Aspek durasi yaitu tidak kembali ke kelas setelah jam istirahat selesai. Sedangkan aspek frekuensi meliputi 1 tidak masuk sekolah, 2 meninggalkan sekolah
sebelum mata pelajaran selesai, 3 siswa sering meninggalkan mata pelajaran tertentu.
2.2.4 Jenis-jenis Membolos Sekolah
Menurut Ichsani dalam Yusnita 2011: 16, jenis membolos sekolah pada siswa dilihat dari dua aspek antara lain aspek durasi dan aspek frekuensi. Aspek
durasi melihat seberapa lama siswa membolos sekolah, sedangkan aspek frekuensi untuk melihat seberapa sering siswa membolos sekolah. Aspek durasi meliputi
siswa meninggalkan pelajaran, siswa meninggalkan pelajaran tertentu, siswa tidak kembali ke kelas setelah meminta ijin keluar kelas, siswa tidak masuk ke kelas
setelah jam istirahat, sedangkan aspek frekuensi meliputi siswa tidak masuk sekolah tanpa ijin, siswa meninggalkan kelas pada saat jam pelajaran,
meninggalkan mata pelajaran tertentu, tidak kembali setelah meminta ijin keluar, tidak kembali setelah jam istirahat, siswa meminta ijin pulang dengan alasan yang
dibuat-buat, dan siswa mengirimkan surat ijin palsu.
2.2.5 Faktor-Faktor Penyebab Siswa Membolos Sekolah
Menurut Prayitno dan Amti 2004: 61 sebab siswa membolos sekolah yaitu tidak senang dengan sikap dan perilaku guru, merasa kurang mendapatkan
perhatian dari guru, merasa dibeda-bedakan oleh guru, proses belajar-mengajar membosankan, merasa gagal dalam belajar, kurang berminat terhadap mata
pelajaran, terpengaruh oleh teman yang suka membolos, takut masuk karena tidak membuat tugas, dan tidak membayar kewajiban SPP tepat pada waktunya.
Sedangkan menurut Puspitasari, 2011: 11 faktor penyebab timbulnya perilaku membolos sekolah yang diunduh pada pukul 20.00 tanggal 15 Maret
2012 yaitu: 1
Faktor keluarga orang tua yang tidak peduli terhadap pendidikan, membeda-bedakan anak.
2 Kurangnya kepercayaan diri.
3 Faktor personal menurunnya motivasi atau hilangnya minat
akademik siswa, kondisi ketinggalan pelajaran, atau karena kenakalan remaja seperti konsumsi alkohol dan minuman keras.
4 Faktor yang berasal dari sekolah kebijakan mengenai pembolosan
yang tidak konsisten, interaksi yang minim antara orang tua siswa dengan pihak sekolah, guru-guru yang tidak suportif, atau tugas-
tugas sekolah yang kurang menantang bagi siswa.
Dari berbagai faktor penyebab siswa membolos di atas, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal merupakan faktor yang muncul dalam diri individu. Faktor internal yang menyebabkan siswa membolos diantaranya tidak adanya minat siswa untuk pergi
ke sekolah atau motivasi. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang muncul dari luar individu, faktor eksternal penyebab siswa membolos dapat
berasal dari keluarga, teman dan sekolah.
2.2.6 Akibat Membolos Sekolah Sekolah