Dari hasil dokumentasi yang diambil dari data absensi diatas dapat diketahui bahwa dalam satu semester, jumlah membolos sekolah konseli
AAR sudah mencapai enam puluh empat kali, dan pada awal semester tahun ajaran baru sudah mencapai dua puluh satu kali, dimana rata-rata
membolos perbulannnya mencapai kurang lebih sepuluh kali. Sedangkan dalam seminggunya, konseli AAR sendiri melakukan membolos sekolah
hingga dua sampai tiga kali dalam seminggu.
2. Konseli DE
Konseli DE merupakan salah satu siswa kelas VIII di SMP Negeri 4 Rembang yang juga mempunyai perilaku membolos sekolah, sering
melanggar tata tertib sekolah, dan prestasi belajarnya rendah. Berdasarkan hasil wawancara awal yang didapat dari wali kelas dan konselor sekolah
diketahui bahwa perilaku membolos yang dilakukan konseli yaitu
2 4
6 8
10 12
14 16
Grafik 4.1 Grafik Perilaku Membolos Sekolah Konseli AAR Sebelum
Proses Konseling
Grafik Perilaku Membolos Sekolah Konseli AAR
membolos sekolah hingga berhari-hari bahkan pernah dalam satu minggu tidak masuk sekolah sebanyak tiga kali berturut-turut.
Selama kelas VIII konseli tidak tergolong siswa yang ramai di dalam kelas. Nilai KKM konseli banyak yang di bawah rata-rata. Ketika
ada tugas konseli sering tidak mengerjakanya. Konseli juga tidak suka dengan beberapa pelajaran selain pelajaran bahasa inggris dan guru
dikarenakan galak. Ketika ulangan konseli juga selalu menyontek pekerjaan temannya. Konseli jarang memperhatikan penjelasan dari guru.
Jika mendapat tugas dari guru tidak langsung di kerjakan, bahkan DE sering membolos sekolah ketika ada mata pelajaran yang dirasa gurunya
galak dan membosankan. Perilaku membolos sekolah pada konseli DE sudah terlihat pada
awal konseli masuk tahun ajaran baru, lebih tepatnya yaitu pada saat konseli naik ke kelas VIII. Pada awal konseli masuk di SMP Negeri 4
Rembang, konseli memang terlihat sedikit tertutup dengan teman- temannya. Hal ini dikarenakan konseli belum begitu kenal dengan teman-
temannya, namun setelah lama kelamaan atau lebih tepatnya pada saat naik ke kelas VIII konseli pun sudah begitu akrab dengan temannya.
Pengaruh teman sangat besar terhadap pergaulan konseli, sehingga konseli mudah terbawa apa yang teman mereka lakukan. Selain itu konseli sering
ramai di dalam kelas pada saat pelajaran berlangsung. Selain melakukan wawancara dengan wali kelas dan konselor
sekolah, peneliti juga melakukan wawancara dengan teman konseli untuk
mengetahui perilaku konseli selama di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan teman konseli dapat diketahui bahwa hubungan konseli
dengan teman konseli berjalan dengan baik, tetapi hubungan konseli dengan guru kurang baik dikarenakan konseli merasa ada guru yang suka
mengejek terhadap konseli dan galak sehingga konseli sering membolos sekolah. Sedangkan menurut pengakuan konseli DE sendiri, diketahui
biasanya konseli jika membolos sekolah yaitu berkumpul bersama teman- temannya suka ngopi di warung kopi sambil bermain PS Play Station.
Perilaku membolos sekolah yang dilakukan oleh konseli biasanya juga selalu berdampak terhadap hasil belajar, hal itu dikarenakan konseli selalu
ketinggalan pelajaran pada saat membolos sekolah. Berdasarkan dari hasil dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti
dengan cara mengambil data hasil absensi konseli dapat diketahui gambaran awal perilaku membolos sekolah DE sebagai berikut:
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
Grafik 4.2 Grafik Perilaku Membolos Sekolah Konseli DE Sebelum
Proses Konseling
Grafik Perilaku Membolos Sekolah Konseli DE
Dari hasil dokumentasi yang diambil dari data absensi diatas dapat diketahui bahwa dalam satu semester, jumlah membolos sekolah konseli
sudah mencapai lima puluh tujuh kali yang rata-rata membolos perbulannnya mencapai kurang lebih diatas sepuluh kali. Sedangkan pada
awal semester baru ini perilaku membolosnya sudah mencapai dua puluh tiga kali. Rara-rata dalam seminggunya, konseli DE sendiri melakukan
membolos sekolah dua sampai tiga kali dalam seminggu.
3. Konseli YM