dikehendaki, atau mengirim barang dari tempat asalnya menuju tempat tujuannya Warpani, 2002.
Angkutan merupakan bagian dari 3 tiga sub sistem dari sistem transportasi makro yang saling berkaitan, yaitu sistem jaringan sarana dan
prasarana transportasi, Sistem kegiatan tata guna lahan dan sistem pergerakan lalu lintas. Lalu-lintas dan angkutan adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan.
Keduanya akan muncul serentak, kehadiran yang satu adalah akibat kehadiran yang lain. Apabila kita meyoroti perangkutan, lalu-lintas akan terkena imbas
panasnya, demikian pula sebaliknya. Sistem transportasi makro selengkapnya terlihat pada Gambar 2.1.
2.4 Angkutan Wisata
UU No.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan menjelaskan salah satu tujuan diselenggarakannya lalu lintas dan angkutan jalan, yaitu untuk
mewujudkan pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong perekonomian
Gambar 2.1 Sistem Transportasi Makro Sumber : Tamin, 2000
Sistem Kegiatan Sistem Jaringan
Sistem Pergerakan
Sistem Kelembagaan
nasional, memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat bangsa. Angkutan wisata
merupakan angkutan umum yang bertujuan khusus untuk mengangkut wisatawan tidak dalam trayek.
Pelayanan angkutan pariwisata diselenggarakan dengan ciri-ciri sebagai berikut Kepmen No. 35, Tahun 2003:
a. Mengangkut wisatawan atau rombongan
b. Pelayanan angkutan dari dan ke daerah tujuan wisata atau tempat
lainnya c.
Dilayani dengan bus d.
Tidak masuk terminal Adapun penggunaan mobil bus yang dioperasikan harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut Kepmen No. 35, Tahun 2003: a.
Dilengkapi label dan sticker yang bertuliskan “PARIWISATA” yang dilekatkan secara permanen pada kaca depan kiri dan kaca belakang
kanan mobil bus b.
Dilengkapi logo perusahaan, nama perusahaan dan nomor urut kendaraan yang dilekatkan secara permanen pada dinding kiri dan
kanan mobil bus c.
Dilengkapi tulisan ”ANGKUTAN PARIWISATA” yang dilekatkan secara permanen pada dinding kiri dan kanan mobil bus