2
penunjang pembelajaran materi struktur dan fungsi sel masih kurang memadai. Laboratorium Biologi yang masih menyatu dengan laboratorium Kimia
merupakan salah satu kendala jika akan mengadakan praktikum. Guru Biologi harus berkoordinasi dengan guru Kimia terlebih dahulu untuk menjadwalkan
praktikum. Mikroskop yang digunakan untuk pengamatan sel yaitu mikroskop cahaya bukan bersumber listrik. Ini merupakan masalah karena ruangan
laboratorium cenderung kekurangan cahaya matahari. Metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas XI IPA
sebelumnya sudah cukup bervariasi, yaitu ceramah, diskusi, permainan, dan praktikum, namun siswa masih kesulitan dalam mempelajari materi struktur dan
fungsi sel. Siswa masih harus berimajinasi tentang bentuk sel itu sendiri, sehingga materi struktur dan fungsi sel ini cenderung merupakan materi hafalan bagi siswa.
Berdasar pada hal ini, maka standar kelulusan seperti yang disebutkan di atas secara keseluruhan belum dapat terpenuhi. Melalui kelima fase dalam LC 5E,
siswa diharapkan dapat secara aktif mengkonstruksi pengetahuan awal secara runtut, sehingga siswa termotivasi untuk dapat memahami materi pembelajaran
bukan hanya hafalan, dan dapat menerapkannya ke dalam situasi lain di lingkunga sekitarnya. Peningkatan motivasi dan aktivitas siswa ini akhirnya dapat
berdampak positif pada hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Learning cycle 5E LC 5E merupakan model pembelajaran
konstruktivisme yang menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan secara aktif dan bermakna dengan bimbingan
dari guru. LC 5E diharapkan dapat memecahkan masalah kesulitan belajar materi struktur dan fungsi sel di kelas XI SMA Negeri 1 Bumiayu dikarenakan sarana
dan prasarana yang mendukung pembelajaran masih kurang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kualitas pembelajaran di kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Bumiayu pada materi struktur dan fungsi sel dengan menggunakan model pembelajaran LC 5E?
3
C. Penegasan Istilah
Berikut ini merupakan penjelasan beberapa istilah yang berkaitan dengan judul penelitian ini agar tidak terjadi salah pengertian.
1. Kualitas pembelajaran Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan hasil Mulyasa
2006. Kualitas pembelajaran dalam penelitian ini dilihat dari minat dan aktivitas siswa pada proses pembelajaran, hasil belajar aspek kognitif siswa, dan kinerja
guru dalam melakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E
LC 5E. Berikut parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas pembelajaran menggunakan model LC 5E.
a. Sebanyak ≥75 siswa mempunyai kriteria minat individual dari tinggi sampai
sangat tinggi terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E
.
b. Sekurang-kurangnya 75 siswa mencapai kriteria keaktifan tinggi sampai sangat tinggi dalam proses pembelajaran.
c. Hasil belajar aspek kognitif siswa mencapai ≥ 65 secara individual dan secara
klasikal ≥ 85 siswa telah mencapai ketuntasan belajar individual sesuai
dengan KKM yang ditetapkan oleh SMA N 1 Bumiayu.
d. Skor kriteria kinerja guru adalah sangat tinggi dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E.
2. Model pembelajaran learning cycle 5E LC 5E Model pembelajaran LC 5E merupakan fase-fase kegiatan yang
diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga siswa dapat menguasai kompetensi- kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif
dalam proses pembelajaran. LC 5E merupakan salah satu model pembelajaran kontruktivisme yang melalui kegiatan dalam tiap fasenya, mewadahi siswa untuk
secara aktif membangun konsep-konsepnya sendiri. Fase-fase kegiatan dalam LC 5E yaitu engage pengkaitan, explore eksplorasi, explain penjelasan,
elaborate pengembangan, dan evaluate penilaian. Fase-fase tersebut saling
berkaitan dan membentuk satu lingkaran siklus yang dimulai dari fase engage. Fase evaluate pada dasarnya merupakan fase yang terintegrasi dengan keempat
4
fase lainnya, tetapi untuk lebih memudahkan penelitian, fase ini diperlihatkan sebagai satu fase tersendiri.
3. Materi struktur dan fungsi sel Materi struktur dan fungsi sel, menurut Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP, diajarkan di SMA kelas XI IPA pada semester gasal. Standar kompetensinya yaitu memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil
kehidupan. Kompetensi dasarnya ada tiga, yaitu: 1 mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan, 2
mengidentifikasi organela sel tumbuhan dan hewan, dan 3 membandingkan mekanisme transpor pada membran difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis,
eksositosis.
D. Tujuan Penelitian