Pengaruh Etika Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor

menilai kewajaran laporan keuangan dan disisi lain auditor dituntut untuk memenuhi tuntutan atas fee dari klien agar klien puas terhadap pekerjaannya, sehingga peran untuk mempertahankan sikap independensi sangat diuji agar kewajaran dari hasil audit laporan keuangan bersifat netral yang tidak memihak salah satu pihak.

4.6.2 Pengaruh Etika Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor

Hasil pengujian hipotesis H 2 menunjukkan bahwa etika berpengaruh signifikan terhadap sikap skeptisisme profesional auditor. Hal ini dibuktikan dengan besarnya nilai t hitung 3,881 t tabel sebesar 2,0096, yang berarti bahwa hipotesis kedua diterima. Hasil penelitian ini sejalan dan mendukung penelitian yang dilakukan Suraida 2005, Anisma dkk 2011, Nizaruddin 2013 dan Silalahi 2013 yang menyatakan bahwa penerapan etika akuntan publik berpengaruh terhadap sikap skeptisisme profesional auditor. Hal ini memberikan keyakinan yang memadai mengenai sikap skeptisisme yang perlu dijunjung melalui etika auditor. Pada penelitian ini, meski sebagian besar responden junior, pemahaman mereka akan etika audit sudah baik, dimana mereka mendalami pengetahuan mengenai kode etik selain dibangku kuliah sebagian besar mereka mendalami kode etik di kursus akuntansi maupun seminar. Etika merupakan seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, dimana yang dimaksud dalam penelitian ini adalah etika seorang auditor. Guna meningkatkan skeptisisme auditor, maka auditor dituntut untuk selalu menjaga standar perilaku etis dan juga harus menaati kode etik sebagai akuntan. Merujuk pada teori disonansi kognitif yang menyatakan manusia seringkali terpaksa harus melakukan perilaku yang tidak sesuai dengan sikapnya Noviyanti, 2008. Akuntan publik yang memiliki kesadaran untuk selalu berperilaku secara etis berarti memiliki komitmen untuk menerapkan kode etik akuntan publik. Apabila komitmen itudijaga maka pelanggaran dapat dihindari, maka akuntan publik bisa meningkatkan sikap skeptisismenya. Hal senada juga dinyatakan dalam penelitian Gusti dan Ali 2008dan Winantyadi dan Waluyo 2014 yang menyebutkan etika profesi berpengaruh terhadap pertimbangan materialitas, semakin auditor patuh terhadap etika profesi maka semakin baik perimbangan materialitasnya. Maka dapat dipastikan skeptisisime profesional auditor tersebut juga akan semakin baik.

4.6.3 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor