11
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran
2.1.1.1 Belajar
Menurut Hamalik 2012: 36 belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman learning is defined as the modification or
strengthening of behavior through experiencing. Dari pengertian tersebut, belajar merupakan suatu proses kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan
hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan. Hal
ini sejalan dengan pendapat Djamarah 2002: 10 yang menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman latihan. Artinya, tujuan
kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau
pribadi. Baharuddin 2012: 12 menyatakan bahwa belajar dapat membawa
perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Dengan perubahan-perubahan tersebut, tentunya si pelaku juga akan
terbantu dalam memecahkan permasalahan hidup dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
12
Anni 2007: 4 bahwa belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Interaksi tersebut dapat terjadi karena di dalamnya terjadi hubungan antara stimulus-stimulus dan respons-respons Dahar, 2011: 3. Menurut Gagne dalam
Dahar, 2011: 2, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Hamdani 2011: 21
memaparkan bahwa belajar merupakan serangkaian kegiatan. Misalnya, dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan sebagainya. Selain itu, belajar
akan lebih baik jika subyek belajar mengalami atau melakukannya. Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan, bahwa
belajar merupakan suatu proses kegiatan merubah tingkah laku , sikap dan keterampilan melalui interaksi dengan lingkungan untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari. 2.1.1.2
Pembelajaran Rusmono 2012: 6 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu
upaya untuk menciptakan suatu kondisi bagi terciptanya suatu kegiatan belajar yang menginginkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang memadai.
Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi antara peserta belajar dengan pengajar, peserta pelajar dengan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar untuk pencapaian tujuan belajar tertentu yang merupakan subsistem dari suatu penyelenggaraan pendidikan Uno, 2012:54. Rusman 2012:
3 berpendapat bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses Pembelajaran perlu
13
direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.
Pembelajaran mempunyai tujuan, yaitu membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu, tingkah laku siswa yang
meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa bertambah, baik kuantitas maupun
kualitasnya Hamdani 2011:47. Oleh karena itu pembelajaran merupakan upaya sistematis untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan proses belajar
maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut Winataputra, 2008: 1.18. Hal ini juga didukung oleh
pendapat Rifa’i 2009: 193 bahwa pembelajaran berorientasi pada bagaimana peserta didik berperilaku, memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan
suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang kedalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat
menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Dari beberapa pendapat ahli tentang pembelajaran, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa, guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar sehingga siswa memperoleh
pengalaman belajar yang bermakna. Dalam penelitian ini, peneliti merancang pembelajaran matematika melalui Problem Based Learning berbantuan CD
Interaktif untuk menciptakan interaksi antar semua komponen belajar yang ada. Guru menyajikan materi pelajaran menggunakan CD Interaktif. Selanjutnya,
mengelompokkan siswa dan setiap kelompok diberikan sebuah CD Interaktif
14
sebagai media untuk memahami materi dan meminta siswa menjawab soal yang ada di dalamnya. Sehingga dalam proses pembelajaran memungkinkan adanya
interaksi baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, serta siswa dengan fasilitas dan sumber belajar.
2.1.2 Kualitas Pembelajaran