48
3.5.1.1 Uji Validitas
Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai Sudjana 2009:
12. Jadi, jika suatu instrumen dikatakan valid itu artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dalam
penelitian ini meliputi validitas logis logical validity dan validitas empiris empirical validity. Uji validitas logis dilakukan sebelum uji coba soal,
sedangkan uji validitas empiris dilakukan setelah uji coba soal. Penjelasan mengenai validitas logis dan validitas empiris selengkapnya dijelaskan sebagai
berikut. 3.5.1.1.1
Uji Validitas Logis Validitas logis sebuah instrumen menunjuk pada kondisi instrumen yang
memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Instrumen yang sudah disusun berdasarkan teori penyusunan instrumen, dikatakan telah memenuhi
validitas logis Arikunto 2006: 65. Pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai kesesuaian butir-butir soal dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat
sebelumnya. Proses pengujian validitas logis dilakukan oleh tiga penilai ahli yaitu Drs. Daroni, M.Pd. Pembimbing I, Moh. Fathurrahman, S.Pd. M.Sn.
Pembimbing II, dan Niken Resthiana, A.Ma. Guru Kelas IV SD Negeri 03 Majalangu dengan menggunakan lembar penilaian validitas logis.
Setelah penilai ahli menyatakan bahwa semua butir soal sudah valid dan layak untuk diujicobakan, maka soal diujicobakan pada siswa kelas V SD Negeri
49
03 Majalangu pada tanggal 30 Maret 2013. Kisi-kisi dan soal uji coba dapat dibaca pada lampiran 7 dan 8. Nilai hasil uji coba soal dapat dibaca pada lampiran
10. 3.5.1.1.2
Uji Validitas Empiris Empiris berarti pengalaman. Jadi, Sebuah instrumen penelitian dikatakan
memiliki validitas empiris, apabila sudah teruji dari pengalaman Arikunto 2006: 66. Untuk mengetahui validitas item soal dapat menggunakan rumus korelasi
product moment dengan rumus:
[ ]
[ ]
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
hitung
Keterangan: r
hitung
: koefisien korelasi ∑X
: jumlah skor item ∑Y
: jumlah skor total n
: jumlah responden Riduwan 2008: 98. Kemudian hasil r
xy
dibandingkan dengan harga r product moment pada tabel, dengan menetapkan taraf signifikan 5. Jika r
xy
r
tabel
, maka alat ukur dikatakan valid. Validitas empiris instrumen penelitian ini dihitung dengan
menggunakan program aplikasi Statistical Product and Service Solution SPSS versi 13. Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah korelasi Bivariate
Pearson Korelasi Pearson Product Moment. Uji validitas menggunakan korelasi
pearson product moment yaitu pengujian dengan mengkorelasikan antara skor tiap
item dengan skor total. Dari hasil penghitungan korelasi akan didapat suatu
50
koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item. Butir soal dikatakan valid, jika r
hitung
r
tabel
Priyatno 2010: 91. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r
tabel
dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Pada penelitian ini, soal diujicobakan kepada 23 siswa n=23, sehingga untuk batasan r
tabel
dengan jumlah n = 23 didapat r
tabel
sebesar 0,396. Jika nilai korelasi setiap soal lebih dari batasan yang ditentukan maka item soal tersebut dianggap valid, sedangkan jika nilai korelasi
kurang dari batasan yang ditentukan maka item soal dianggap tidak valid. Artinya, soal dikatakan valid, jika r
hitung
0,396. Output hasil uji validitas instrumen selengkapnya dapat baca pada lampiran 11. Rekap data hasil uji validitas
instrumen menggunakan SPSS 13 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba
Nomor Soal
Pearson Correlations
r
11
Validitas Nomor
Soal Pearson
Correlations r
11
Validitas 1
.747 Valid
21 0.136
Tidak valid
2 .601
Valid 22
.446 Valid
3 .440
Valid 23
.510 Valid
4 .450
Valid 24
.635 Valid
5 .450
Valid 25
.431 Valid
6 .630
Valid 26
.556 Valid
7 .615
Valid 27
.467 Valid
8 0.256
Tidak valid 28
.662 Valid
9 0.287
Tidak Valid
29 .440
Valid 10
.451 Valid
30 .484
Valid 11
.429 Valid
31 .450
Valid 12
.477 Valid
32 .428
Valid 13
.726 Valid
33 0.063
Tidak valid
14 .447
Valid 34
.506 Valid
15 .517
Valid 35
0.023 Tidak
valid 16
0.077 Tidak
valid 36
.463 Valid
17 .690
Valid 37
0.065 Tidak
valid 18
.613 Valid
38 .760
Valid 19
‐0.034 Tidak
valid 39
.553 Valid
20 0.297
Tidak valid
40 .421
Valid
51
Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34,
36, 38, 39, dan 40 memiliki nilai korelasi ≥ 0, 396. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa item tersebut berkorelasi signifikan terhadap skor total, sehingga item soal tersebut dinyatakan valid. Jadi, ada 31 butir soal valid dan 9
butir soal tidak valid.
3.5.1.2 Uji Reliabilitas