Kriteria Siswa Membolos Sekolah Gejala-Gejala Siswa yang Membolos Sekolah

berusaha untuk menyembunyikan fakta dari orang tua mereka. Definisikan secara luas. Istilah membolos ini sering digunakan untuk merujuk pada ketidak hadiran di sekolah tanpa alasan pada umumny a”. Berkaitan dengan penelitian ini, maka dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan perilaku membolos sekolah yaitu suatu bentuk perbuatan yang dilakukan oleh siswa yang terwujud sebagai bentuk perilaku yang melanggar norma sekolah dalam bentuk siswa tidak masuk sekolah dan meninggalkan sekolah tanpa izin tanpa sepengetahuan oleh pihak sekolah.

2.2.2 Kriteria Siswa Membolos Sekolah

Kriteria siswa membolos sekolah menurut Fremont 2003: 68 dalam School refusal In Children and Adolescence. American Family Physican yang diambil dari www.aafp.orgafp, antara lain: 1 Kecemasan yang berlebihan atau ketakutan yang berlebihan terhadap kehadiran ke sekolah. 2 Siswa biasanya menyembunyikan ketidakhadiran dari orang tuanya. 3 Sering melakukan perilaku anti sosial meliputi kenakalan dan aktivitas merusak mencuri, berbohong. 4 Selama jam sekolah, siswa lebih sering tidak berada di sekolah. 5 Kurangnya ketertarikan terhadap pekerjaan rumah dan ketidakinginan untuk terlibat dalam bidang akademik dan perilaku yang diharapkan. Perilaku membolos sekolah merupakan masalah yang perlu digali lebih dalam sehingga dapat ditemukan penyebab dan dapat dilakukan penanganan yang tepat. Setelah dilakukan penanganan, diharapkan potensi siswa dapat berkembang secara optimal dan dapat berkembang dengan baik. Kecemasan siswa untuk hadir di sekolah dapat berkurang atau bahkan hilang, sehingga ia dapat beraktivitas dengan baik. Mereka tidak lagi mengalami ketinggalan pelajaran dari siswa-siswa yang lainnya. Sesuai pembahasan di atas diketahui bahwa kriteria siswa membolos sekolah ditandai oleh beberapa hal, diantaranya: 1 siswa merasakan kecemasan yang berlebihan terhadap kehadiran sekolah, 2 siswa menyembunyikan kehadiran dari orang tuanya, 3 siswa sering melakukan kenakalan, 4 siswa sering tidak berada di sekolah pada saat jam sekolah, dan 5 siswa kurang tertarik terhadap pekerjaan rumah.

2.2.3 Gejala-Gejala Siswa yang Membolos Sekolah

Gejala dalam kasus membolos sekolah biasanya ditandai oleh sering tidak datang di sekolah dan meninggalkan sekolah sebelum pelajaran selesai, mempunyai tingkah laku yang berlebih-lebihan, tidak memperhatikan bila guru memberi pelajaran Supriyo, 2008: 112. Menurut Prayitno dan Amti 2004: 61 gejala siswa yang membolos, antara lain berhari-hari tidak masuk sekolah, tidak masuk sekolah tanpa ijin, sering keluar pada jam pelajaran tertentu, tidak masuk kembali setelah minta izin, masuk sekolah berganti hari, mengajak teman-teman untuk keluar pada mata pelajaran yang tidak disenangi, minta izin keluar dengan berpura-pura sakit atau alasan lainnya, mengirimkan surat izin tidak masuk dengan alasan yang dibuat- buat, dan tidak masuk kelas lagi setelah jam istirahat. Berdasarkan pendapat tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa gejala membolos sekolah dapat dilihat dari dua aspek yaitu durasi dan frekuensi. Aspek durasi yaitu tidak kembali ke kelas setelah jam istirahat selesai. Sedangkan aspek frekuensi meliputi 1 tidak masuk sekolah, 2 meninggalkan sekolah sebelum mata pelajaran selesai, 3 siswa sering meninggalkan mata pelajaran tertentu.

2.2.4 Jenis-jenis Membolos Sekolah

Dokumen yang terkait

MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS MELALUI KONSELING INDIVIDUAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIOR DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT PADA SISWA KELAS X TKJ SMK BINA NUSANTARA UNGARAN TAHUN AJARAN 2012 2013

3 40 243

Upaya Mengatasi Permasalahan Rendahnya Tanggung Jawab Belajar Melalui Konseling Individual Dengan Pendekatan Konseling Realita (Penanganan Kasus Pada 3 Orang Siswa Kelas IX D di SMP Negeri 3 Pekalongan Tahun Pelajaran 2011/2012).

0 0 1

Mengatasi Perilaku Konsumtif Melalui Konseling Behavior Dengan Menggunakan Teknik Behavior Contract Pada Siswa SMP Negeri 2 Ungaran Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 1

MENGURANGI PERILAKU AGRESIF VERBAL MELALUI KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT PADA SISWA KELAS VIII-H SMP N 19 SEMARANG.

2 3 1

Penanganan Kasus Rendahnya Kemadirian Belajar Siswa Melalui Konseling Individual dengan Pendekatan Konseling Behavioristik Teknik Self-Management Pada 3 Orang Siswa Kelas IX.F di SMP Negeri 13 Pekalongan.

0 0 1

Upaya mengurangi perilaku membolos melalui konseling individual dengan teknik behavior contract pada siswa SMP Negeri 6 Palu | Tutiona | Jurnal Konseling dan Psikoedukasi 6266 20709 1 PB

0 1 10

KEEFEKTIFAN KONSELING MELALUI PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DENGAN TEKNIK TIME PROJECTION UNTUK MENGURANGI PERILAKU MEROKOK (Studi Kasus Pada Siswa Kelas IX C Di SMP N 2 Jaken) -

0 0 75

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT TERHADAP PENGURANGAN PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS XII SMK NEGERI 4 SEMARANG TAHUN AJARAN 20162017

4 18 99

LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL DALAM MENGATASI PERILAKU AGRESIF SISWA (Studi Kasus Di MTs Negeri Mojosari) Nikmatus Sholihah

0 7 27

KONSELING INDIVIDUAL MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK SELF-MANAGEMENT PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 3 99