3. Lebih menyenangi umpan balik yang cepat tampak dan efesien. 4. Senang bertanggung jawab akan pemecahan soal.
Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dari dalam diri seseorang untuk mengatasi tantangan dan hambatan dalam mencapai tujuan individu yang
mempunyai keinginan untuk memperoleh kesuksesan dalam setiap usahanya. Dari berbagai pendapat para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
dikatakan motivasi berprestasi adalah satu bentuk dorongan yang ada dalam diri siswa untuk meraih prestasi dalam hal-hal tertentu, disertai dengan usaha yang
keras agar memperoleh hasil yang baik dari kondisi yang ada sekarang dengan cara mengatur lingkungan sosial dan fisiknya.
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi Darsono, 2000:65 adalah sebagai berikut:
1. Cita-cita dan aspirasi Cita-cita atau disebut aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai.
Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang. Aspirasi ini dapat bersifat positif dan
dapat pula bersifat negatif. 2. Kemampuan belajar
Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir, dan fantasi.
Dalam kemampuan belajar ini, taraf perkembangan berpikir siswa menjadi
ukuran. Jadi siswa yang mempunyai kemampuan belajar tinggi, biasanya lebih bermotivasi dalam belajar.
3. Kondisi siswa Kondisi fisik dan psikologis siswa sangat mempengaruhi faktor
motivasi. Sehingga guru harus lebih cermat melihat kondisi fisik dan psikologis siswa, karena kondisi-kondisi ini jika mengalami gangguan dapat
mengurangi atau bahkan menghilangkan motivasi siswa. 4. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan suatu unsur-unsur yang datang dari luar diri siswa. Unsur-unsur disini dapat berasal dari lingkungan keluarga,
sekolah maupun lingkungan masyarakat baik yang menghambat atau yang mendorong.
5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar Adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar tidak
stabil, kadang-kadang lemah bahkan hilang sama sekali, khususnya kondisi- kondisi yang sifatnya kondisional.
6. Upaya guru membelajarkan siswa Adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan
siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa, dan mengevaluasi hasil belajar.
Heckhausen berpendapat bahwa tinggi rendahnya motivasi berprestasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1 faktor situasional, 2 norma
kelompok, 3 tujuan yang ditetapkan, 4 harapan yang diinginkan, 5 resiko yang ditimbulkan sebagai akibat dari prestasi yang diperoleh, 6 cita-cita yang
mendasari, 7 sikap terhadap kehidupan dan lingkungan, 8 harga diri yang tinggi, 9 adanya rasa takut untuk sukses dan adanya kecenderungan untuk menghinadari
sukses, 10 pengalaman yang dimiliki, dan 11 kemampuan yang terkandung dalam diri individu atau potensi dasar yang dimiliki Haditono, 1989:23.
2.1.4 Karakteristik Siswa yang Mempunyai Motivasi Berprestasi