Third-party certification TINJAUAN PUSTAKA
lingkungan sekitar dan sumber air. Dalam pertanian organik yang terpenting adalah bagaimana mengendalikan faktor-faktor tersebut agar sesuai dengan standar yang diacu,
sehingga tindakan perbaikan yang berkelanjutan perlu dilakukan dan semuanya harus terdokumentasi dengan baik.
Koordinator ICS diperlukan untuk dapat menjalankan ICS sebagaimana yang diharapkan. Pemilihan personil koordinator ditentukan oleh anggota kelompok yang
dapat berasal dari pengurus Gapoktan. Tidak ada persyaratan baku yang ditetapkan untuk posisi ini, hanya saja agar dapat berjalan tentu diperlukan adanya kemampuan
personil setidaknya dalam pengelolaan administrasi, melatih dan mampu melakukan koordinasi dengan semua pihak yang berhubungan dengan program sertifikasi.
Koordinator ICS merupakan kontak person yang akan terlibat dengan lembaga sertifikasi eksternal.
Inspektor internal merupakan pengawas lapangan yang berasal dari kelompok tani yang akan melakukan pengawasan kepada kelompok lain yang bukan
kelompoknya. Inspektor internal ini mempunyai persyaratan minimal yaitu harus memahami sistem pertanian organik dan sistem prosedur yang sudah ditetapkan ICS
sehingga orang-orangnya harus terlatih dan yang utama lagi tidak ada konflik kepentingan. Tugas dari inspektor internal adalah melakukan pengawasan secara
berkala dan dapat juga sewaktu-waktu jika diperlukan terhadap anggota yang menjadi bagian pengawasannya. Hasil dari pengawasan inspektor ini, harus dilaporkan kepada
komisi persetujuan untuk dapat ditentukan status keorganikannya. Komisi persetujuan yang akan memutuskan posisi anggota kelompok berdasarkan hasil audit inspektor
internal dengan turut melibatkan pakar atau tim teknis.
Menurut Setyowati 2008 dalam pengembangan ICS, yang perlu direfleksikan
adalah perjalanan proses penguatan organisasi yang menjadi kunci utama dari keberhasilan pengorganisasian petani maupun pengorganisasian produk yang akan
dipasarkan. Orientasi pasar juga harus dipertimbangkan, baik pasar lokal, nasional, maupun internasional, karena rangkaian pengorganisasian produk dan arah pemasaran
akan berpengaruh pada strategi dalam menjalankan ICSnya. Pengorganisasian petani dalam ICS harus kuat, karena tanpa kesolidan kelompok
dan mekanisme kelompok yang baik, maka kerja ICS tidak akan dapat dilakukan secara
maksimal, karena komitmen dari semua anggota dan pengurus menjadi ukuran keberhasilan penjaminan mutu produk yang dilakukan sehingga konflik internal bisa
teratasi. Oleh karena itu penerapan ICS di kelompok harus diawali dengan pemahaman tentang ICS itu sendiri, menyusun organisasi ICS, membangun mekanisme organisasi,
tujuan ICSnya, wilayah pengorganisasian ICS, basis pengorganisasiannya, pilihan komoditinya, pasar produk yang dituju, penyusunan standar proses produksi organik,
serta spesifikasi produknya. Sikap responden terhadap penerapan ICS dapat dinilai dengan mengajukan
pertanyaan perseptual dengan skala likert. Menurut Sugiyono 2001 dalam Widyanto 2006, skala likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Singarimbun dan Effendi dalam Widyanto 2006, juga menyebutkan bahwa salah satu cara yang paling sering
digunakan dalam menentukan skor adalah dengan menggunakan skala likert. Skala nilai yang diberikan dalam Skala likert dapat memberikan makna yang dapat diukur.
Pengujian yang bersifat positif misalnya, nilai yang lebih besar dapat diartikan memiliki penilaian yang lebih bagus dan sebaliknya.
Persepsi anggota dari masing-masing kelompok dianalisis menggunakan biplot. Biplot tergolong dalam analisis eksploratif dimensi ganda yang dapat menyajikan secara
simultan segugus objek pengamatan dan peubah dalam suatu grafik dua dimensi sehingga ciri-ciri peubah dan objek pengamatan serta posisi relatif antar objek
pengamatan dengan peubah dapat dianalisis Jollife 1986 dalam Nuryanti 2003. Analisis biplot dapat diinterpretasikan sebagaimana diuraikan berikut ini:
1. Panjang vektor peubah sebanding dengan keragaman peubah tersebut. Semakin panjang vektor peubah maka keragaman peubah tersebut semakin tinggi.
2. Nilai cosinus sudut antara dua vektor peubah menggambarkan korelasi kedua peubah. Semakin sempit sudut yang dibuat antara dua peubah maka semakin positif
tinggi korelasinya. Apabila sudut yang dibuat tegak lurus maka kolerasi keduanya rendah, dan sebaliknya jika sudutnya tumpul berlawanan arah maka korelasinya
negatif. 3. Posisi objek yang searah dengan suatu vektor peubah diinterpretasikan sebagai
besarnya nilai peubah untuk objek yang searah dengannya. Semakin dekat letak