Besarnya Linear r Interpretasi
0,800-1,00 Tinggi
0,600-0,800 Cukup
0,400-0,600 Agak Rendah
0,200-0,400 Rendah
0,000-0,200 Sangat Rendah
4.3 Analisis Hasil Penelitian
4.3.1 Analisis Deskriptif
Berdasarkan  data  skala  yang  sudah  terkumpul  kemudian  dianalisis  untuk mengetahui  psychological  well-being.  Jenis  penelitian  ini  adalah  penelitian  deskriptif.
Peneliti menggunakan  angka  yang dideskripsikan dengan menguraikan kesimpulan yang didasari  oleh  angka  yang  diolah  dengan  metode  statistik  untuk  menganalisis  hasil
penelitian.  Metode  statistik  digunakan  untuk  mencari  tahu  besarnya  Mean  Teoritik  µ dan  Standar  Deviasi  σ  dengan  mendasarkan  pada  jumlah  item,  skor  maksimal,  serta
skor minimal pada masing-masing alternatif jawaban. Kategori  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  menggunakan  kategorisasi
berdasarkan  model  distribusi  normal.  Menurut  Azwar  2009:  108 penggolongan  subjek kedalam tiga kategori  adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Penggolongan Kategori Analisis Berdasarkan Mean Teoritik
Interval Kategori
X ≤ µ - 1,0 σ Rendah
µ - 1,0 σ  X ≤ µ + 1,0 σ
Sedang µ + 1,0 σ ≤ X
Tinggi
Keterangan: µ
: Mean Teoritik σ
: Standar Deviasi X
: Skor
Adapun  deskripsi  hasil  penelitian  berdasarkan  penggolongan  Kategori  analisis tersebut adalah sebagai berikut:
4.3.1.1  Gambaran  Psychological  Well-being  pada  Guru  Honorer  Sekolah  Dasar  di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psychological well-being, dimana  skala  tersebut  disusun  berdasarkan  oleh  beberapa  dimensi  yang  menyusun
psychological well-being pada guru honorer sekolah dasar. Gambaran psychological well- being  pada  guru  honorer  sekolah  dasar  ini  dapat  ditinjau  baik  secara  umum  maupun
secara spesifik ditinjau dari tiap dimensi. Berikut  adalah  gambaran  mengenai  psychological  well-being  pada  guru  honorer
sekolah dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang yang ditinjau secara umum maupun spesifik.
4.3.1.1.1  Gambaran  Umum  Psychological  Well-being  pada  Guru  Honorer  Sekolah Dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang
Gambaran  secara  umum  psychological  well-being  pada  guru  honorer  sekolah dasar  di  Kecamatan  Wonotunggal  Kabupaten  Batang  dapat  dilihat  dari  analisis  data
dengan  perhitungan  statistik.  Skala  psychological  well-being  pada  guru  honorer  sekolah dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang yang terdiri dari 57 item yang valid
dengan skor tertinggi empat dan skor terendah satu. Berikut  ini  merupakan  analisis  deskriptif  gambaran  umum  psychological  well-
being pada guru honorer sekolah dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang: Jumlah item
= 57 Skor tertinggi
= 57 x 4 = 228 Skor terendah
= 57 x 1 = 57 Mean Teoritik
=  Skor Tertinggi + Skor Terendah  : 2 =  228 + 57  : 2
= 142,5 Standar Deviasi
=  Skor Tertinggi – Skor Terendah  : 6
=  228 – 57  : 6
= 28,5 Perhitungan  gambaran  secara  umum  psychological  well-being  di  atas
diperoleh  µ  =  142,5  dan σ  =  28,5.  Selanjutnya  dapat  diperoleh  perhitungan  sebagai
berikut : µ -
1,0 σ  = 142, 5 – 1,0 x 28, 5  = 114
µ + 1,0 σ  = 142, 5 +1,0 x 28,5 = 171 Berdasarkan  perhitungan  di  atas  diperoleh  distribusi  frekuensi  psychological
well-being  pada  guru  honorer  sekolah  dasar  di  Kecamatan  Wonotunggal  Kabupaten Batang sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Umum Frekuensi Psychological Well-being pada Guru Honorer Sekolah Dasar
Kriteria Interval
Frekuensi Subjek Persentase
Tinggi 171 ≥ X
5 7,5
Sedang 114
≤ X  171 41
61,2 Rendah
X  114 21
31,3 Jumlah
67 100
Berdasarkan  tabel  di  atas,  diketahui  bahwa  gambaran  mengenai  psychological well-being  pada  guru  honorer  sekolah  dasar  di  Kecamatan  Wonotunggal  Kabupaten
Batang  yang  berada  pada  kategori  tinggi  sebanyak  7,5  5  orang,  kategori  sedang sebanyak  61,2  41  orang,  kategori  rendah  31,3  21  orang.  Dengan  demikian  maka
dapat  dilihat  bahwa  sebagian  besar  responden  tergolong  memiliki  tingkat  psychological well-being yang sedang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram prosentase berikut ini:
Gambar 4.1 Diagram Gambaran Umum Psychological Well-being Pada Guru Honorer Sekolah Dasar
4.3.1.1.2  Gambaran  Spesifik  Psychological  Well-Being  pada  Guru  Honorer  Sekolah Dasar  di  Kecamatan  Wonotunggal  Kabupaten  Batang  Ditinjau  dari  Tiap
Dimensi Psychological  Well-being  terdiri  dari  enam  dimensi,  yaitu  dimensi  penerimaan
diri,  dimensi  hubungan  positif  dengan  orang  lain,  dimensi  otonomi  kemandirian, dimensi  penguasaan  lingkungan,  dimensi  tujuan  hidup,  serta  dimensi  pertumbuhan
pribadi. Gambaran dari masing-masing dimensi psychological well-being dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.  Dimensi Penerimaan Diri Gambaran  psychological  well-being  pada  guru  honorer  sekolah  dasar
berdasarkan dimensi penerimaan diri dijelaskan sebagai berikut:
Jumlah item = 10
Skor tertinggi = 10 x 4 = 40
Skor terendah = 10 x 1 = 10
20 40
60 80
100
Tinggi Sedang
Rendah 7,50
61,20 31,30
Mean Teoritik =  Skor Tertinggi + Skor Terendah  : 2
=  40 + 10  : 2 = 25
Standar Deviasi =  Skor Tertinggi
– Skor Terendah  : 6 =  40
– 10  : 6 = 5
Perhitungan gambaran dimensi penerimaan diri di atas diperoleh µ = 20 dan σ
= 5. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut : µ -
1,0 σ  = 25 – 1,0 x 5  = 20 µ + 1,0 σ  = 25 +1,0 x 5 = 30
Berdasarkan  perhitungan  di  atas  diperoleh  distribusi  frekuensi  dimensi penerimaan diri sebagai berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Psychological Well-being pada Guru Honorer Sekolah Dasar Dimensi Penerimaan Diri
Kriteria Interval
Frekuensi Subjek Persentase
Tinggi 30 ≥ X
3 4,5
Sedang 20
≤ X  30 47
70,1
Rendah X  20
17 25,4
Jumlah 67
100 Berdasarkan  tabel  di  atas,  diketahui  bahwa  gambaran  mengenai  psychological
well-being  pada  guru  honorer  sekolah  dasar  di  Kecamatan  Wonotunggal  Kabupaten Batang ditinjau dari dimensi penerimaan diri  yang berada pada  kategori tinggi sebanyak
4,5 3 orang, kategori sedang sebanyak  70,1 47 orang, kategori rendah 25,4 17 orang. Dengan demikian maka dapat dilihat  bahwa sebagian besar responden tergolong
memiliki  tingkat  psychological  well-being  yang  sedang  cenderung  rendah  pada  dimensi penerimaan diri. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram prosentase berikut ini:
Gambar 4.2 Diagram Psychological well-being pada guru honorer sekolah dasar dimensi penerimaan
b.  Dimensi Hubungan positif dengan orang lain
Gambaran  psychological  well-being  guru  honorer  sekolah  dasar berdasarkan  dimensi  hubungan  positif  dengan  orang  lain  dijelaskan  sebagai
berikut:
Jumlah item = 11
20 40
60 80
100
Tinggi Sedang
Rendah 4,50
70,10
25,40
Skor tertinggi = 11 x 4 = 44
Skor terendah = 11 x 1 = 11
Mean Teoritik =  Skor Tertinggi + Skor Terendah  : 2
=  44 + 11  : 2 = 27,5
Standar Deviasi =  Skor Tertinggi
– Skor Terendah  : 6 =  44
– 11  : 6 = 5,5
Perhitungan  gambaran  dimensi  hubungan  positif  dengan  orang  lain  di  atas diperoleh µ = 27,5 dan
σ = 5,5. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut : µ -
1,0 σ  = 27,5 – 1,0 x 5,5  = 22 µ + 1,0 σ  = 27,5 +1,0 x 5,5 = 33
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi dimensi hubungan positif dengan orang lain sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Psychological Well-being pada Guru Honorer Sekolah Dasar Dimensi Hubungan Positif dengan Orang Lain
Kriteria Interval
Frekuensi Subjek Persentase
Tinggi 33 ≥ X
4 6
Sedang 22
≤ X  33 39
58,2
Rendah X  22
24 35,8
Jumlah 67
100
Berdasarkan  tabel  di  atas,  diketahui  bahwa  gambaran  mengenai  psychological well-being  pada  guru  honorer  sekolah  dasar  di  Kecamatan  Wonotunggal  Kabupaten
Batang  ditinjau  dari  dimensi  hubungan  positif  dengan  orang  lain  yang  berada  pada kategori  tinggi  sebanyak  6  4  orang,  kategori  sedang  sebanyak  58,2  39  orang,
kategori rendah 35,8 24 orang. Dengan demikian maka dapat dilihat bahwa sebagian besar  responden  tergolong  memiliki  tingkat  psychological  well-being  yang  sedang
cenderung rendah pada dimensi hubungan positif dengan orang lain. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram prosentase berikut ini:
Gambar 4.3 Diagram Psychological well-being pada guru honorer sekolah dasar dimensi hubungan positif dengan orang lain
b.  Dimensi Otonomi
20 40
60 80
100
Tinggi Sedang
Rendah 6,00
58,20 35,80
Gambaran  psychological  well-being  guru  honorer  sekolah  dasar berdasarkan dimensi otonomi dijelaskan sebagai berikut:
Jumlah item = 11
Skor tertinggi = 11 x 4 = 44
Skor terendah = 11 x 1 = 11
Mean Teoritik =  Skor Tertinggi + Skor Terendah  : 2
=  44 + 11  : 2 = 27,5
Standar Deviasi =  Skor Tertinggi
– Skor Terendah  : 6 =  44
– 11  : 6 = 5,5
Perhitungan  gambaran  dimensi  otonomi  di  atas  diperoleh  µ  =  27,5  dan σ  =
5,5. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut : µ -
1,0 σ  = 27,5 – 1,0 x 5,5  = 22 µ + 1,0 σ  = 27,5 +1,0 x 5,5 = 33
Berdasarkan  perhitungan  di  atas  diperoleh  distribusi  frekuensi  dimensi  otonomi sebagai berikut:
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Psychological Well-being pada Guru Honorer Sekolah Dasar Dimensi Otonomi
Kriteria Interval
Frekuensi Subjek Persentase
Tinggi 33 ≥ X
19 28,3
Sedang 22
≤ X  33 31
46,3 Rendah
X  22 17
25,4 Jumlah
67 100
Berdasarkan  tabel  di  atas,  diketahui  bahwa  gambaran  mengenai  psychological well-being  pada  guru  honorer  sekolah  dasar  di  Kecamatan  Wonotunggal  Kabupaten
Batang  ditinjau  dari  dimensi  otonomi  yang  berada  pada  kategori  tinggi  sebanyak  28,3 19  orang,  kategori  sedang  sebanyak  46,3  31  orang,  kategori  rendah  25,4  17
orang. Dengan demikian maka dapat dilihat  bahwa sebagian besar responden tergolong memiliki  tingkat  psychological  well-being  yang  sedang  cenderung  tinggi  pada  dimensi
otonomi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram prosentase berikut ini:
Gambar 4.4 Diagram Psychological well-being pada guru honorer sekolah dasar dimensi otonomi
20 40
60 80
100
Tinggi Sedang
Rendah 28,30
46,30 25,40
d.  Dimensi Penguasaan Lingkungan
Gambaran  psychological  well-being  guru  honorer  sekolah  dasar berdasarkan dimensi penguasaan lingkungan dijelaskan sebagai berikut:
Jumlah item = 10
Skor tertinggi = 10 x 4 = 40
Skor terendah = 10 x 1 = 10
Mean Teoritik =  Skor Tertinggi + Skor Terendah  : 2
=  40 + 10  : 2 = 25
Standar Deviasi =  Skor Tertinggi
– Skor Terendah  : 6 =  40
– 10  : 6 = 5
Perhitungan  gambaran  dimensi  penguasaan  lingkungan  di  atas  diperoleh  µ  = 20 dan
σ = 5. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut : µ -
1,0 σ  = 25 – 1,0 x 5  = 20 µ + 1,0 σ  = 25 +1,0 x 5 = 30
Berdasarkan  perhitungan  di  atas  diperoleh  distribusi  frekuensi  dimensi penguasaan lingkungan sebagai berikut:
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Psychological Well-being pada Guru Honorer Sekolah Dasar Dimensi Penguasaan Lingkungan
Kriteria Interval
Frekuensi Subjek Persentase
Tinggi 30 ≥ X
14 21
Sedang 20
≤ X  30 34
50,7 Rendah
X  20 19
28,3 Jumlah
67 100
Berdasarkan  tabel  di  atas,  diketahui  bahwa  gambaran  mengenai  psychological well-being  pada  guru  honorer  sekolah  dasar  di  Kecamatan  Wonotunggal  Kabupaten
Batang  ditinjau  dari  dimensi  penguasaan  lingkungan  yang  berada  pada  kategori  tinggi sebanyak  21  14 orang,  kategori  sedang  sebanyak  50,7  34  orang,  kategori  rendah
28,3 19 orang. Dengan demikian maka dapat dilihat bahwa sebagian besar responden tergolong memiliki tingkat psychological well-being yang sedang cenderung rendah pada
dimensi  penguasaan  lingkungan.  Lebih  jelasnya  dapat  dilihat  pada  diagram  prosentase berikut ini:
Gambar 4.5 Diagram Psychological well-being pada guru honorer sekolah dasar dimensi penguasaan lingkungan
20 40
60 80
100
Tinggi Sedang
Rendah 21,00
50,70 28,30
e.  Dimensi Tujuan Hidup
Gambaran  psychological  well-being  guru  honorer  sekolah  dasar berdasarkan dimensi tujuan hidup dijelaskan sebagai berikut:
Jumlah item = 6
Skor tertinggi = 6 x 4 = 24
Skor terendah = 6 x 1 = 6
Mean Teoritik =  Skor Tertinggi + Skor Terendah  : 2
=  24 + 6  : 2 = 15
Standar Deviasi =  Skor Tertinggi
– Skor Terendah  : 6 =  24
– 6  : 6 = 3
Perhitungan gambaran dimensi tujuan hidup di atas diperoleh µ = 15 dan σ =
3. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut : µ -
1,0 σ  = 15 – 1,0 x 3  = 12 µ + 1,0 σ  = 15 +1,0 x 3 = 18
Berdasarkan  perhitungan  di  atas  diperoleh  distribusi  frekuensi  dimensi  tujuan hidup sebagai berikut:
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Psychological Well-being pada Guru Honorer Sekolah Dasar Dimensi Tujuan Hidup
Kriteria Interval
Frekuensi Subjek Persentase
Tinggi 18 ≥ X
19 28,3
Sedang 12
≤ X  18 30
44,8 Rendah
X  12 18
26,9 Jumlah
67 100
Berdasarkan  tabel  di  atas,  diketahui  bahwa  gambaran  mengenai  psychological well-being  pada  guru  honorer  sekolah  dasar  di  Kecamatan  Wonotunggal,  Kabupaten
Batang  ditinjau  dari  dimensi  tujuan  hidup  yang  berada  pada  kategori  tinggi  sebanyak 28,3  19  orang,  kategori  sedang  sebanyak  44,8  30  orang,  kategori  rendah  26,9
18  orang.  Dengan  demikian  maka  dapat  dilihat  bahwa  sebagian  besar  responden tergolong memiliki tingkat  psychological  well-being yang sedang cenderung tinggi pada
dimensi tujuan hidup. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram prosentase berikut ini:
20 40
60 80
100
Tinggi Sedang
Rendah 28,30
44,80 26,90
Gambar 4.6 Diagram Psychological well-being pada guru honorer sekolah dasar dimensi tujuan hidup
f.  Dimensi Pertumbuhan Pribadi
Gambaran  psychological  well-being  guru  honorer  sekolah  dasar berdasarkan dimensi pertumbuhan pribadi dijelaskan sebagai berikut:
Jumlah item = 9
Skor tertinggi = 9 x 4 = 36
Skor terendah = 9 x 1 = 9
Mean Teoritik =  Skor Tertinggi + Skor Terendah  : 2
=  36 + 9  : 2 = 22,5
Standar Deviasi =  Skor Tertinggi
– Skor Terendah  : 6 =  36
– 9  : 6 = 4,5
Perhitungan gambaran dimensi pertumbuhan pribadi di atas diperoleh µ = 22,5 dan
σ = 4,5. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut : µ -
1,0 σ  = 22,5 – 1,0 x 4,5  = 18 µ + 1,0 σ  = 15 +22,5 x 4,5 = 27
Berdasarkan  perhitungan  di  atas  diperoleh  distribusi  frekuensi  dimensi pertumbuhan pribadi sebagai berikut:
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Psychological Well-being pada Guru Honorer Sekolah Dasar Dimensi Pertumbuhan Pribadi
Kriteria Interval
Frekuensi Subjek Persentase
Tinggi 27 ≥ X
13 19,4
Sedang 18
≤ X  27 35
52,2 Rendah
X  18 19
28,4 Jumlah
67 100
Berdasarkan  tabel  di  atas,  diketahui  bahwa  gambaran  mengenai  psychological well-being  pada  guru  honorer  sekolah  dasar  di  Kecamatan  Wonotunggal  Kabupaten
Batang  ditinjau  dari  dimensi  pertumbuhan  pribadi  yang  berada  pada  kategori  tinggi sebanyak 19,4 13 orang, kategori sedang sebanyak 52,2 35 orang, kategori rendah
28,4 19 orang. Dengan demikian maka dapat dilihat bahwa sebagian besar responden tergolong memiliki tingkat psychological well-being yang sedang cenderung rendah pada
dimensi  pertumbuhan  pribadi.  Lebih  jelasnya  dapat  dilihat  pada  diagram  prosentase berikut ini:
Gambar 4.7 Diagram Psychological well-being pada guru honorer sekolah dasar dimensi pertumbuhan pribadi
20 40
60 80
100
Tinggi Sedang
Rendah 19,40
52,20 28,40
4.3.1.2    Ringkasan  Analisis  Psychological  Well-being  pada  Guru  Honorer  Sekolah Dasar  di  Kecamatan  Wonotunggal  Kabupaten  Batang  Ditinjau  dari
Masing-masing Dimensi Secara  keseluruhan,  ringkasan  hasil  perhitungan  psychological  well-being  pada
guru  honorer  sekolah  dasar  di  Kecamatan  Wonotunggal  Kabupaten  Batang  ditinjau  dari masing-masing dimensi lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11 Komposisi Ringkasan Analisis Psychological Well-being pada Guru Honorer Sekolah Dasar Ditinjau dari Masing-masing Dimensi
Kelompok Kategorisasi
Tinggi Sedang
Rendah
Dimensi Penerimaan Diri 4,5
70,1 25,4
Dimensi  Hubungan  Positif dengan Orang lain
6 58,2
35,8 Dimensi Otonomi
28,3 46,3
25,4 Dimensi
Penguasaan Lingkungan
21 50,7
28,3 Dimensi Tujuan Hidup
28,3 44,8
26,9 Dimensi Pertumbuhan Pribadi
19,4 52,2
28,4
Berdasarkan penjelasan di atas dari tiap-tiap dimensi psychological well-being di atas, secara lebih jelas dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut:
Gambar 4.8 Diagram Analisis Psychological Well-being pada guru Honorer Sekolah Dasar
Penjelasan kategorisasi psychological well-being pada guru honorer sekolah dasar di atas disusun berdasarkan kategorisasi distribusi normal, sedangkan untuk menentukan
dimensi  psychological  well-being  mana  yang  paling  berpengaruh  terhadap  tinggi rendahnya  variabel  psychological  well-being  dapat  ditentukan  dengan  membandingkan
mean  empirik  tiap  dimensi.  Untuk  menetukan  nilai  mean  empirik  dapat  dicari  dengan membagi jumlah skor item pada tiap dimensi dengan jumlah subjek, dalam hal ini dibantu
program SPSS Statistical Product and Service Sollutions versi 20 for Windows. Adapun perbandingan mean empirik tiap bentuk dapat dilihat pada tabel berikut :
10 20
30 40
50 60
70 80
4,50 6,00
28,30 21
28,30 19,40
70,10 58,20
46,30 50,70
44,80 52,20
25,40 35,80
25,40 28,30
26,90 28,40
Tinggi Sedang
Rendah
Tabel 4.12 Perbandingan Mean Empirik Tiap Dimensi Psychological Well-Being
Penerimaan Diri
Hubungan Positif
dengan Orang
Lain Otonomi
Penguasaan Lingkungan
Tujuan Hidup
Pertumbuhan Pribadi
Mean Empirik
22,21 24,42
27,78 24,75
14,96 21,64
Berdasarkan  tabel  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  dimensi  psychological well-being yang mempunyai nilai mean empirik terbesar adalah dimensi Otonomi
dengan  mean  empirik  sebesar  27,78  yang  berarti  dimensi  otonomi  mempunyai pengaruh  terbesar  dalam  menentukan  tinggi  rendahnya  psychological  well-being
pada  guru  honorer  sekolah  dasar.  Diagram  perbandingan  mean  empirik  dari  tiap dimensi psychological well-being dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 4.9 Diagram Perbandingan Mean Empirik Tiap Dimensi Psychological Well- being
5 10
15 20
22,21 24,42
27,78 24,75
14,96 21,64
Mean Empirik
4.4  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Psychological Well-Being
pada Guru Honorer Sekolah Dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang.
Setelah  dilakukan  penelitian  ternyata  tidak  hanya  faktor  status  sosial  ekonomi saja  yang  dapat  mempengaruhi  tinggi  rendahnya  psychological  well-being,  tetapi  faktor
usia dan jenis kelamin juga mempengaruhi.
4.4.1 Faktor Usia
Perbedaan  rentang  usia  berdasarkan  data  yang  didapatkan  dari  penelitian  Ryff 1989:  1070  menunjukan  akan  penguasaan  lingkungan  dan  otonomi  kemandirian
seiring dengan perbandingan usia yaitu antara usia 25-39, usia 40-59, dan 60-74. Tujuan hidup  dan  pertumbuhan  pribadi,  secara  jelas,  menunjukan  penurunan  seiring  dengan
bertambahnya  usia.  Sedangkan  dari  sisi  penerimaan  diri  dan  hubungan  positif  dengan orang lain menunjukan variasi skor kesejahteraan berdasarkan usia.
Di  Kecamatan  Wonotunggal  terdapat  59  guru  honorer  sekolah  dasar  yang mempunyai  usia  rentang  usia  antara  25-39  tahun,  sementara  untuk  rentang  usia  40-59
terdapat 8 guru honore sekolah dasar, dan untuk usia 60-74 tidak ada. a. Usia 25-39 Tahun
Berikut  ini  merupakan  analisis  deskriptif  gambaran  umum  psychological  well- being pada guru honorer sekolah dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang di
lihat dari rentang usia antara 25-39 tahun: Jumlah item
= 57
Skor tertinggi = 57 x 4 = 228
Skor terendah = 57 x 1 = 57
Mean Teoritik =  Skor Tertinggi + Skor Terendah  : 2
=  228 + 57  : 2 = 142,5
Standar Deviasi =  Skor Tertinggi
– Skor Terendah  : 6 =  228
– 57  : 6 = 28,5
Perhitungan  gambaran  secara  umum  psychological  well-being  di  atas diperoleh  µ  =  142,5  dan
σ  =  28,5.  Selanjutnya  dapat  diperoleh  perhitungan  sebagai berikut :
µ - 1,0 σ  = 142, 5 – 1,0 x 28, 5  = 114
µ + 1,0 σ  = 142, 5 +1,0 x 28,5 = 171 Berdasarkan  perhitungan  di  atas  diperoleh  distribusi  frekuensi  psychological
well-being  pada  guru  honorer  sekolah  dasar  di  Kecamatan  Wonotunggal  Kabupaten Batang untuk rentang usia antara 25-39 tahun sebagai berikut:
Tabel 4.13 Distribusi Umum Frekuensi Psychological Well-being pada Guru Honorer Sekolah Dasar Rentang Usia Antara 25-39 tahun
Kriteria Interval
Frekuensi Subjek Persentase
Tinggi 171 ≥ X
5 8,48
Sedang 114
≤ X  171 33
55,93
Rendah X  114
21 35,59
Jumlah 67
100 Berdasarkan  tabel  di  atas,  diketahui  bahwa  gambaran  mengenai  psychological
well-being  pada  guru  honorer  sekolah  dasar  di  Kecamatan  Wonotunggal  Kabupaten Batang  rentang  usia  25-39  tahun  yang  berada  pada  kategori  tinggi  sebanyak  8,48  5
orang, kategori sedang sebanyak 55,93 33 orang, kategori rendah 35,59 21 orang. Dengan demikian maka dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang berusia antara
25-39  tahun  tergolong  memiliki  tingkat  psychological  well-being  yang  sedang.  Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram prosentase berikut ini:
Gambar 4.10 Diagram Gambaran Umum Psychological Well-being Pada Guru Honorer Sekolah Dasar Rentang Usia Antara 29-35 Tahun
b. Usia 40-59 Tahun Berikut  ini  merupakan  analisis  deskriptif  gambaran  umum  psychological  well-
being pada guru honorer sekolah dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang di lihat dari rentang usia antara 40-59 tahun:
Jumlah item = 57
20 40
60 80
100
Tinggi Sedang
Rendah 8,48
55,93 35,59