Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode total sampling dikarenakan jumlah subjek penelitian kurang dari 100, maka keseluruhan populasi
akan digunakan sebagai subjek penelitian menjadi penelitian populasi. Arikunto, 2006: 134.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi. Skala psikologi selalu mengacu pada alat ukur aspek atau atribut afektif. Sebagai
alat ukur, skala memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan alat ukur yang lain, karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi.
Data akan dikumpulkan melalui skala psikologis. Skala psikologis selalu mengacu kepada alat ukur aspek atau atribut afektif. Skala terdiri dari daftar
pertanyaan atau pernyataan yang diajukan agar dijawab oleh responden dan interpretasi jawaban responden dapat merupakan proyeksi dari perasaan
responden. Alasan
peneliti menggunakan skala
psikologi sebagai
metode pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Data yang diungkap berupa konstrak atau konsep psikologi yang menggambarkan kepribadian individu.
2. Pertanyaan sebagai stimulus tertentu pada indikator perilaku guna memancing jawaban yang merupakan refleksi keadaan dari diri subjek yang tidak disadari
oleh responden. 3. Responden tidak menyadari arah jawaban yang dikehendaki dan kesimpulan
apa yang sesungguhnya diungkap oleh pertanyaan tersebut Azwar , 2005: 5.
Azwar 2005: 3 menyebutkan karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi, yaitu:
1. Stimulus berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator
perilaku dari atribut yang bersangkutan. Dalam hal ini, meskipun subjek yang diukur memahami pertanyaan atau pernyataan namun tidak mengetahui arah
jawabannya yang dikehendaki oleh pertanyaan yang diajukan sehingga jawaban yang diberikan akan tergantung pada interpretasi subjek terhadap
pertanyaan tersebut dan jawabannya lebih bersifat proyektif, yaitu berupa proyeksi diri perasaan atau kepribadiannya.
2. Atribut psikologi diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku tetapi indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item,
maka skala psikologi selalu berisi banyak item. Jawaban subyek terhadap suatu item baru merupakan sebagian dari banyak indikasi mengenai atribut
yang diukur, sedangkan kesimpulan akhir sebagai suatu diagnosis baru dapat dicapai bila semua item telah direspons.
3. Respons subjek tidak diklasifikasikan s ebagai jawaban “benar” atau “salah”.
Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh- sungguh. Hanya saja, jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan berbeda
pula. Penelitian ini menggunakan try out terpakai dimana hasil uji coba
instrumen sekaligus digunakan sebagai data penelitian. Hal ini dikarenakan
memiliki keunggulan dalam hal efisiensi dan kepraktisan, disamping itu juga mempertimbangkan jumlah subjek dan waktu penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala psychological well- being. Skala ini disusun untuk mengungkap psychological well-being yang
dialami guru honorer sekolah dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang. Bagaimana gambaran psychological well-being yang dialami guru
honorer sekolah dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang, Indikator dalam skala psychological well-being ini meliputi :
Tabel 3.1 Definisi-definisi Pedoman Teori Dimensi-dimensi psychological well-being menurut Ryff dan Singer 2002: 543
No .
Dimensi Indikator
1. Penerimaan diri
Memiliki sikap positif pada diri, mengakui dan menerima berbagai aspek diri termasuk kualitas baik dan buruk, perasaan positif
terhadap kehidupan yang dijalani.
2. Hubungan
positif dengan orang lain
Mempunyai hubungan yang intim dan hangat, dapat dipercaya orang lain, memperhatikan kesejahteraan orang lain, mampu
berempati yang kuat.
3. Otonomi
kemandirian Menentukan diri dan mandiri, dapat melawan tekanan sosial,
mengatur tingkah laku dari dirinya, mengevaluasi diri dengan patokan sendiri.
4. Penguasaan
lingkungan Memiliki perasaan menguasai dan mampu mengatur lingkungan,
mengontrol kegiatan luar yang kompleks, menggunakan secara efektif kesempatan disekitarnya.
5. Tujuan hidup
Memiliki tujuan hidup dan tujuan hidup, Perasaan akan makna dimasa sekarang dan dimasa lalu.
6. Pertumbuhan
pribaadi Mengalami proses-proses perkembangan diri yang berkelanjutan,
terbuka pada pengalaman baru, menyadari potensi diri, melihat peningkatan dalam diri dan perilaku dari waktu ke waktu.
Skala psychological well-being guru honorer sekolah dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang ini menggunakan model skala Likert, di mana
terdapat item favourable dan item unfavorable dengan respon jawaban mulai dari Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS.
Pemberian skor untuk aitem favorable adalah skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai STS, skor 2 untuk jawaban Tidak Sesuai TS, skor 3 untuk jawaban
Sesuai S, dan skor 4 untuk jawaban Sangat Sesuai SS. Sedangkan skor-skor jawaban untuk aitem unfavorable berlaku sebaliknya, yaitu skor 1 untuk jawaban
Sangat Sesuai SS, skor 2 untuk jawaban Sesuai S, skor 3 untuk jawaban Tidak
Sesuai TS, dan skor 4 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai STS.
Tabel 3.2 Kriteria dan Nilai Alternatif Jawaban Skala Psikologi
No Kriteria
Favorable Unfavorabel
1. Sangat Sesuai SS
4 1
2. Sesuai S
3 2
3. Tidak Sesuai TS
2 3
4. Sangat Tidak Sesuai STS
1 4
Menurut Azwar 2005:26 yang dimaksud dengan pernyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung gagasan, memihak atau menunjukkan ciri
adanya atribut yang diukur. Sebaliknya, item yang isinya tidak mendukung atau tidak menggambarkan ciri atribut yang diukur disebut item unfavorable.
Sedangkan sebaran nomor item pada instrument psychological well-being
terdapat pada tabel berikut ini: Tabel 3.3 Blue-print Skala Psychological Well-being
No. Dimensi-dimensi
psychological well- being
Indikator Sebaran item
Jumlah F
UF 1.
Penerimaan diri a. Memiliki sikap positif
terhadap diri sendiri. 1, 2
34, 35
12 b. Menerima berbagai aspek diri
termasuk kualitas baik dan buruk.
3, 4 36, 37
c. Merasa positif dengan kehidupan yang dijalani
5, 6 38, 39
2. Hubungan
positif dengan orang lain
a. Mempunyai hubungan yang intim dan hangat.
7, 8 40, 41
13 b. Saling percaya dengan orang
lain. 9, 10
42 c. Memperhatikan
kesejahteraan orang lain. 11, 12
43
d. Empati 13, 14
44 3.
Otonomi kemandirian
a. Mengarahkan diri dan mandiri
15, 16 45
13 b. Menghadapi tekanan sosial.
17 46, 47
c. Mengatur tingkah laku sendiri.
18, 19 48, 49
d. Mengevaluasi dengan standar pribadi.
20 50, 51
4. Penguasaan
lingkungan a. Menguasai dan mengatur
lingkungan. 21, 22
52, 53
11 b. Mengontrol kegiatan luar
yang kompleks. 23,24
54, 55 c. Menggunakan secara efektif
kesempatan disekitarnya. 25
56, 57 5.
Tujuan hidup a. Memiliki tujuan dan arah
26 58, 59
hidup 7
b. Merasakan adanya arti makna dalam hidup masa
kini dan masa lampau. 27, 28
60, 61
6. Pertumbuhan
pribaadi a. Merasakan ada
pengembangan potensi yang berkelanjutan.
29, 30 62
10 b. Terbuka terhadap
pengalaman baru. 31
63, 64 c. Menyadari potensi diri.
32 65
d. Melihat kemajuan diri dari waktu ke waktu
33 66
Jumlah Total 20
33 33
66
3.6 Validitas dan Reliabilitas