Perhitungan Kebutuhan Armada Sistem Operasional Angkutan Umum

2.17 Analisis Tarif Berdasarkan Biaya Operasi Kendaraan

Untuk keperluan perhitungan tarif angkutan , biaya-biaya diatas dirubah menjadi total biaya per penumpang, karena hal itu terdapat asumsi-asumsi lainnya yang diambil oleh Departemen Perhubungan sebagai dasar perhitungan tarif. Tarif angkutan umum berdasarkan biaya operasi kendaraan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus : 1. Tarif payback Adalah tarif tanpa memproleh keuntungan atau titik kembali modal. Tarif ini dihitung dengan rumus: Tarif PB RpPnp = BOK T Km ..................................................................2.19 JpnpKm 2. Tarif + margin 15 Adalah tarif yang diperhitungkan agar pihak operator memproleh keuntungan sebesar 15 dari biaya operasi kendaraan. Tarif ini dihitung dengan rumus: Tarif margin 15 RpPnp = BOK T+M15Km ...............................................2.20 JpnpKm

2.18 Evaluasi Investasi

Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal jangka panjang, dimana selain investasi tersebut perlu pula disadari dari awal bahwa investasi akan diikuti oleh sejumlah pengeluaran lain yang secara periodik perlu dipersiapkan Giatman, 2011. Dalam analisis finansial nilai manfaat benefit maupun nilai biaya cost harus dinyatakan dalam nilai saat ini present value. Terdapat berbagai metode yang secara umum digunakan dalam menilai kelayakan suatu investasi, antara lainnya yaitu :

2.18.1 Net Present Value NPV

Metode Net Present Value adalah metode yang membandingkan semua komponen biaya dan manfaat suatu proyek dengan acuan yang sama agar dapat diperbandingkan satu dengan lainnya. Dalam hal ini acuan yang digunakan adalah besaran netto saat ini Net Present Value dengan menggunakan discounted factor untuk menghitung present value , artinya semua besaran biaya dan manfaat diubah dalam besaran nilai sekarang. Selanjutnya NPV didefinisikan sebagai selisih antara Present Value dari komponen manfaat dan Present Value dari komponen biaya. Secara matematis rumus NPV adalah: NPV= PV B – PV C ......................................................................2.21 NPV =     n 1 t t t t i 1 C B ………………….……………..………………..2.22 Dimana : PV B = Present Value Benefit. PV C = Present Value Cost. B t = Besaran total dari komponen manfaat proyek pada tahun t. C t = Besaran total dari komponen biaya proyek pada tahun t. t = Jumlah tahun. i = tingkat suku bunga tahun. Berdasarkan kriteria ini dapat dikatakan bahwa proyek layak dikerjakan jika nilai NPV 0, sementara jika nilai NPV 0 , artinya proyek tidak layak dan jika nilai NPV = 0, artinya tingkat pengembaliannya setara dengan suku bunga patokan bank atau dapat dikatakan bahwa proyek mengembalikan dananya persis sebesar Opportunity Cost of Capital OCC, mengingat ada penggunaan lain yang lebih menguntungkan.

2.18.2 Benefit Cost Ratio BCR

Metode ini pada prinsipnya membandingkan semua pemasukan yang diterima dihitung pada kondisi saat ini dengan semua pengeluaran yang telah dilakukan dihitung pada kondisi saat ini. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut LPM-ITB, 1997: BCR = PV B PV C………………………………………...……….2.23 BCR =       n t t t n t t t i 1 C i 1 B ............................................................................2.24 Dimana: B t = Besaran total dari komponen manfaat proyek pada tahun t. C t = Besaran total dari komponen biaya proyek pada tahun t. t = Jumlah tahun. i = tingkat suku bunga tahun. Kriteria ini memakai pedoman bahwa apabila nilai indeks BCR lebih besar dari 1 BCR1 maka usaha tersebut dapat diterima atau menguntungkan dan