28
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA N 9 Semarang yang beralamat di Jalan Cemara Raya Banyumanik Semarang 50267 dengan Nomor Telpon: 024 7472 812.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 dengan jumlah 35 siswa. Peneliti memilih kelas XI IPA 3 karena dalam proses pembelajaran kelas XI IPA 3
masih terlihat pasif dan hasil belajarnya tertinggal dari kelas XI IPA yang lain.
3.3 Alokasi Waktu Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 17 April – 15 Mei dengan total
alokasi waktu sebanyak 19 jam pelajaran 1 x 45 menit yang terbagi dalam tiga siklus. Siklus I terdiri dari 6 jam pelajaran, siklus II terdiri dari 7 jam
pelajaran, dan siklus III terdiri dari 6 jam pelajaran. Materi pelajaran pada penelitian ini adalah 1 Hidrolisis, 2 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.
3.4 Fokus Penelitian
Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: 1
Aspek kognitif siswa pada materi Hidrolisis dan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yang diukur menggunakan tes pada setiap akhir siklus.
2 Keaktifan akademik, aspek afektif, dan aspek psikomotorik siswa yang
diukur dengan lembar observasi.
28
3.5 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Menurut Daryanto 2011: 3, penelitian tindakan kelas merupakan suatu jenis penelitian yang
dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. Terdapat empat langkah yang harus dilakukan pada penelitian tindakan kelas,
yaitu: 1
Perencanaan, persiapan yang dilakukan sehubungan dengan Penelitian Tindakan Kelas yang diprakarsai seperti penetapan entry behavior.
Pelancaran tes diagnostik untuk menspesifikasi masalah. Pembuatan skenario pembelajaran, pengadaan alat dalam rangka implementasi PTK,
dan lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan alternatif-alternatif
solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah. 2
Implementasi tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan digelar. Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan
diterapkan. 3
Observasi dan interpretasi yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan
perbaikan yang dirancang. 4
Analisis dan refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemanutauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan
yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.
Skema siklus pada penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada Gambar 3.1 dibawah ini.
Gambar 3.1 Skema Siklus pada Penelitian Tindakan Kelas PTK boleh dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru
Saminanto, 2011: 7. Berikut uraian prosedur pelakasanaan PTK Kolaboratif:
1 Peneliti melakukan observasi. 2 Peneliti berdiskusi dengan guru untuk menggali permasalahan yang
muncul dalam pembelajaran. 3 Peneliti dan guru mendiagnosis penyebab masalah yang ada.
4 Peneliti yang dianggap sebagai ahli menawarkan solusi dari permasalahan pada pembelajaran tersebut.
1. Perencanaan
Siklus I
4. Refleksi
Siklus III
3. Observasi
3. Observasi 3. Observasi
2. Tindakan
1. Perencanaan
Silklus II
2. Tindakan
1. Perencanaan 4. Refleksi
4. Refleksi 2. Tindakan
5 Peneliti membuat perencanaan penelitian yang kemudian ditujukan dan didiskusikan dengan guru untuk mendapatkan masukan.
6 Guru melaksanakan perbakan pembelajaran dan peneliti sebagai kolaborator.
3.6 Prosedur Penelitian