Usia Tingkat Pendidikan Analisis Karakteristik Pengusaha dan Usaha Mitra Binaan

tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama. Klasifikasi angsuran diragukan apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 360 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama. Sedangkan klasifikasi angsuran macet apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 360 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran sesuai dengan perjanjian yang telah disetuji bersama. Dalam penelitian ini pengembalian kredit dibagi menjadi dua yaitu pengembalian kredit lancar dan tidak lancar. Unuk pengembalian kredit lancar terdiri dari klasifikasi angsuran lunas dan lancar, sedangkan pengembalian kredit tidak lancar terdiri dari klasifikasi angsuran kurang lancar, diragukan, dan macet. Berdasarkan hasil case prossesing summary menunjukkan bahwa dari 66 data tidak ada data yang hilang missing, dengan ketepatan valid sebesar 100 persen Lampiran 2.

5.1.1. Usia

Berdasarkan Gambar 5.1. usia yang menjadi mitra binaan PT. Telkom Divre II Jakarta pada Datel Bogor, paling muda berusia 24 tahun dan usia tertua 58 tahun. Besarnya jumlah usia termuda dan tertua adalah sebesar 1,52 persen. Sedangkan dari 66 mitra binaan yang dijadikan sampel, jumlah mitra binaan yang berusia 45 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan mitra binaan lainnya dengan tingkat persentase yaitu sebesar 16,67 persen. Gambar 5.1. Usia Mitra Binaan Datel Bogor PT.Telkom Divre II Jakarta Untuk mempermudah melihat pengembalian kredit berdasarkan usia mitra binaan maka usia mitra binaan dibagi menjadi enam kelas yaitu 24-29 tahun, 30- 35 tahun, 36-41 tahun, 42-47 tahun, 48-53 tahun, dan 54-59 tahun. Berdasarkan Tabel 5.1. mayoritas usia pengusaha kecil yang menjadi mitra binaan pada Datel Bogor PT. Telkom Divre II Jakarta berusia 42-47 tahun yaitu sebesar 23 MB. Bila dilihat berdasarkan pengembalian kredit, pengusaha kecil yang berusia 42-47 memiliki tingkat pengembalian tidak lancar yaitu sebanyak 12 mitra binaan. Sedangkan pada usia 30-35 tahun memiliki pengembalian kredit lancar terbesar yaitu sebesar 10 mitra binaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mitra binaan yang berusia 30-35 tahun cenderung memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengembalikan kredit dibandingkan dengan usia yang lainnya. Tabel 5.1. Analisis Crosstabulation Usia dan Pengembalian Kredit Pengembalian Kredit Usia Tahun Tidak La ncar Lancar Total 24-29 2 4 6 30-35 5 4 9 36-41 5 10 15 42-47 12 11 23 48-53 6 3 9 54-59 2 2 4 Total 32 34 66

5.1.2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan pengusaha kecil yang menjadi mitra binaan PT. Telkom Divre II Jakarta khususnya pada Datel Bogo r tergolong baik. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.2. mitra binaan paling rendah berpendidikan SD dan paling tinggi berpendidikan D3 dan S1 Perguruan Tinggi. Dalam penelitian ini paling banyak mitra binaan berpendidikan sampai dengan SMA, dari 66 pengusaha kecil, yang berpendidikan SMA yaitu sebanyak 25 orang dan paling besar memiliki pengembalian kredit tidak lancar. Sedangkan jumlah terkecil mitra binaan yang berpendidikan akhir D3 dan S1 perguruan tinggi, paling besar memiliki pengembalian kredit lancar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan bukanlah jaminan bahwa dengan semakin tinggi tingkat pendidikan pengusaha kecil maka pengembalian kreditnya semakin baik lancar. Tabel 5.2. Analisis Crosstabulation Tingkat Pendidikan dan Pengembalian Kredit Pengembalian Kredit Tingkat Pendidikan Tidak Lancar Lancar Total SD 7 3 10 SMP 6 13 19 SMA 15 10 25 Perguruan Tinggi 4 8 12 Total 32 34 66

5.1.3. Jumlah Tanggungan Keluarga

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Umum Pedesaan (KUPEDES) Untuk Pengusaha Kecil pada Kantor Medan Sunggal

0 16 73

Identifikasi Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengembalian Kredit

0 9 82

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

0 7 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) Pada Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei.

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) Pada Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei.

0 2 18

Annual Report Telkom Indonesia 2005

1 0 233

Annual Report Telkom Indonesia 2002

0 0 60

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 14