mengelola dana pembiayaan. Setiap fasilitas pembiayaan mempunyai tingkat kemungkinan realisasi pembiayaan kembali
bagi hasil oleh debitur yang berbeda-beda atau tingkat kualitas yang berbeda-beda. Terutama untuk pembiayaan mudharabah dan
pembiayaan musyarakah, kualitasnya ditetapkan menjadi 3 tiga golongan yaitu, lancar, kurang lancar, dan macet.
2.3 Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Nasabah
2.3.1 Perlindungan Hukum
Kamus besar Bahasa Indonesia Perlindungan berasal dari kata lindung yang memiliki arti mengayomi, mencegah, mempertahankan, dan
membentengi. Sedangkan Perlindungan berarti konservasi, pemeliharaan, penjagaan, asilun, dan bunker. Beberapa unsur kata Perlindungan :
a. Melindungi: menutupi supaya tidak terlihattampak, menjaga,
memelihara, merawat, menyelamatkan. b.
Perlindungan; proses, cara, perbuatan tempat berlindung, hal perbuatan
memperlindungi menjadikan
atau menyebabkan
berlindung. c.
Pelindung: orang yang melindungi , alat untuk melindungi. d.
Terlindung : tertutup oleh sesuatu hingga tidak kelihatan. e.
Lindungan : yang dilindungi, tempat berlindung, perbuatan. f.
Memperlindungi: menjadikan atau menyebabkan berlindung. g.
Melindungkan: membuat diri terlindungi
Pengertian perlindungan dalam ilmu hukum adalah suatu bentuk pelayanan yang wajib dilaksanakan oleh aparat penegak hukum atau aparat
keamanan untuk memberikan rasa aman, baik fisik maupun mental, kepada korban dan sanksi dari ancaman, gangguan, teror, dan kekerasan dari pihak
manapun yang diberikan pada tahap penyelidikan, penuntutan, dan atas pemeriksaan di sidang pengadilan.
2.3.2 Konsumen
Menurut kamus bahasa Indonesia konsumen adalah setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Jika tujuan pembelian produk tersebut untukdijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor.
Pengertian Konsumen Menurut UU Perlindungan Konsumen - Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, Konsumen adalah setiap
orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan kembali.
2.3.3 Nasabah dan Mudharib
A. Definisi nasabah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI
adalah orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan bank dalam hal keuangan.
B. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun
2008 tentang Perbankan Syariah, nasabah adalah pihak yang
menggunakan jasa bank syariah dan atau Unit Usaha Syariah. Nasabah penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di Bank
Syariah dan atau Unit Usaha Syariah dalam bentuk simpanan berdasarkan akad antara bank syariah atau Unit Usaha Syariah dan
nasabah yang bersangkutan. Nasabah investor adalah nasabah yang menempatkan dananya di Bank Syariah dan atau Unit Usaha Syariah
dalam bentuk investasi berdasarkan akad antara Bank Syariah dan atau Unit Usaha Syariah dan nasabah yang bersangkutan. Nasabah penerima
fasilitas adalah nasabah yang memperoleh fasilitas dana atau yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan prinsip syariah.
Dengan demikian setiap pemakai barang atau jasa yang tersedia di masyarakat sedangkan nasabah adalah pihak pengguna jasa. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa konsumen dan nasabah pemakai produk atau jasa layanan. Dengan demikian penulis menarik kesimpulan yang sama
anatara nasabah dan konsumen, selanjutnya nasabah dan konsumen dianggap sama. Pengertian mudharabah secara definisi adalah suatu
bentuk perniagaan di mana pemilik modal shahibul maal menyetorkan modalnya kepada seorang pengusaha yang sering disebut dengan
mudharib, untuk diniagakan dengan keuntungan yang akan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan dari kedua belah pihak sedangkan
terdapat kerugian akan ditanggung oleh pemilik modal jika disebabkan olehnya, dan jika disebabkan oleh pengelola modal maka pengelola
modal yang harus menanggung kerugian tersebut. Pada hakikatnya pengertian dari mudharabah adalah suatu bentuk kerja sama antara
shohibul maal dan mudhorib, dimana dana 100 dari shohibul maal. Sedangkan mudhorib hanya sebagai pengelola yang keuntungannya
akan dibagi sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati di awal. Mudharabah adalah salah satu akad kerja sama kemitraan berdasarkan
prinsip berbagi untung dan rugi profit and loss sharing principle, dilakukan sekurang-kurangnyaoleh dua pihak, dimana yang pertama
memiliki dan menyediakan modal, disebut shohibul maal, sedang ke dua memiliki keahlian dan bertanggung jawab atas pengelolaan dana
menejemen usaha halal tertentu, disebut mudhorib. Makhalul ilmi SM.Teori 2002. Hal. 32
2.3.4 Undang-Undang yang Mengatur