9
2.1.2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktifitas otot-otot besar hingga proses pendidikan berlangsung tidak terhambat
oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan Ateng, 1992: 4. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktifitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan mempunyai manfaat, diantaranya untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan
kesehatan dan kesegaran jasmani, meningkatkan ketangkasan dan keterampilan, meningkatkan keterampilan dan kecerdasan, menanamkan hidup kreatif, rekreatif
dan sosial, mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab dan percaya diri.
2.1.3 Pembelajaran
Belajar adalah suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan tingkah laku, maka pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik Max Darsono, dkk., 2000: 24.
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang
saling bertukar informasi. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup dan
10
adanya perubahan tingkah laku dalam diri orang tersebut yang menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan kognitif dan keterampilan psikomotorik
maupun yang menyangkut nilai dan sikap afektif.
2.1.3.1 Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah membantu pada siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah,
baik kuantitas maupun kualitas. Tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan , keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai
pengendali sikap dan perilaku siswa Max Darsono, dkk., 2000: 26.
2.1.3.2 Ciri-Ciri Pembelajaran
Menurut Max Darsono, dkk., 2000: 25 ciri-ciri pembelajaran dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis. 2. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam
belajar. 3. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajaryang menarik dan menantang
bagi siswa. 4. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.
5. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa.
11
6. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara fisik maupun psikologis.
2.1.4 Tujuan Pendidikan Jasmani
Tujuan pendidikan jasmani menurut Adang Suherman 2000: 23 dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu:
1. Perkembangan fisik, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai
organ tubuh seseorang. 2. Perkembangan gerak, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan
gerak secara efektif, efisien, halus, indah dan sempurna. 3. Perkembangan mental, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir
dan menginterprestasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggungjawab siswa. 4. Perkembangan sosial, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa
dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.
2.1.5 Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa metode pembelajaran menurut Mulyasa 2010: 107 harus dipilih dan dikembangkan untuk
12
meningkatkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik. Berikut dikemukakan beberapa metode pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru.
1. Metode Demonstrasi
Melalui metode demonstrasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dari yang sekedar memberikan pengetahuan yang sudah diterima begitu saja oleh
peserta didik, sampai pada cara agar peserta didik dapat memecahkan suatu masalah.
2. Metode Inquiri
Inquiri berasal dari bahasa Inggris “inquiry”, yang secara harafiah berarti
penyelidikan. Adapun Piaget mengemukakan bahwa metode inquiri merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan
eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri,
serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik
yang lain. 3.
Metode Penemuan Penemuan discovery merupakan metode yang lebih menekankan pada
pengalaman langsung.
Pembelajaran denagn
metode penemuan
lebih mengutamakan proses daripada hasil belajar.
4. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan peserta didik bekerja dengan benda-benda, bahan-bahan dan peralatan
13
laboratorium, baik secara perorangan maupun kelompok. Eksperimen merupakan situasi pemecahan masalah yang di dalamnya berlangsung pengujian suatu
hipotesis, dan terdapat viariabel-variabel yang dikontrol secara ketat. 5.
Metode Pemecahan Masalah Menurut Gagne 1985, kalau seorang peserta didik dihadapkan pada suatu
masalah, pada akhirnya mereka bukan hanya sekedar memecahkan masalah, tetapi juga juga belajar sesuatu yang baru.
6. Metode Karyawisata
Karyawisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman
langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karyawisata memiliki banyak hal yang bersifat nonakademis, tujuan umum
pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.
7. Metode Perolehan Konsep
Belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan, konsep-konsep merupakan batu-batu pembangun Building Block berfikir. Konsep-konsep
merupakan dasar bagi proses-proses mental yang lebih tinggi untuk memasukan prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi. Oleh karena itu, untuk memecahkan
masalah, seorang peserta didik harus mematuhi aturan-aturan antara yang selaras dan aturan-aturan ini didasarkan paa konsep-konsep yang diperolehnya.
14
8. Metode Penugasa
Metode penugasan merupakan cara penyajian bahan pelajaran. Pada metode ini guru memberikan seperangkat tugas yang harus dikerjakan peserta didik, baik
secara individual maupun secara kelompok. 9.
Metode Ceramah Ceramah adalah metode yang paling umum digunakan dalam pembelajaran.
Pada metode ini, guru menyajikan bahan melalui penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap peserta didik.
10. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab merupakan cara menyajikan bahan ajar dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan. Pertanyaan-pertanyaan bisa muncul dari guru, bisa juga dari peserta didik,
demikian halnya jawaban yang muncul bisa dari guru maupun dari peserta didik. 11. Metode Diskusi
Diskusi dapat diartikan sebagai percakapan responsif yang dijalin oleh pertanyaan-pertanyaan problematis yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan
masalah.
2.1.6 Keterampilan Mengadakan Variasi