12
Alam dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping. Penelitian- penelitian sebelumnya dan penelitian berikutnya yang menggunakan model
pembelajaran mind mapping diharapkan hasil penelitian berlaku sama dan dapat saling melengkapi. Oleh karena itu, penelitian di atas menjadi pelengkap
penelitian ini, begitu pula sebaliknya.
2.2 Landasan Teoritis
Landasan teoritis memuat tentang teori-teori yang mendasari pelaksanan penelitian. Berikut ini merupakan penjabaran tentang teori-teori yang digunakan
dalam penelitian ini.
2.2.1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengertian belajar telah banyak dikemukakan oleh beberapa ahli
pendidikan. Menurut Gagne dan Berliner 1983 dalam Rifa’i dan Anni 2009: 82, belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya
karena hasil dari pengalaman. Morgan et.al. 1986 dalam Anni dkk 2007: 2 menyebutkan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi
karena hasil dari praktik atau pengalaman. Belajar menurut Slameto 2010: 2 ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Menurut Travers belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku Suprijono 2009: 2. Harold Spears mengartikan belajar adalah
13
mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu Suprijono 2009: 2.
Gagne 1997 dalam Rifa’i dan Anni 2009: 84 menyatakan bahwa belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat pelbagai unsur yang
saling kait mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Unsur-unsur tersebut yakni: peserta didik, rangsangan, memori, dan respon Rifa’i dan Anni
2009: 84–5. Peserta didik dapat diartikan sebagai orang yang sedang melakukan kegiatan belajar. Peserta didik memiliki organ penginderaan yang digunakan
untuk menangkap rangsangan stimulus.Stimulus adalah peristiwa yang merangsang penginderaan peserta didik. Stimulus tersebut dapat berupa suara,
sinar, warna, gambar, panas, dingin, tanaman, dan sebagainya. Agar peserta didik mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang
diminati.Dalam proses belajar, stimulus yang sudah diterima peserta didik tersebut akan disimpan dalam memori. Antara stimulus dan memori harus terjadi
interaksi agar menimbulkan respon dari diri peserta didik. Respon tersebut berupa perubahan perilaku. Perubahan perilaku ini menjadi indikator bahwa peserta didik
telah melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian belajar tersebut, dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan perilaku yang dihasilkan dari pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Perubahan perilaku
yang dihasilkan bersifat permanen atau menetap pada diri individu tersebut.
14
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar