commit to user
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Penggabungan Usaha
Penggabungan usaha adalah penyatuan kepentingan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi entitas ekonomi karena salah satu
perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva tetap dan operasi perusahaan lain SAK No 2,2002.
Bentuk – bentuk penggabungan usaha meliputi: a.
Merger penggabungan perusahaan adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan kedalam salah satu diantara perusahaan-perusahaan yang
melakukan penggabungan kemudian perusahaan yang menggabungkan diri berakhir kedudukannya sebagai suatu badan hukum perusahaan
karena dibubarkan dan dilikuidasi, dan yang tinggal adalah perusahaan yang menerima penggabungan. Misalnya PT.A merger dengan PT.B,
maka PT.A saja atau PT.B saja. b.
Konsolidasi peleburan perusahaan adalah peleburan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan yang baru sama sekali, sementara
masing-masing perusahaan yang meleburkan diri berakhir kedudukannya
commit to user
sebagai suatu badan hukum perusahaan. Misalnya PT. A berkonsolidasi dengan PT. B, maka muncul PT. C sebagai nama baru dari PT. A+ PT. B
yang sudah meleburkan diri. c.
Akuisisi pengambilalihan perusahaan adalah pembelian atau pengambilalihan seluruh atau sebagian saham satu atau lebih pemilik
perusahaan lainnya, tetapi perusahaan yang diambil alih sahamnya tetap hidup sebagai badan hukum perusahaan, hanya saja kini berada dibawah
control perusahaaan yang mengambil alih saham-sahamnya. Misalnya PT. A mengakuisisi PT. B, maka baik PT. A maupun PT. B masih tetap
ada, namun control perusahaannya sudah beralih kepada PT. A sebagai perusahaan pembeli seluruh atau sebagian saham PT. B.
2. Pengertian Akuisisi
Peristiwa merger dan akuisisi disebut sebagai kombinasi bisnis business combination yang didefinisikan sebagai penyatuan dua atau lebih
perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi. Penekanannya adalah dalam penggabungan bisnis ini tidak memandang apakah
penggabungan tersebut merupakan merger dan akuisisi, kecuali dalam definisi. Akuisisi berasal dari kata acquisitio Latin dan acquisition
Inggris, makna harfiah akuisisi adalah membeli atau mendapatkan sesuatuobyek untuk ditambahkan pada sesuatuobyek yang telah dimiliki
sebelumnya. Akuisisi dalam teminologi bisnis diartikan sebagai pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu
perusahaan oleh perusaahaan lain, dan dalam peristiwa baik perusahaan
commit to user
pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah Moin,2003. Akuisisi dalam Standar Akuntansi Keuangan dalam
Pernyataannya Nomor 22 adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi acquirer dengan memberikan aktiva
tertentu, mengakui suatu kewajiban atau mengeluarkan saham. Akuisisi sering dianggap sebagai investasi pada perusahaan anak, yaitu suatu
penguasaan mayoritas saham perusahaan lain, sehingga tercipta hubungan perusahaan induk-perusahaan anak. Perusahaan yang sahamnya dimiliki
oleh perusahaan lain akan tetap utuh sebagai satu kesatuan usaha dan sebagai badan usaha yang berdiri sendiri. Jadi, kedua atau lebih perusahaan
tersebut tetap berdiri sebagai suatu badan usaha. Esensi suatu akuisisi adalah untuk menciptakan suatu keuntungan strategik dengan cara membeli suatu
bisnis dan memadukan bisnis tersebut ke dalam strategi perusahaannya. Suatu akuisisi bisa efektif jika aktivitas tersebut lebih efisien biayanya
dibandingkan dengan jika perusahaan melakukan pengembangan internal.
Suad Husnan 1998: 650-651 mengatakan bahwa, “para analis perusahaan sering mengelompokkan akuisisi ke dalam salah satu dari tiga
berikut ini: a.
Akuisisi horizontal Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan yang mempunyai bisnis atau
bidang usaha yang sama. Perusahaan yang mengakuisisi dan yang diakuisisi bersaing untuk memasarkan produk yang meraka tawarkan.
b. Akuisisi vertikal
commit to user
Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan yang berada pada tahap proses produksi yang berbeda. Sebagai contohnya, perusahaan rokok
mengakuisisi perusahaan perkebunan tembakau, perusahaan garment mengakuisisi perusahaan tekstil, dan sebagainya.
c. Akuisisi konglomerat
Perusahaan yang mengakuisisi dan yang diakuisisi tidak mempunyai keterkaitan operasi. Akuisisi perusahaan yang menghasilkan
foodproducts oleh perusahaan komputer dapat dikatakan sebagai akuisisi
konglomerat. Manullang 1994:61 secara lebih terinci menjelaskan bahwa integrasi
horizontal atau pararelisme dilakukan, dengan berbagai alasan seperti: 1
Untuk mengurangi pengaruh konjungtur. Artinya jika ada kerugian pada salah satu pabrik maka kerugian itu dapat ditutup dari operasi
pabrik lainnya. 2
Untuk menambah kebutuhan konsumen, misal konsumen selain ingin membeli buku ia bisa juga ingin membeli ballpoint atau
pensil. 3
Untuk menurunkan biaya dengan cara menambah hasil produksi demi mengurangi biaya tetap seperti penyusutan
4 Untuk membandingkan harga, artinya pembeli bisanya
membandingkan harga barang-barang yang bisa saling menggantikan. Misal harga mentega dan margarine.
commit to user
Sedangkan integrasi vertikal dilakukan dengan alasan: a
Untuk memperoleh pasokan bahan mentah yang terus-menerus dengan bergabung dengan perusahaaan yang memproduksi bahan
mentah. b
Untuk mengurangi ongkos produksi karena dengan adanya penggabungan usaha maka jasa perantara dapat dihilangkan.
c Untuk menambah kualitas barang, karena supply bahan mentah
untuk proses produksi dapat langsung diawasi untuk menjamin kualitas bahan mentah.
3. Tujuan Melakukan Akuisisi