memberikan pengaruh lebih besar terhadap kinerja dibandingkan variabel lingkungan kerja.
4.1.3.3 Uji F Uji Simultan
Uji F dilakukan untuk melihat keberartian pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen atau sering disebut uji kelinieran
persamaan regresi. Tabel 4.11 Hasil Pengujian Pengaruh Secara Simultan
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
551.057 2
275.528 43.308
.000
a
Residual 419.900
66 6.362
Total 970.957
68 a. Predictors: Constant, Lingkungan kerja , Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja
Pada tabel 4.11, diperoleh nilai F
Hitung
= 43,308 dengan signifikansi 0,000 5 , hal ini berarti H3 diterima yang berbunyi variabel motivasi dan
lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja terbukti, sehingga variabel motivasi dan lingkungan kerja mampu menjelaskan
variabel kinerja.
4.1.3.4 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel dependen yang dapat dilihat pada tabel
4.12
Tabel 4.12. Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.753
a
.568 .554
2.522 a. Predictors: Constant, Lingkungan Kerja,
Motivasi
Pada tabel di atas diperoleh nilai Adjusted R
2
= 0.554 = 55,4, hal ini berarti variabel motivasi dan lingkungan kerja secara bersama-sama
mempengaruhi variabel kinerja sebesar 55,4, dan sisanya 44,6 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja
Berdasarkan hasil uji t diperoleh bahwa variabel motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukan nilai t hitung
6.023 dengan nilai signifikansi 0,000 dengan demikian signifikansi 0,000 0,05 hal ini berarti Ha diterima Ho ditolak. Artinya, secara statistik dapat ditunjukan
bahwa motivasi dalam penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja karyawan di PT.Anugrah Raharjo Semarang. Semakin tinggi motivasi
kerja karyawan akan berdampak pada makin tinggi kinerjanya. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ekaningsih 2012 yang menyatakan
bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja karyawan. Begitu juga didukung oleh penelitian Wahyudi dan Suryono 2006 yang
menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Menurut Mathis dan Jackson 2006 : 114 motivasi merupakan keinginan dalam