pelajaran, terpengaruh oleh teman yang suka membolos, takut masuk karena tidak membuat tugas, dan tidak membayar kewajiban SPP tepat pada waktunya.
Sedangkan menurut Puspitasari, 2011: 11 faktor penyebab timbulnya perilaku membolos sekolah yang diunduh pada pukul 20.00 tanggal 15 Maret
2012 yaitu: 1
Faktor keluarga orang tua yang tidak peduli terhadap pendidikan, membeda-bedakan anak.
2 Kurangnya kepercayaan diri.
3 Faktor personal menurunnya motivasi atau hilangnya minat
akademik siswa, kondisi ketinggalan pelajaran, atau karena kenakalan remaja seperti konsumsi alkohol dan minuman keras.
4 Faktor yang berasal dari sekolah kebijakan mengenai pembolosan
yang tidak konsisten, interaksi yang minim antara orang tua siswa dengan pihak sekolah, guru-guru yang tidak suportif, atau tugas-
tugas sekolah yang kurang menantang bagi siswa.
Dari berbagai faktor penyebab siswa membolos di atas, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal merupakan faktor yang muncul dalam diri individu. Faktor internal yang menyebabkan siswa membolos diantaranya tidak adanya minat siswa untuk pergi
ke sekolah atau motivasi. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang muncul dari luar individu, faktor eksternal penyebab siswa membolos dapat
berasal dari keluarga, teman dan sekolah.
2.2.6 Akibat Membolos Sekolah Sekolah
Menurut Puspitasari 2011: 16 akibat dari perilaku membolos sekolah yang diunduh pada pukul 20.00 tanggal 15 Maret 2012 yaitu:
1 Akan mengalami kegagalan dalam pelajaran.
2 Perasaan tersisihkan oleh teman-temannya. Hal ini kadang terjadi
manakala siswa tersebut sudah begitu “parah” keadaannya sehingga anggapan teman-temannya ia anak nakal dan perlu menjaga jarak
dengannya.
3 Hilangnya rasa disiplin, ketaatan terhadap peraturan sekolah
berkurang. Bila diteruskan, siswa akan acuh tak acuh pada urusan sekolahnya.
4 Dapat dikeluarkan dari sekolah.
Menurut Prayitno dan Amti 2004: 62 akibat dari membolos sekolah adalah minat terhadap pelajaran akan semakin kurang, gagal dalam ujian, hasil
belajar yang diperoleh tidak sesuai dengan potensi yang dimiliki, tidak naik kelas, penguasaan terhadap materi pelajaran tertinggal dari teman-teman lainnya, dan
dikeluarkan dari sekolah. Menurut Supriyo 2008: 112 bahaya yang mungkin timbul dari membolos
sekolah yaitu: “Apabila orang tua tidak mengetahui dapat berakibat anak berkelompok
dengan teman yang senasib dan membutuhkan kelompokgrup yang menjurus ke hal-hal negatif gang, peminum ganja, obat-obatan keras, dll.
Dan akibat yang paling fatal adalah anak akan mengalami gangguan dalam perkembangan dalam usaha untuk memenuhi idetitas dirinya manusia
yang bertanggung jawab
”. Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa akibat dari membolos
sekolah diantaranya hilangnya rasa disiplin, mengalami ketertinggalan dalam pelajaran, gagal dalam ujian, dan akibat yang paling parah dari membolos yaitu
dapat dikeluarkan dari sekolah. Selain akibat yang disebutkan di atas, tentunya masih ada lagi akibat membolos lainnya. Namun akibat membolos sekolah di atas
merupakan akibat konsekuensi yang secara umum yang biasa diterima sebagian besar siswa yang mempunyai kebiasaan membolos sekolah.
2.3 Konseling Individual