Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

10

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengkaji tentang penerapan model pembelajaran mind mapping telah banyak dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran mind mapping merupakan model pembelajaran yang efektif diterapkan dalam pembelajaran. Salah satu penelitian yang relevan pernah dilakukan oleh Johar Alimudin pada tahun 2011. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen dengan judul “Keefektifan Pembelajaran IPS Melalui Model Mind Mapping Peta Pikiran untuk Mengenal Permasalahan Sosial di Daerah Setempat bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Paduraksa”. Populasi dalam penelitian inia dalah siswa kelas IV SD Negeri 02 Paduraksa sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas IV SD Negeri 04 Paduraksa sebagai kelas kontrol. Jumlah seluruh populasi sebanyak 55 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik sampel jenuh dimana seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dikelas eksperimen sebesar 71,13 yang termasuk dalam kategori baik. Perbandingan nilai hasil belajar kelas eksperimen dan kelas control yaitu 69,68 dan 60,00. Berdasarkan hasil uji t menggunakan SPSS 17, diperoleh hasil t hitung = 2,042 dan signifikansi = 0,046. Harga t tabel dengan dk 53 dan α 0,05= 2,006. Karena t hitung t tabel serta signifikansi 0,046 0,05, maka H ditolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa 11 terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran mind mapping dan yang tidak. Dengan demikian model pembelajaran mind mapping berpengaruh efektif dan signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian lain yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Kresna Hendrawan pada tahun 2009 yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Sejarah melalui Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping di SMP NASIMA Semarang Kelas VII Semester II Tahun Ajaran 20082009”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdapat 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII D yang berjumlah 28 siswa. Siswa dikatakan tuntas belajar jika siswa mendapat nilai minimal 75,00. Hasil belajar siswa sebelum diadakan penelitian diperoleh nilai rata-rata 64,32 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 21,43. Pada siklus I setelah diadakan penelitian diperoleh nilai rata-rata sebesar 73,39 dengan persentase ketuntasan klasikal 64,29. Kemudian pada siklus II hasil belajar mengalami peningkatan dari siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 77,14 dan ketuntasan klasikal 78,57. Dengan demikian, model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran mind mapping efektif untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa. Sehubungan dengan hasil penelitian tersebut, maka peneliti mengembangkan penelitian dalam pembelajaran IPA materi Sumber Daya 12 Alam dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping. Penelitian- penelitian sebelumnya dan penelitian berikutnya yang menggunakan model pembelajaran mind mapping diharapkan hasil penelitian berlaku sama dan dapat saling melengkapi. Oleh karena itu, penelitian di atas menjadi pelengkap penelitian ini, begitu pula sebaliknya.

2.2 Landasan Teoritis