Hasil Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diolah adalah sah tidak terdapat penyimpangan serta distribusi normal, maka data tersebut akan diuji melalui uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan sebelum pengujian regresi terhadap data penelitian untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan klasik seperti normalitas, multikolonieritas dan heteroskedastisitas.

4.3.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat bahwa suatu data terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov terhadap masing-masing variabel, dan melalui analisis grafik dengan melihat penyebaran data titik pada garis diagonal P Plot of Regression Standardlized Residual Ghozali, 2009. Model regresi yang baik memiliki distribusi normal atau mendekati normal, berikut disajikan pada gambar 4.1 hasil uji normalitas data dengan analisis grafik Normal Probability Plot: Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan Gambar 4.1 grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas Ghozali, 2009. Selain menggunakan grafik scatterplot, pengujian normalitas data juga menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujiannya akan disajikan dalam Tabel 4.23. Tabel 4.23 Hasil Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 51 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,46765032 Most Extreme Differences Absolute ,109 Positive ,083 Negative -,109 Kolmogorov-Smirnov Z ,781 Asymp. Sig. 2-tailed ,575 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 4.23, besarnya nilai K-S adalah 0,781 dengan nilai signifikansi sebesar 0,575 dan nilai di atas 5 α=0,05. Hal ini berarti data terdistribusi secara normal, atau data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas ini digunakan untuk menguji apakah di dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independennya. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan korelasi antar varibel-variabel bebas independen yang akan digunakan dalam persamaan regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independennya. Pengujian multikolinearitas dapat dilihat dari Tolerance Value atau Variance Inflation Factor VIF, sebagai berikut: 1. Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikoliniearitas pada penelitian tersebut. 2. Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa terdapat multikoliniearitas pada penelitian tersebut. Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian disajikan dalam Tabel 4.24 sebagai berikut: Tabel 4.24 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -5,782 3,423 -1,689 ,098 situasi ,031 ,043 ,063 ,724 ,473 ,862 1,160 etika ,458 ,118 ,378 3,881 ,000 ,697 1,434 pengalaman ,232 ,098 ,211 2,372 ,022 ,838 1,193 kompetensi ,384 ,073 ,470 5,294 ,000 ,837 1,195 independensi ,012 ,084 ,012 ,139 ,890 ,885 1,130 profesional ,212 ,103 ,194 2,052 ,046 ,740 1,352 a. Dependent Variable: skeptic Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Tabel 4.24 menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas, hal ini dapat dilihat dari nilai tolerance untuk semua variabel diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas