Rekaputilasi Data Siklus I dan II

179 e. Hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus II pertemuan 2 ketuntasan klasikal mencapai 92,5. Hasil belajar siswa juga sudah memenuhi indikator ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 85. Hasil refleksi di atas menunjukkan bahwa keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar kognitif siswa yang merupakan variabel dalam penelitian telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Maka penelitian tindakan kelas dihentikan pada siklus II.

4.2.5 Rekaputilasi Data Siklus I dan II

Berikut adalah hasil ketelampilan guru dan aktivitas siswa dalam pemebalajaran matematika melalui Problem Based Learning berbantuan CD Interaktif pada siklus I dan II. Tabel 4.18 Data Keterampilan Guru dan Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan II No. Indikator Siklus I Siklus II 1 2 1 2 1. Keterampilan Guru 38 42 47 50 2. Aktivitas Siswa 12,4 15,4 16,3 17,3 Berdasarkan tabel 4.25, disimpulkan bahwa keterampilan guru pada pembelajaran matematika melalui Problem Based Learning berbantuan CD Interaktif mengalami peningkatan. Keterampilan guru pada siklus I pertemuan 1 sebesar 38, mengalami peningkatan pada siklus I pertemuan 2 menjadi 42, meningkat pada siklus II pertemuan pertemuan 1 menjadi 47, dan mengalami 180 peningkatan pula pada siklus II pertemuan 2 menjadi 50. Peningkatan ini juga terjadi pada aktivitas siswa, pada siklus I pertemuan 1 skor rata-rata aktivitas siswa adalah 12,4, mengalami peningkatan menjadi 15,4 pada siklus I pertemuan 2, mengalami peningkatan pada siklus II pertemuan 1 menjadi 16,3, dan mengalami peningkatan menjadi 17,3 pada siklus II pertemuan 2. Peningkatan keterampilan guru dan aktivitas siswa dapat dilihat pada diagram berikut. Gambar 4.11 Diagram Batang Keterampilan Guru dan Aktivitas Siswa pada Siklus I dan Siklus II Selain keterampilan guru dan aktivitas siswa, juga didapat hasil belajar ranah kognitif baik siswa yang menjadi fokus pengamatan aktivitas siswa maupun seluruh siswa kelas IVB SDN Wates 01 Semarang. Rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa yang menjadi fokus pengamatan aktivitas siswa pada siklus I 10 20 30 40 50 60 Siklus I Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2 Siklus II Pertemuan 1 Siklus II Pertemuan 2 Ketrempilan Guru Aktivitas Siswa 181 pertemuan 1adalah 38, siklus I pertemuan 2 adalah 58,8, siklus II pertemuan 1 adalah 65,6, dan siklus II pertemuan 2 adalah 71,2. Berikut disajikan diagram garis yang menunjukkan rata-rata hasil belajar kognitif siswa yang menjadi fokus pengamatan aktivitas siswa. Gambar 4.12 Diagram Garis Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa yang Menjadi Fokus Pengamatan Aktivitas Siswa Selain rata-rata hasil belajar ranah kognitif, diketahui pula presentase ketuntasan siswa yang menjadi fokus pengamatan aktivitas siswa. Pada siklus I pertemuan 1 presentase ketuntasannya adalah 10 . Kemudian mengalami peningkatan pada siklus I pertemuan 2 menjadi 30 , siklus II pertemuan 1 adalah 40 , dan siklus II pertemuan 2 adalah 70 . Peningkatan presentase ketuntasan siswa yang menjadi fokus pengamatan aktivitas siswa disajikan pada diagram batang berikut. 10 20 30 40 50 60 70 80 Siklus I Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2 Siklus II Pertemuan 1 Siklus II Pertemuan 2 182 Gambar 4.13 Diagram Batang presentase ketuntasan Siswa yang menjadi Fokus Pengamatan Aktivitas Siswa Rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa kelas IVB SDN Wates 01 Semarang pada prasiklus sebesar 55,83, mengalami kenaikan pada siklus I pertemuan 1 menjadi 58,7, kemudian mengalami peningkatan pada siklus I petemuan 2 menjadi 70,4, mengalami peningkatan kembali menjadi 79 pada siklus II pertemuan 1, dan meningkat pula pada silus II pertemuan 2 menjadi 84,6. Berdasarkan uraian tersebut, diketahui jika rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa mengalami peningkatan. Berikut disajikan diagram rata-rata hasil belajar ranah kognitif pada pra siklus, siklus I dan siklus II. 10 20 30 40 50 60 70 80 Siklus I Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2 Siklus II Pertemuan 1 Siklus II pertemuan 2 183 Gambar 4.14 Diagram Garis Rata-Rata hasil Belajar Ranah Kognitif Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Selain rata-rata hasil belajar ranah kognitif, persentase ketuntasan klasikal siswa kelas IVB SDN Wates 01 Semarang pada pembelajaran matematikamelalui Problem Based Learning berbantuan CD Interaktif juga mengalami peningkatan. Persentase ketuntasan klasikal siswa dalam pembelajaran operasi bilangan selalu meningkat. Pada pra siklus, ketuntasan klasikal siswa sebesar 35 . Ketuntasan tersebut mengalami peningkatan menjadi 52,5 pada siklus I pertemuan 1, meningkat kembali pada siklus II pertemuan 1 menjadi 70 . Kemudian pada siklus II pertemuan 1, ketuntasan klasikal juga mengalami peningkatan menjadi 82,5 dan meningkat pula pada sikus II pertemuan 2 menjadi 92,5. Peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar ranah kognitif siswa disajikan dalam diagram batang berikut. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Prasiklus Siklus I Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2 Siklus II Pertemuan 1 Siklus II Pertemuan 2 184 Gambar 4.15 Diagram Batang Presentase Ketuntasan Klasikal Siswa dalam Pembelajaran Matematika Materi Pecahan Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa indikator keberhasilan yang te- lah ditetapkan telah tercapai. Oleh karena itu pembelajaran matematikamelalui Problem Based Learning berbantuan CD interaktif pada siswa kelas IVB SDNWates 01 Semarang berhenti sampai siklus II. a. Keterampilan guru dalam pembelajaran matematikamelalui Problem Based Learning berbantuan CD interaktif pada siswa kelas IVB SDNWates 01 Semarangmengalami peningkatan setiap siklus. Pada siklus II pertemuan 2 skor yang diperoleh mencapai 50 dengan kategori sangat baik. b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran pembelajaran matematika melalui Problem Based Learning berbantuan CD interaktif pada siswa kelas IVB SDN Wates 01 Semarang juga mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pra Siklus Siklus I Pertemuan 1 Siklus I Pertemuan 2 Siklus II Pertemuan 1 Siklus II Pertemuan 2 185 siklus II pertemuan 2 skor yang diperoleh adalah 17,3 dengan kategori sangat baik. c. Hasil belajar ranah kognitif dalam pembelajaran pembelajaran matematika melalui Problem Based Learning berbantuan CD interaktif pada siswa kelas IVB SDN Wates 01 Semarang mengalami peningkatan. Pada siklus II pertemuan 2 ketuntasan klasikal mencapai 92,5.

4.3 PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL ARIAS BERBANTUAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IVA SDN 01 WATES SEMARANG

2 11 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN CD INTERAKTIF DI KELAS IV SD TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 10 437

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN KOMIK PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 06 SEMARANG

0 32 482

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

1 15 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

1 9 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED INTRUCTION BERBANTUAN BLOG PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 3 292

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 20 211

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI WATES 01 SEMARANG

0 5 257

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARANGEOMETRI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING(PBL)BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 SEMARANG

24 111 438

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEMATIK DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS III B SDN WATES 01 KOTA SEMARANG

1 22 479