Budidaya Padi Organik Pertanian Organik
dipinggir tempat perbenihan dibuat parit yang dapat digunakan untuk mengeluarkan kelebihan air, sebaiknya lahan yang akan digunakan diberi pupuk kandang agar
tanah menjadi subur dan benih dapat tumbuh dengan subur; d mengecambahkan benih, benih yang telah diseleksi direndam dalam air bersih selama 1- 2 hari,
tujuannya agar memudahkan proses perkecambahan dan sekaligus dapat memisahkan benih yang bagus dengan yang jelek, benih yang bagus akan
tenggelam dalam air, sedangkan yang kurang bagus biasanya akan mengapung, selanjutnya benih yang terpilih di hamparkan di atas lantai dan ditutup dengan
karung goni basah atau dapat juga dimasukkan dalam wadah yang tertutup rapat; e menyebarkan benih, benih yang sudah berkecambah disebarkan secara hati-hati
ke permukaan persemaian, usahakan benih tersebar secara merata dan tidak tumpang tindih serta tidak terbenam dalam tanah karena akan dapat menyebarkan
terinfeksi patogen. 3 Penyiapan lahan
Pengolahan tanah terdiri dari pembajakan, garu dan perataan. Sebelum pengolahan tanah, lahan harus direndam air selama lebih kurang 7 tujuh hari. Menurut
Purwono dan Purnawati 2009 kedalaman lapisan olah berkisar 15 – 20 cm, namun
menurut Andoko 2010 untuk tanaman padi organik, kedalaman lapisan olah yang terbaik adalah mencapai 30 cm.
4 Penanaman Menurut Andoko 2010, syarat benih yang baik untuk dipindahkan ke lahan
penanaman adalah tinggi sekitar 25 cm, memiliki 5-6 helai daun, batang bawah besar dan keras, bebas dari hama penyakit serta jenisnya seragam. Jarak tanam yang
umum digunakan petani di Indonesia adalah 25 cm x 25 cm dan 30 cm x 30 cm. Jumlah bibit yang ditanam berkisar 3
– 4 batang perlubang. 5 Penyulaman
Penyulaman adalah penggantian tanaman yang tidak tumbuh, rusak atau mati dengan yang baru. Penyulaman sebaiknya dilakukan maksimal dua minggu setelah
tanam.
6 Pengolahan tanah ringan Tujuan pengolahan tanah ringan adalah agar terjadi pertukaran udara yaitu oksigen
masuk ke dalam tanah dan gas-gas yang terbentuk dalam keadaan anerobik di dalam tanah dapat menguap. Pengolahan tanah ringan dilakukan sekitar 20 hari
setelah tanam. Alat yang digunakan adalah sorok yaitu semacam garpu kayu bergerigi paku yang sudah ditumpulkan selebar kira-kira 15 cm dan bertangkai.
Ujung sorok diarahkan ke tanah sekitar tanaman dengan gerakan maju mundur sambil sedikit ditekan.
7 Penyiangan Penyiangan dimaksudkan untuk membuang tanaman liar yang tumbuh disekitar
tanaman padi agar keberadaannya tidak menyaingi tanaman padi. Dalam pertanian non organik, biasanya tanaman liar diatasi dengan penggunaan herbisida kimia,
namun untuk pertanian organik, dilakukan dengan penyiangan yaitu dengan cara pencabutan tanaman liar tersebut. Penyiangan pertama dilakukan saat tanaman
berumur empat minggu, kedua umur 35 hari dan ketiga umur 55 hari. 8 Pemasukan dan pengeluaran air
Penggenangan sawah dilakukan sejak awal pertumbuhan, pembentukan anakan, masa bunting dan pembungaan. Pengeringan sawah dilakukan ketika menjelang
bunting dan masa pemasakan biji. 9 Pemupukan
Perbedaan padi organik dan non organik terletak pada penggunaan pupuk. Tanaman organik menggunakan pupuk organik sedangkan tanaman padi non
organik menggunakan pupuk kimia. Pertanian non organik cenderung menggunakan pupuk kimia yang meningkat dari tahun ketahun, berbeda dengan
pertanian organik yang penggunaan pupuknya cenderung menurun dari tahun ke tahun. Pada pengolahan tanah pertama biasanya yang digunakan pupuk organik
baik untuk pertanian organik maupun non organik. Pada tanaman organik, pupuk dasar yang digunakan dapat berasal dari pupuk
kandang dengan dosis 5 tonha. Pupuk kandang dapat diganti dengan pupuk fermentasi atau bokashi dengan dosis 1,5
– 2 tonha. Pemupukan pertama jika dengan pupuk kandang sebanyak 1 tonha jika dengan kompos fermentasi sebanyak
0,5 tonha. Pada tanaman organik pemupukan kedua dan ketiga menggunakan pupuk organik cair. Dosis pemupukan disesuaikan dengan keadaan tanaman.
10 Pemberantasan hama dan penyakit Pemberantasan hama dan penyakit pada tanaman organik dilakukan secara terpadu
antara teknik budidaya, biologis, fisik perangkap atau umpan dan pestisida organik.
11 Panen Waktu panen ditentukan oleh jenis verietas yang ditanam, karena setiap verietas
memiliki umur panen yang berbeda. Panen yang terlalu cepat dapat menyebabkan kualitas butir gabah menjadi rendah sehingga mudah hancur saat digiling.
Sebaliknya, panen yang terlambat dapat menurunkan produksi karena banyak butir gabah yang sudah dimakan burung atau tikus. Padi dikatakan siap panen bila butir
gabah yang menguning sudah mencapai sekitar 80.