Wawancara Interview dan Observasi Studi Kepustakaan dan Dokumen

dalam penelitian ini, dalam data ini berasal dari informan, yaitu para pengurus BMT Darussalam Kabupaten Demak. Responden yang digunakan adalah satu atau beberapa Pengurus BMT Darussalam Kabupaten Demak. b. Sumber data sekunder Menurut Lofland yang dikutip Moleong 2002: 112 bahwa selain kata-kata sebagai sumber data utama, data tambahan seperti dokumen dan lain-lain merupakan data sekunder. Dalam hal ini yang menjadi sumber data sekunder yaitu jenis data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitian atau nara sumbernya, data ini diperoleh melalui studi pustaka terhadap buku-buku literatur yang memuat teori-teori, pendapat para ahli, peraturan perundang-undangan maupun bahan-bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan masalah pokok penelitian untuk mendapatkan landasan teori guna penyusunan skripsi.

3.4 Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini untuk dapat membahas sekaligus memahami masalah yang ada penulis mengumpulkandata dengan langkah-langkah sebagai berikut:

3.4.1 Wawancara Interview dan Observasi

“Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi dengan bertanya langsung kepada yang diwawancarai” Soemitro, 1988: 57. Dalam wawancara ini digunakan metode bebas terpimpin yaitu kebebasan masih dipertahankan, sehingga dapat dicapai maksimal dengan alat yang dipergunakan berupa catatan-catatan mengenai pokok-pokok yang akan dipertanyakan. Catatan ini dipakai sebagai pedoman agar wawancara yang dilakukan terhadap informan yang dijadikan sampel tetap dapat terkendali dan tidak menyimpang dari pedoman yang telah ditetapkan. Selain itu masih dimungkinkan adanya variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan kondisi pada saat wawancara berlangsung. Wawancara ini peneliti mempersiapkan pertanyaan terlebih dahulu. Pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan juga disesuaikan dengan situasi ketika wawancara untuk memperoleh informasi langsung dari narasumber atau subjek penelitian. Sedangkan Observasi menurut Sutrisno Hadi yang dikutip oleh Sugiyono 2011: 203 mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang komplek,suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologi dan psikologis”. Menurut Prof. Heru mengatakan bahwa “observasi adalah studi yang sengaja dan dilakukan secara sistematis, terencana, terarah pada suatu tujuan dengan mengamati dan mencakup fenomena satu atau sekelompok orang dalam komplek kehidupan sehari-hari. Dengan demikian hasil dari pengamatan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jadi pengertian observasi adalah suatu proses yang komplek yang disengaja dan dilakukan secara sistematis, terencana, terarah, pada suatu tujuan dengan mengamati dan mencakup fenomena satu atau sekelompok orang dalam kompleks kehidupan sehari-hari untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan peneliitan.

3.4.2 Studi Kepustakaan dan Dokumen

Studi kepustakaan ini digunakan untuk mencari landasan teori berupa pendapat-pendapat dan tulisan para ahli atau penemuan- penemuan yang berhubungan dengan pokok permasalahan dan juga untuk memperoleh informasi baik dalam bentuk ketentuan formal maupun data melalui naskah resmi. “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya” Arikunto, 2002: 206. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara dimana peneliti melakukan kegiatan perekaman dan pencatatan terhadap data-data yang dapat menperkuat apa yang terdapat di lapangan pada saat wawancara.

3.5 Keabsahan Data