konvensional. Mengingat penelitian ini dibatasi oleh waktu dan biaya, maka penelitian ini dibatasi hanya pada kelompok tani yang berada dalam satu kecamatan yaitu
Kecamatan Sukahening. Kelompok tani bersertifikat organik yang dijadikan contoh adalah kelompok tani Srilangen 2 dari Desa Kiara Jangkung dan kelompok tani
Mekarjaya dari Desa Sunda Kerta, sedangkan kelompok yang belum bersertifikat adalah kelompok tani Srilangen 1 dari Desa Kiara Jangkung dan kelompok tani Sribangkit 2
dari Desa Sundakerta. Total jumlah petani yang bersertifikat organik adalah 131 orang
dan yang belum bersertifikat 110 orang. Pemilihan lokasi ini dengan pertimbangan bahwa kedua desa saling berdekatan dan memiliki sumber perairan yang tidak jauh
berbeda yaitu sama-sama berada di daerah hulu sungai yaitu Sungai Cideres dan Sungai Cigunungjaga sehingga memungkinkan mendapatkan air yang relatif belum
terkontaminasi. Dengan demikian keberhasilan disertifikasi atau tidaknya keduanya memiliki peluang yang hampir sama. Peta hamparan desa Kiarajangkung yang
berbatasan langsung dengan Sundakerta seperti disajikan pada Lampiran 1. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September hingga Desember 2010.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Data dan informasi yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Metode pengambilan data dilakukan dengan
cara : 1. Data primer diperoleh melalui penelitian lapang dengan mengumpulkan data yang
terkait langsung dengan topik penelitian. Data primer dilakukan dengan : a. Interview yaitu tanya jawab langsung dengan pengurus Gapoktan dan ICS,
pengurus kelompok tani, inspektor internal dan petani. b. Observasi dengan melihat dan mengamati secara langsung kondisi dan
pelaksanaan dilapang dan membandingkan dengan teori yang ada. c. Kuisioner yaitu mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada responden yang
dipilih mengenai analisis pendapatan usahatani dan persepsi anggota terhadap penerapan ICS.
2. Data sekunder diperoleh dengan cara penelusuran ke perpustakaan, dokumen mutu dan data terkait lainnya dari Gapoktan Simpatik, laporan penelitian, artikel, majalah,
karya ilmiah yang berkaitan dengan masalah penelitian dan melalui internet.
3.4. Metode Penarikan Sampel
Sampel diambil dari dua kelompok yang berbeda yaitu petani yang bersertifikat organik dan yang tidak bersertifikat organik dalam satu kecamatan yang sama yaitu
Kecamatan Sukahening. Masing-masing kelompok tani baik yang bersertifikat organik maupun yang tidak bersertifikat organik diambil contoh sebanyak 20 orang sehingga
total responden berjumlah 80 orang. Penyebaran kuisioner dilakukan dengan metode judgement sampling yaitu memilih responden yang paling tepat untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan.
3.5. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui kondisi umum Gapoktan Simpatik, dan data lainnya meliputi :
- Kepengurusan Gapoktan dan kelompok tani
- Budidaya pertanian yang dilaksanakan dan kondisi geografis
- Penerapan ICS meliputi prosedur dan kebijakan yang ditetapkan
- Kepemilikan lahan
- Kelembagaan kelompok dan gapoktan
- Hubungan kemitraan dengan traider
- Permodalan Gapoktan dan kelompok tani
- Profil responden usia, pendidikan, pengalaman, keluarga dll
- Informasi lain yang terkait
Analisis kuantitatif meliputi :
a Analisis Pendapatan Usahatani
Analisis ini dilakukan dengan mengumpulkan data biaya dan pendapatan usahatani dari masing-masing anggota kelompok bersertifikat dan yang belum
bersertifikat organik melalui kuisioner Lampiran 2. Pendapatan usahatani dihitung dengan menggunakan rumus :
� = �� − ��
Keterangan : Pd = Pendapatan usahatani
TR = Total revenue total penerimaan TC = Total cost total biaya
Selanjutnya, untuk kedua jenis usahatani dilakukan analisis imbangan penerimaan dan biaya RC ratio analysis dengan rumus :
� = �
� Keterangan :
a = RC ratio R = Total penerimaan
C = Total biaya
Nilai a 1 menunjukkan bahwa usahatani layak untuk diusahakan, dan sebaliknya jika nilai a 1 artinya usahatani tersebut tidak layak untuk diusahakan.
Nilai a = 1 berarti bahwa usahatani berada dalam posisi tidak untung dan tidak rugi. Sebelum melakukan uji perbedaan pendapatan usahatani bersertifikat dan yang
tidak bersertifikat terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Apabila data terdistribusi normal, maka
dilakukan uji parametrik dengan uji t, namun bila data tidak terdistribusi secara normal, maka dilakukan uji non parametrik yaitu uji Mann-Whitney. Pengujian dilakukan
dengan uji hipotesis dengan membandingkan nilai z hitung dan z tabel. Hipotesis Ho : µ=µ
1
artinya rata-rata pendapatan usahatani bersertifikat dan yang tidak bersertifikat sama dan H1 : µ
≠ µ
1
yang berarti rata-rata pendapatan usahatani bersertifikat tidak sama dengan rata-rata pendapatan kelompok tani yang tidak bersertifikat organik.
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan sofware SPSS. Pengujian dilakukan pada tingkat kepercayaan 90. Jika z hitung lebih kecil dari z tabel maka Ho diterima
artinya pendapatan petani organik bersertifikat sama dan usahatani yang belum bersertifikat organik, dan sebaliknya jika z hitung lebih besar dari z tabel maka tolak Ho