likert. Dalam pengukurannya, setiap responden diminta pendapatnya, dengan skala penilaiannya dari 1 sampai 5.
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Dalam operasionalisasi variabel, diperlihatkan indikator yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian baik variabel dependen maupun variabel
independen. Variabel dependen adalah Skeptisisme profesional auditor oleh akuntan publik. Skeptisisme profesional auditor adalah sikap yang harus dimiliki oleh auditor
dalam melaksanakan tugasnya sebagai akuntan publik yang dipercaya oleh publik dengan selalu mempertanyakan dan tidak mudah percaya atas bukti-bukti audit agar
diperoleh opini yang tepat. Pada kuesioner untuk variabel skeptisisme profesional auditor, peneliti mengadopsi daftar kuesioner milik Pamudita 2012 dengan 6
pertanyaan. Variabel independennya adalah:
3.4.1 Faktor Situasi Audit
Situasi audit menuntut seorang auditor untuk bersikap dimana mereka akan menjumpai resiko yang diakibatkan oleh kesalahan ataupun kecurangan, yang
menyebabkan auditor untuk lebih kritis dan meningkatkan sikap skeptisisme profesionalnya. Faktor situasi pada penelitian ini akan mempengaruhi sikap dan
perilaku yang nantinya akan dilakukan oleh auditor dalam mengolah informasi sampai menghasilkan opini atas laporan keuangan. Variabel ini digambarkan dalam
suatu skenario atau kasus yang dipakai Shaub dan Lawrence 1996 yang telah diadopsi dalam penelitian penelitian Gusti dan Ali 2008 dengan 3 pertanyaan
berisikan kasus saat auditor dihadapkan berbagai situasi, auditor dipilihkan untuk bersikap, apakah diperlu tes tambahan? Atau apakah diperlukan konfirmasi langsung?
3.4.2 Faktor Etika
Salah satu indikator skeptisisme profesional adalah etika. Semakin tinggi etika yang dimiliki oleh akuntan publik, semakin tinggi pula skeptisisme profesional,
sehingga opini yang diberikan akan semakin tepat Suraida,2005. Dengan menjunjung tinggi etika profesi diharapkan tidak terjadi kecurangan diantara para
auditor, sehingga dapat memberikan pendapat auditan yang benar-benar sesuai dengan laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Jadi, menjalankan
pekerjaan seorang auditor dituntut untuk mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan oleh IAI. Variabel etika audit peneliti membuat daftar pertanyaan pilihan
ganda yang diadopsi dari Queena 2012 dengan 4 pertanyaan.
3.4.3 Faktor Pengalaman Kerja
Pengalaman didefinisikan sebagai keahlian seseorang yang diperoleh dengan bekerja secara teratur. Pengalaman dalam penelitian ini adalah sejauh mana jam
terbang akuntan publik dalam melaksanakan tugasnya yang diduga akan berpengaruh positif terhadap sikap skeptisisme profesionalisme auditor. Semakin tinggi
pengalaman diduga akan berpengaruh terhadap skeptisisme profesional seorang auditor sehingga semakin tepat dalam memberikan opini atas laporan keuangan
Gusti dan Ali, 2008. Variabel pengalaman auditor peneliti membuat daftar pertanyaan yang diadopsi dari Queena 2012 dengan 6 pertanyaan.
3.4.4 Faktor Kompetensi