Tahap-Tahap Konseling Behavior Pendekatan Behavior

3 Memberi pengalaman belajar yang adaptif namun belum dipelajari 4 Membantu konseli membuang respons-respons yang lama yang merusak diri atau maladaptif dan mempelajari respons-respons yang baru yang lebih sehat dan sesuai adjustive 5 Konseli belajar perilaku baru dan mengeliminasi perilaku yang maladaptif, memperkuat serta mempertahankan perilaku yang diinginkan 6 Penetapan tujuan dan tingkah laku serta upaya pencapaian sasaran dilakukan bersama antara konseli dan konselor. Dalam perumusan tujuan konseling, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: tujuan konseling dirumuskan sesuai keinginan konseli, konselor harus bersedia membantu konseli mencapai tujuan konseli, harus mempertimbangkan kemampuan konseli untuk mencapai tujuan. Selain itu mengatakan bahwa konselor dan konseli bersama-sama mengidentifikasi risiko yang berhubungan dengan tujuan dan menilai risiko tersebut, bersama mendiskusikan kebaikan yang diperoleh dari tujuan, dan konselor membantu konseli menjabarkan bagaimana dia akan bertindak di luar cara-cara sebelumnya Komalasari, 2011: 156.

2.4.6 Tahap-Tahap Konseling Behavior

Menurut Komalasari 2011: 157 konseling behavior memiliki empat tahap yaitu melakukan asesmen assessment, menentukan tujuan goal setting, mengimplementasikan teknik technique implementation, evaluasi dan mengakhiri konseling evaluation termination. 1 Melakukan Asesmen Assessment Tahap ini bertujuan untuk menentukan apa yang dilakukan oleh konseli pada saat ini. Asesmen yang dilakukan adalah aktivitas nyata, perasaan dan pikiran konseli. Dalam kegiatan asesmen, konselor melakukan analisis ABC. a A = Antecedent pencetus perilaku b B = Behavior perilaku yang dipermasalahkan Tipe tingkah laku Frekuensi tingkah laku Durasi tingkah laku Intensitas tingkah laku Data tingkah laku ini menjadi data awal baseline data yang akan dibandingkan dengan data tingkah laku setelah intervensi. c C= Consequence konsekuensi atau akibat perilaku tersebut 2 Menetapkan Tujuan Goal Setting Konselor dan konseli menetapkan tujuan konseling sesuai dengan kesepakatan bersama berdasarkan informasi yang telah disusun dan dianalisis. 3 Implementasi Teknik Technique Implementation Setelah tujuan konseling dirumuskan, konselor dan konseli menentukan strategi belajar yang terbaik untuk membantu konseli mencapai perubahan tingkah laku yang diinginkan. Konselor dan konseli mengimplementasikan teknik-teknik konseling sesuai dengan masalah yang dialami oleh konseli tingkah laku excessive atau deficit. 4 Evaluasi dan Pengakhiran Evaluation-Termination Evaluasi konseling merupakan proses yang berkesinambungan. Evaluasi dibuat atas dasar apa yang konseli perbuat. Tingkah laku konseli digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas konselor dan efektivitas tertentu dari teknik yang digunakan. Terminasi lebih dari sekedar mengakhiri konseling. Terminasi Komalasari, 2011: 160, meliputi:  Menguji apa yang konseli lakukan terakhir.  Eksplorasi kemungkinan kebutuhan konseli tambahan.  Membantu konseli mentransfer apa yang dipelajari dalam konseling ke tingkah laku konseli.  Memberi jalan untuk memantau secara terus-menerus tingkah laku konseli. Sedangkan menurut Krumboltz dan Baker dalam Munandir 1996: 229 langkah-langkah yang ditempuh dalam konseling behavior adalah: a. Mendefinisikan masalah dan tujuan konseli. b. Bersama-sama sepakat untuk mencapai tujuan konseling. c. Menghasilkan pemecahan masalah alternatif. d. Mengkaji konsekuensi alternatif. e. Menilai kembali alternatif dan konsekuensi. f. Mengambil keputusan atau secara tentatif memilih suatu alternatif yang kontingen pada perkembangan baru. g. Menggeneralisasi proses pengambilan keputusan terhadap problem baru.

2.4.7 Teknik-Teknik Konseling Behavior

Dokumen yang terkait

MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS MELALUI KONSELING INDIVIDUAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIOR DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT PADA SISWA KELAS X TKJ SMK BINA NUSANTARA UNGARAN TAHUN AJARAN 2012 2013

3 40 243

Upaya Mengatasi Permasalahan Rendahnya Tanggung Jawab Belajar Melalui Konseling Individual Dengan Pendekatan Konseling Realita (Penanganan Kasus Pada 3 Orang Siswa Kelas IX D di SMP Negeri 3 Pekalongan Tahun Pelajaran 2011/2012).

0 0 1

Mengatasi Perilaku Konsumtif Melalui Konseling Behavior Dengan Menggunakan Teknik Behavior Contract Pada Siswa SMP Negeri 2 Ungaran Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 1

MENGURANGI PERILAKU AGRESIF VERBAL MELALUI KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT PADA SISWA KELAS VIII-H SMP N 19 SEMARANG.

2 3 1

Penanganan Kasus Rendahnya Kemadirian Belajar Siswa Melalui Konseling Individual dengan Pendekatan Konseling Behavioristik Teknik Self-Management Pada 3 Orang Siswa Kelas IX.F di SMP Negeri 13 Pekalongan.

0 0 1

Upaya mengurangi perilaku membolos melalui konseling individual dengan teknik behavior contract pada siswa SMP Negeri 6 Palu | Tutiona | Jurnal Konseling dan Psikoedukasi 6266 20709 1 PB

0 1 10

KEEFEKTIFAN KONSELING MELALUI PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DENGAN TEKNIK TIME PROJECTION UNTUK MENGURANGI PERILAKU MEROKOK (Studi Kasus Pada Siswa Kelas IX C Di SMP N 2 Jaken) -

0 0 75

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT TERHADAP PENGURANGAN PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS XII SMK NEGERI 4 SEMARANG TAHUN AJARAN 20162017

4 18 99

LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL DALAM MENGATASI PERILAKU AGRESIF SISWA (Studi Kasus Di MTs Negeri Mojosari) Nikmatus Sholihah

0 7 27

KONSELING INDIVIDUAL MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 3 99