commit to user 13
usaha mengalami rugi atau tidak, nasabah harus tetap mengembalikan uang sebesar yang dipinjam ditambah bunga yang telah ditetapkan pada RAT.
Aktivitas ini berbeda di koperasi syariah, koperasi ini tidak mengkreditkan barang-barangnya, melainkan menjualnya secara tunai maka transaksi jual beli
atau yang dikenal dengan murabahah terjadi pada koperasi syariah, uangbarang yang dipinjamkan kepada para nasabahpun tidak dikenakan
bunga, melainkan bagi hasil, artinya jika nasabah mengalami kerugian, koperasipun mendapatkan pengurangan pengembalian uang, dan sebaliknya.
Ini merupakan salah satu bagi hasil yang diterapkan pada koperasi syariah
4 Fungsi sebagai lembaga zakat
Koperasi konvesional tidak menjadikan usahanya sebagai penerima dan penyalur zakat, sedangkan koperasi syariah, zakat dianjurkan bagi para
nasabahnya, karena kopersai ini juga berfungsi sebagai institusi Ziswaf .
d. Hak dan Kewajiban Anggota BMT
Anggota BMT memiliki peran ganda, sebagai pemilik sekaligus pengguna pelayanan koperasi dalam hal ini yang berbentuk BMT. Sebagai
pemilik, anggota berpartisipasi dalam memodali, mengambil keputusan, mengawasi, dan menanggung resiko. Sebagai pengguna, anggota berpartisipasi
dalam memanfaatkan pelayanan koperasi. Selain itu, anggota juga memiliki beberapa hak dan kewajiban.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dan bila dilanggar, maka akan dikenakan sanksi. Sedangkan hak adalah sesuatu yang seharusnya diperoleh. Bila
hak ini tidak terpenuhi, maka yang bersangkutan dapat menuntut. Tetapi bila hak tersebut tidak digunakan, maka tidak ada sanksi untuk itu. Hak dan kewajiban
anggota BMT yang diperoleh dari Akbar Ariansyah 2010 adalah : 1 Setiap anggota berhak :
a Memperoleh pelayanan dari koperasi; b Menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota;
c Memiliki hak suara yang sama; d Memilih dan dipilih menjadi pengurus atau pengawas;
commit to user 14
e Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan Koperasi;
f Memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha. 2 Setiap anggota mempunyai kewajiban :
a Membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau diputuskan Rapat Anggota.
b Berpartisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi. c Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
Keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi.
d Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam Koperasi.
e. Sistem Penetapan Bagi Hasil
Sistem penetapan bagi hasil dalam BMT adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 : Perbandingan Sistem Bunga dan Sistem Bagi Hasil
Hal Sistem Bunga
Sistem Bagi Hasil Penentuan
besarnya hasil Sebelumya
Sesudah berusaha, sesudah ada untungnya
Yang ditentukan sebelumnya
Bunga, besarnya nilai rupiah
Menyepakati proporsi pembagian untung untuk masing-masing pihak,
misalnya 50 : 50, 60 : 40, 35 : 65,dll Jika terjadi
kerugian Ditanggung nasabah saja
Ditanggung kedua belah pihak Dihitung dari
mana Dari dana yang
dipinjamkan, fixed, tetap Dari untung yang bakal diperoleh
belum tentu besarnya Titik perhatian
proyek usaha Besarnya bunga yang harus
dibayar nasabah pasti diterima bank
Keberhasilan proyek usaha yang jadi perhatian bersama : Nasabah dan BMT
Tahukah kita besar jumlahnya
Pasti : kali jumlah pinjaman yang telah pasti
diketahui Proporsi : kali jumlah untung yang
belum diketahui Status hukum
Berlawanan dengan Q.S Lukman : 34
Melaksanakan Q.S Lukman : 34
Sumber : Amin Aziz 2008 : 28 f.
Kelebihan dan Kekurangan BMT
Ismul Azhari 2010, menjelaskan bahwa : 1 Kelebihan BMT adalah:
commit to user 15
a BMT Islam memiliki dasar hukum operasional yakni Al Qur’an dan Al
Hadist. Sehingga dalam operasionalnya sesuai dengan prinsip-prinsip dasar seperti diperintahkan oleh Allah SWT, juga nilai dasar seperti yang
dicontohkan Rasulullah SAW. b BMT Islam mendasarkan semua produk dan operasinya pada prinsip-
prinsip efisiensi, keadilan, dan kebersamaan. c Adanya kesamaan ikatan emosional keagamaan yang kuat antara
pemegang saham, pengelola, dan nasabah, sehingga dapat dikembangkan kebersamaan dalam menghadapi resiko usaha dan membagi keuntungan
secara jujur dan adil. d Adanya keterikatan secara religi, maka semua pihak yang terlibat dalam
BMT Islam akan berusaha sebaik-baiknya sebagai pengamalan ajaran agamanya sehingga berapa pun hasil yang diperoleh diyakini membawa
berkah. e Adanya fasilitas pembiayaan Al Mudharabah dan Al Musyarakah yang
tidak membebani nasabah sejak awal dengan kewajiban membayar biaya secara tetap, hal ini memberikan kelonggaran physichologis yang
diperlukan nasabah untuk dapat berusaha secara tenang dan bersungguh- sungguh.
f Adanya fasilitas pembiayaan Al Mura bahah dan Al Ba’i Bitsaman Ajil
yang lebih mengutamakan kelayakan usaha dari pada jaminan kolateral sehingga siapa pun baik pengusaha ataupun bukan mempunyai jaminan
kesempatan yang luas untuk berusaha. g Tersedia pembiayaan Qardu Hasan yang tidak membebani nasabah
dengan biaya apapun, kecuali biaya yang dipergunakan sendiri:seperti bea materai, biaya notaris, dan sebagainya. Dana fasilitas ini diperoleh dari
pengumpulan zakat, infak dan sadaqah, para amil zakat yang masih mengendap.
h Dengan diterapkannya sistem bagi hasil sebagai pengganti bunga, maka tidak ada diskriminasi terhadap nasabah yang didasarkan atas kemampuan
ekonominya sehingga akseptabilitas BMT Islam menjadi luas.
commit to user 16
i Dengan adanya sistem bagi hasil, maka untuk kesehatan BMT yang bisa diketahui dari naik turunnya jumlah bagi hasil yang diterima.
j Dengan diterapkannya sistem bagi hasil, maka persaingan antar BMT Islam berlaku wajar yang diperuntukkan oleh keberhasilan dalam
membina nasabah dengan profesionalisme dan pelayanan yang baik. 2 Kelemahan BMT adalah :
a Dalam operasional BMT Islam, pihak-pihak yang terlibat didasarkan pada ikatan emosional keagamaan yang sama, sehingga antara pihak-pihak
khususnya pengelola BMT dan BMT harus saling percaya, bahwa mereka sama-sama beritikad baik dan jujur dalam bekerjasama. BMT dengan
sistem ini terlalu berprasangka baik kepada semua nasabah dan berasumsi bahwa semua orang yang terlibat adalah jujur. Dengan demikian, BMT
Islam rawan terhadap mereka yang beritikad tidak baik sehingga diperlukan usaha tambahan untuk mengawasi nasabah yang menerima
pembiayaan dari BMT Islam karena tidak dikenal bunga, denda keterlambatan dan sebagainya.
b Sistem bagi hasil yang adil memerlukan tingkat profesionalisme yang tinggi bagi pengelola BMT untuk membuat penghitungan yang cermat dan
terus-menerus. c Motivasi masyarakat muslim untuk terlibat dalam aktivitas BMT Islam
adalah emosi keagamaan, ini berarti tingkat efektifitas keterlibatan masyarakat muslim dalam BMT Islam tergantung pada pola pikir dan
sikap masyarakat itus sendiri. d Semakin banyak umat Islam memanfaatkan fasilitas yang disediakn BMT
Islam, sementara belum tersedia proyek-proyek yang bisa di biayai sebagai akibat kurangnya tenaga-tenaga profesional yang siap pakai, maka BMT
Islam akan menghadapi ”kelebihan likuiditas”.
e Salah satu misi BMT Islam yakni mengentaskan kemiskinan yang sebagian besar kantong-kantong kemiskinan terdapat di pedesaan.
commit to user 17
3. Tinjauan tentang Budaya Organisasi