bulanan Sebagai Penduga Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan di Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2001 dan Tahun 2002

0 4 80