3.5 Metode dan Alat Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono 2008: 224, bahwa metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama
dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi, wawancara serta dokumentasi.
1 Observasi
Menurut Sugiyo 2006: 15, bahwa observasi merupakan suatu cara untuk mengumpulkan informasi atau data yang diinginkan dengan jalan
melakukan pengamatan secara langsung. Proses observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi tidak berperan serta observation
nonparticipant, dimana peneliti tidak terlibat langsung dalam aktifitas orang-orang yang sedang diamati dan hanya sebagai pengamat.
Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan check list daftar cek
. “Chek list adalah suatu daftar yang berisi nama-nama subyek dan faktor-
faktor yang hendak diteliti” Hadi, 2004: 170. Check list dimaksudkan untuk mensistematikan catatan
observasi. Check list lebih menjamin bahwa peneliti mencatat tiap-tiap kejadian yang betapapun kecilnya tetapi telah dipandang penting dan telah
ditetapkan hendak diteliti. Observasi dalam penelitian perilaku membolos sekolah, peneliti melibatkan tiga siswa kelas VIII C sebagai konseli yang
mempunyai kebiasaan membolos sekolah, tiga siswa tersebut diantaranya AAR, DE, dan YM.
Peneliti melakukan observasi sebanyak dua tahap yaitu observasi terhadap siswa selama permasalahan siswa ditangani melalui teknik yang
telah ditetapkan dan setelah dilakukannya penanganan terhadap masalah. Dilakukannya dua tahap observasi, hal ini dimaksudkan untuk
mengefektifkan penelitian yang dilakukan sehingga hasil yang diperoleh lebih dapat mendukung penelitian tersebut. Fungsi observasi dalam
kaitannya dengan konseling disamping untuk memperoleh gambaran dan pengetahuan serta pemahaman mengenai diri konseli, juga berfungsi untuk
menunjang dan melengkapi bahan-bahan yang diperoleh melalui wawancara.
2 Wawancara
Wawancara merupakan metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau
responden secara tatap muka Afifuddin, 2009: 131. Jenis wawancara yang dilakukan yaitu dengan pendekatan menggunakan petunjuk umum
wawancara yang dilakukan secara mendalam deep interview. Karena dalam penelitian ini wawancara berguna mengungkap secara mendalam
tentang perilaku membolos sekolah yang dialami oleh ketiga siswa kelas VIII C SMP Negeri 4 Rembang, yaitu AAR, DE, dan YM.
Wawancara yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data awal yaitu dengan mewawancarai orang-orang yang berada disekitar subjek
penelitian dan subjek penelitian itu sendiri. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dibagi menjadi dua, yaitu:
a Wawancara Proses
Wawancara proses adalah wawancara yang dilakukan peneliti dalam waktu proses konseling. Wawancara ini hanya dilakukan pada tiga subjek
penelitian yaitu AAR, DE dan YM. Wawancara dalam proses konseling dilakukan selama tujuh kali pertemuan dengan konseli.
b Wawancara di luar Proses
Wawancara diluar proses adalah wawancara yang dilakukan diluar proses konseling. Peneliti menggunakan wawancara diluar proses kepada
orang-orang yang berada disekitar subjek penelitian berada diantaranya guru mata pelajaranwali kelas, konselor sekolah dan teman konseli.
Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara, yaitu wawancara yang mengharuskan peneliti membuat kerangka dan garis
besar pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan Moleong, 2007: 187.
Tabel 3.3 Tabel Kisi-kisi Pedoman Observasi dan Wawancara
Variabel Sub
variabel Indikator
Deskriptor Alat pengumpul data
Observasi Wawancara Gejala
Perilaku membolos
sekolah Aspek
durasi Meninggalkan
mata pelajaran tertentu
Siswa meninggalkan mata
pelajaran tertentu selama 10-20 menit
√ √
Siswa meninggalkan mata
pelajaran tertentu selama 21-31 menit
√
Siswa meninggalkan mata
pelajaran tertentu selama 32-42 menit
√
Siswa meninggalkan mata
pelajaran tertentu selama 43 menit
√
Aspek frekuens
Tidak masuk sekolah
Siswa tidak masuk sekolah selama 1-2
kali tiap minggunya √
√
Siswa tidak masuk sekolah selama 3-4
kali tiap minggunya √
Siswa tidak masuk sekolah selama 5 ≤
kali tiap minggunya √
Meninggalkan sekolah sebelum
mata pelajaran selesai
Meninggalkan sekolah sebelum
mata pelajaran selesai 1-2 kali tiap
minggunya √
√
Meninggalkan sekolah sebelum
mata pelajaran selesai 3-4 kali tiap
minggunya √
Meninggalkan sekolah sebelum
mata pelajaran selesai
5 ≤ kali tiap minggunya
√
Sering meninggalkan
mata pelajaran tertentu
Siswa sering meninggalkan mata
pelajaran tertentu 1-2 kali tiap
minggunya √
√
Siswa sering meninggalkan mata
pelajaran tertentu 3- 4 kali tiap
minggunya √
Siswa sering meninggalkan mata
pelajaran tertentu 5 ≤ kali tiap
minggunya √
3 Dokumentasi
Menurut Moleong 2009: 216, bahwa dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film lain dari record yang tidak di persiapkan
karena adanya permintaan seorang penyidik. Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya Arikunto, 2006:231.
Dalam penelitian ini, jenis dokumentasi yang digunakan oleh peneliti yaitu dokumen pribadi. Dokumen pribadi merupakan catatan atau
karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaan. Jenis dokumen pribadi yang digunakan untuk memperoleh
keterangan informasi dalam penelitian ini yaitu berupa data absensi siswa. Peneliti juga menggunakan dokumentasi dikarenakan peneliti
merasa bahwa dokumentasi yang berupa absensi siswa akan sangat membantu dan menambah keakuratan data yang diperoleh di lapangan.
3.6 Keabsahan Data