usaha, pengalaman usaha, usia, jumlah tanggungan keluarga, pendidikan, dummy bencana force major, dan dummy penghasilan di luar usaha.
2.5. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
CSR PT.Telkom Divre II
Jakarta
Penyaluran Kredit Dana Bergulir
PKBL
5 Asnaf Sasaran program Bina
Lingkungan Pengusaha
Kecil Program
Kemitraan Program Bina
Lingkungan
Charity Bantuan
Pengembalian Kredit
Ket: Alur Penelitian
Tidak dibahas Karakteristik
Model Binary
Probit Crosstabs
Tidak Lancar: Kurang Lancar,
Diragukan, dan Macet
Lancar: Lunas dan
Lancar
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: program CSR yang dijalankan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Telkom
sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN Kep- 236MBU2003 dalam rangka mendorong kegiatan dan pertumb uhan ekonomi,
partisipasi BUMN harus ditingkatkan untuk memberdayakan dan
mengembangkan kondisi ekonomi, kondisi sosial masyarakat dan lingkungan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. Oleh karena itu,
PKBL menjadi program CSR yang dijalankan oleh Telkom. PKBL ini dijalankan oleh Divre Divisi Regional yang terdapat pada PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk. PT. Telkom Divre II Jakarta merupakan salah satu Divre PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk. yang menjalankan PKBL. Program kemitraan merupakan salah satu program CSR PT. Telekomunikasi Indonesia. Dalam
program kemitraan ini PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. memberikan modal berupa kredit kepada pengusaha kecil. Kredit yang diberikan kepada pengusaha
kecil ini merupakan kredit dana bergulir. Kredit dana bergulir adalah salah satu program kredit yang ditunjukkan untuk kegiatan produktif. Dimana dana kredit
tersebut digunakan untuk kegiatan usaha, sehingga peminjam pengusaha kecil dapat mengembalikan dana tersebut tepat pada waktunya.
Tujuan dari program kemitraan ini berupa penyaluran kredit dana bergulir untuk membantu permodalan usaha khususnya pengusaha kecil yang memerlukan
modal. Dengan kebijaksanaan ini jumlah dana yang disalurkan diharapkan terus berputar, sehingga terus bertambah dan dapat menjangkau pengusaha kecil
lainnya yang memerlukan modal untuk menjalankan usahanya. Untuk mencapai tujuan dari program kemitraan yang telah dijelaskan sebelumnya maka yang harus
dilakukan adalah dengan memperhatikan pengembalian pengusaha kecil yang menadi Mitra Binaan. Keberhasilan kredit yang diberikan oleh PT. Telkom Divre
II Jakarta kepada Mitra Binaan tidak akan berarti, apabila pengembalian kredit tersebut tidak berjalan dengan baik atau banyak terjadi penunggakan.
Tingkat pengembalian kredit dalam program kemitraan CSR PT. Telkom Divre II Jakarta dapat dilihat berdasarkan klasifikasi angsuran yang terdapat pada
PT. Telkom Divre II Jakarta. Klasifikasi angsuran yang terdapat pada PT. Telkkom Divre II Jakarta adalah lunas, lancar, kurang lancar, diragukan dan
macet. Dalam penelitian ini tingkat pengembalian kredit dibedakan menjadi dua kriteria, yaitu pengembalian kredit lancar dan tidak lancar menunggak.
Pengembalian kredit yang lancar yaitu apabila kredit yang digunakan dapat dikembalikan tepat pada waktunya sebelum atau pada saat batas pengembalian
yang telah ditetapkan, termasuk didalamnya adalah tingkat pengembalian kredit lunas. Sedangkan tingkat pengembalian kredit tidak lancar yaitu apabila kredit
yang digunakan tidak dapat dikembalikan tepat pada waktunya setelah batas pengembalian yang telah ditetapkan.
Dalam pengembalian kredit tidak lancar, pengembalian kredit ini di bagi menjadi tiga yaitu kurang lancar, diragukan, dan macet. Klasifikasi angsuran
kurang lancar apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui satu hari dan belum melampaui 180 hari dari tanggal
jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui
bersama. Klasifikasi angsuran diragukan apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 360 hari dari
tangga l jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama. Sedangkan klasifikasi angsuran macet apabila terjadi
keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 360 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran sesuai dengan perjanjian
yang telah disetuji bersama Program bina lingkungan merupakan program CSR yang bersifat hibah
Charity yang diberikan oleh PT.Telkom Divre II Jakarta kepada masyarakat. Program Bina Lingkungan yang diberikan oleh PT. Telkom Divre II mengacu
pada 5 Asnaf sasaran Program Bina Lingkungan yaitu bantuan untuk bencana alam, bantuan untuk pelatihan dan pendidikan, bantuan untuk kesehatan
masyarakat, bantuan untuk sarana umum, dan bantuan untuk sarana ibadah. Dalam penelitian ini Program Bina Lingkungan tidak dibahas secara mendalam
hanya dibahas dalam gambaran umum.
III. METODOLOGI PENELITIAN