7 Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis; 8 Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya
dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.
Keaktifan yang akan diukur peneliti dapat dirumuskan dalam Tabel 2.2 sebagai berikut.
Tabel 2.2 Indikator Keaktifan No.
Komponen Indikator
1
2 3
Berpikir
Berkomunikasi Bergerak
1. Siswa memecahkan masalahsoal 2. Siswa melatih diri untuk memecahkan
masalahsoal 1. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya
2. Siswa bertanya kepada temanguru 1. Siswa mengerjakan tugas dari guru
2. Siswa mencari informasireferensi 3. Siswa menilai dirinya dengan menerapkan
apa yang sudah dipelajari
2.1.5 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pebelajar setelah mengalami kegiatan belajar Anni Ahmad, 2011: 85. Bloom dalam
Sudjana 2013: 22 menggolongkan hasil belajar dalam tiga ranah, yaitu: 1
Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah Kognitif diukur menggunakan tes. 2
Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah
afektif diukur dengan pengamatan menggunakan lembar observasi.
3 Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ranah Psikomotorik diukur dengan pengamatan menggunakan lembar observasi.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk memperbaiki kualitas pembelajaran telah banyak dilakukan oleh peneliti.
Tyasning, dkk. pada tahun pelajaran 20112012 berhasil meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-4 SMA Batik 1 Surakarta materi
minyak bumi. Pada siklus I presentase rata-rata indikator keaktifan siswa 67,06 yang kemudian meningkat pada siklus II menjadi 85,65. Siswa
yang dinyatakan aktif pada siklus I sebanyak 22,22 dan pada siklus II meningkat menjadi 80,56. Ketuntasan belajar siswa mencapai 41,67 pada
siklus I dan 83,33 pada siklus II. Untuk hasil belajar afektif pada siklus I sebesar 71,90 dan siklus II sebesar 75,60. Selain itu, kepuasan siswa
terhadap pembelajaran terdapat peningkatan kepuasan siswa dari78,04 pada siklus I menjadi 79,22 pada siklus II.
Nopiyanita, dkk. pada tahun ajaran 20112012 berhasil meningkatkan kreativitas siswa kelas X SMA N 3 Sukoharjo materi redoks sebesar 51,51
pada siklus I dan 81,82 pada siklus II. Sedangkan untuk ranah kognitif dan afektif, meningkat menjadi 42,42 dan 72,31 pada siklus I, 81,82 dan
79,01 pada siklus II. Peneliti berikutnya yaitu Purnomosari, dkk. pada tahun ajaran
20122013 di SMA N 2 Sukoharjo tepatnya kelas XI IPA 3 materi koloid