44
Hasil diskusi yang dilakukan antara guru penjas dengan peneliti pada siklus II, guru dan peneliti menyimpulkan hasil dari perencanaan planning, tindakan
action, dan pengamatan observasi yang dilakukan oleh guru dan peneliti pada siklus II sudah berjalan dengan baik dan ada perubahan peningkatan hasil belajar
dari siklus I ke siklus II, sehingga pada siklus II ini dikatakan berhasil dengan kata lain peneliti ini sudah selesai pada siklus II dan tidak ada tindakan siklus
selanjutnya.
4.2 P embahasan
4.2.1 Peningkatan Hasil Belajar pada Ranah Afektif
Grafik 7. Peningkatan Ranah Afektif Siklus I dan Siklus II
Pada grafik diatas menunjukkan peningkatan hasil belajar pada ranah afektif siklus I dan siklus II menunjukkan persentase peningkatan berkomunikasi
sebanyak 2,14, persentase peningkatan bekerjasama sebanyak 10,71,
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
120.00
Siklus I Siklus II
45
persentase peningkatan taat peraturan sebanyak 5, persentase peningkatan menghormati sebanyak 3,57, dan persentase peningkatan antusias sebanyak 5,
sehingga persentase peningkatan rata-rata kelas siklus I dan siklus II pada ranah afektif sebanyak 5,28.
4.2.2 Peningkatan Hasil Belajar pada Ranah Kognitif
Grafik 8. Peningkatan Ranah Kognitif Siklus I dan Siklus II
Pada grafik diatas menunjukkan persentase peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif siklus I dan siklus II yaitu persentase peningkatan pada soal nomor
1 sebanyak 22,86, persentase peningkatan pada soal nomor 2 sebanyak 25,43, persentase peningkatan pada soal nomor 3 sebanyak 11,43, persentase
peningkatan pada soal nomor 4 sebanyak 5,71, persentase peningkatan pada soal nomor 6 sebanyak 17,14, persentase peningkatan pada soal nomor 7
sebanyak 5,71, dan persentase peningkatan pada soal nomor 8 sebanyak 20,
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
100.00
Soal Nomor
1 Soal
Nomor 2
Soal Nomor
3 Soal
Nomor 4
Soal Nomor
5 Soal
Nomor 6
Soal Nomor
7 Soal
Nomor 8
Siklus I Siklus II
46
sehingga persentase peningkatan rata-rata kelas siklus I da siklus II pada ranah kognitif sebanyak 15,36.
4.2.3 Peningkatan Hasil Belajar pada Ranah Psikomotor
Grafik 9. Peningkatan Ranah Psikomotor Siklus I dan Siklus II
Persentase peningkatan hasil belajar pada ranah psikomotor siklus I dan siklus II menunjukkan persentase peningkatan posisi kaki sebanyak 25,71,
persentase peningkatan pandangan mata sebanyak 9,72, persentase peningkatan posisi tangan dan jari sebanyak 4,00, dan persentase peningkatan kecepatan
dribble sebanyak 10,29, sehingga persentase peningkatan rata-rata kelas siklus I dan siklus II pada ranah psikomotor sebanyak 12,43.
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
100.00
Posisi Kaki Pandangan Mata Posisi Tangan dan
jari Kecepatan Dribble
Siklus I Siklus II
47
4.3
Kelemahan dalam Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dilakukan dalam proses pembelajaran dribble zig-zag bolabasket melalu pendekatan variasi bola pada
siswa kelas X SMK Negeri 8 Semarang tahun 2013 mempunyai kelemahan dalam penelitian ini, yaitu:
4.3.1 Sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 8 Semarang, tidak mempunyai lapangan sehingga harus memakai lapangan umum yang ada
di Simpang Lima Semarang. 4.3.2 Keadaan lapangan basket di Simpang Lima berpasir dan berlubang
sehingga anak kurang maksimal dalam melakukan dribble.
48
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan refleksi pada setiap siklus, maka penulis dapat menarik kesimpulan dan mengemukakan saran sebagai berikut:
5.1
Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Pembelajaran Dribble
Menggunakan Variasi Bola Terhadap Hasil Dribble Dalam Permainan Bolabasket Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Semarang Tahun 2013”, menghasilkan
kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas melalui pendekatan
variasi bola dalam dribble zig-zag pada siklus pertama mencapai tingkat pencapaian 87,29, sedangkan pada siklus kedua mencapai 92,57. Ini
berarti ada kenaikan sebesar 5,28. 5.1.2 Kemampuan praktik siswa dalam pembelajaran dribble zig-zag dengan
pendekatan variasi bola pada siklus pertama mencapai tingkat 60,14, sedangkan pada siklus kedua mencapai 72. Ini berarti ada kenaikan
sebesar 11,86. 5.1.3 Pemahaman siswa dalam pembelajaran dribble zig-zag dengan pendekatan
variasi bola pada siklus pertama mencapai 70,71, sedangkan pada siklus kedua mencapai 86,07. Ini berarti ada kenaikan sebesar 15,36.
49
5.1.4 Peningkatan hasil belajar dilihat dari ketuntasan klasikal dari data awal yang diperoleh siklus I, dan siklus II selalu ada peningkatan, yaitu:
1. Data awal = 31
2. Siklus I = 57,14 meningkat sebanyak 27,14 = 0,4 dengan
kriteria sedang 3. Siklus II
= 85,71 meningkat sebanyak 28,57 = 0,7 dengan kriteria sedang
5.1.5 Dari hasil data yang diperoleh melalui lembar pengamatan siswa, kuesioner, dan lembar tes praktik, penelitian tindakan kelas ini dinyatakan sudah
mencapai ketuntasan klasikal, sebesar 85,71.
5.2 Saran